LPEI Bina 2.200 UKM Untuk Tembus Pasar Ekspor
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
17 October 2019 17:13

Jakarta, CNBC Indonesia- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memfasilitasi 62 UKM mitra binaan siap ekspor, mulai dari kategori HandyCraft, Garment hingga Food & Beverage dalam pameran "Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34".
LPEI mencatat tahun ini menggelontorkan Rp 1,8 miliar untuk program Coaching Program For New Exporter (CPNE) sebagai upaya meningkatkan kapasitas UKM binaanya. Angka ini naik dibanding dengan tahun lalu sebesar Rp 1 miliar.
Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan, LPEI diberi mandat oleh Kementerian Keuangan sebagai fiscal tools pemerintah yang mendukung kinerja ekspor nasional melalui Pembiayaan Ekspor Nasional (PEN). Sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong ekspor, LPEI berperan mendukung upaya tersebut melalui pembiayaa, penjaminan, asuransi dan yang terbaru adalah jasa konsultasi yaitu CPNE.
"Sejak program CPNE dijalankan sudah ada 2.200 UKM Berorientasi Ekspor yang mengikuti pelatihan CPNE," ujarnya saat ditemui di Pameran "TEI ke-34" di ICE BSD, Tangerang, Rabu (16/10/2019).
LPEI mencatat tahun ini menggelontorkan Rp 1,8 miliar untuk program Coaching Program For New Exporter (CPNE) sebagai upaya meningkatkan kapasitas UKM binaanya. Angka ini naik dibanding dengan tahun lalu sebesar Rp 1 miliar.
Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan, LPEI diberi mandat oleh Kementerian Keuangan sebagai fiscal tools pemerintah yang mendukung kinerja ekspor nasional melalui Pembiayaan Ekspor Nasional (PEN). Sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong ekspor, LPEI berperan mendukung upaya tersebut melalui pembiayaa, penjaminan, asuransi dan yang terbaru adalah jasa konsultasi yaitu CPNE.
Adapun pameran TEI ke-34 yang digelar hari ini hingga Minggu (20/10/2019) menjadi ajang promosi dan sebagai suatu kesempatan untuk mendukung para eksportir, terutama UKM binaan LPEI. Melalui CPNE yang sudah dilakukan, LPEI bertugas membina para pelaku ekspor terutama UKM untuk bisa memasuki pasar ekspor.
"Nah program ini selaras dengan itu dan ujungnya salah satunya lewat pameran ini diharapkan mereka bisa melakukan promosi," tegasnya.
Salah satu UKM Binaan LPEI adalah CV General Engineering yang mengelola kakao untuk diekspor ke Jepang. Baru-baru ini, perkebunan kakao di Sulawesi yang dikembangkan oleh CV general Engineering ini memasok 4 ton kakao ke negeri Sakura.
"Sebenarnya target dari mereka 20 ton, tapi karena ada serangan hama, jadinya hanya bisa memasok 4 ton," ujar CEO CV General Engineering, Rusmadi Mahmud.
Dia mengaku, selain Jepang, Korea Selatan juga mengaku tertarik dengan biji kakao produksinya. Bahkan, dalam pameran TEI ke-34 ini, beberapa negara mendatangi booth miliknya dan mengaku tertarik. Sebut saja Oman, Kazakhstan, Swiss, Bolivia hingga Australia.
"Beberapa saat lagi juga akan bertemu dengan Singapura," imbuhnya.
LPEI memang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UKM untuk memasuki pasar global melalui kegiatan Jasa Konsultasi berupa program CPNE dalam membantu para pelaku UMKM Indonesia. Ini dilakukan agar UMKM bisa berorientasi ekspor dan juga menyiapkan sebanyak mungkin calon-calon eksportir yang handal dan tangguh, baik ekspor secara langsung maupun tidak langsung dan siap bersaing di pasar global.
Total negara tujuan ekspor debitur LPEI telah mencapai lebih dari 165 negara. Perluasan pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional termasuk Bangladesh, Pakistan, Nigeria dan sejumlah negara di kawasan Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika.
![]() |
(dob/dob) Next Article LPEI Ketiban Mandat Baru, Kelola Dolar Eksportir
Most Popular