
Perdagangan RI-Amerika Latin Bakal Naik 2 Kali Lipat di 2020
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
15 October 2019 16:27

Jakarta, CNBC Indonesia- Amerika Latin dan Karibia akan menjadi fokus tujuan ekspor non tradisional Indonesia tahun depan. Selain kawasan tersebut Indonesia juga menyasar ekspor ke negara non tradisional lainnya seperti Timur Tengah dan Afrika.
"Kami sudah banyak bertemu delegasi dagang ataupun perusahaan dari Amerika Latin, kami optimistis bisa meningkatkan perdagangan 2-3 kali lipat tahun depan," kata Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Shintya Roesli, Selasa (15/10/2019).
Pada Indonesia - Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum ini juga akan dilakukan Penyerahan Nota Kesepahaman antara LPEI dan Banco De Comercia Exterior de Colombia S.A. (Bancoldex) oleh Duta Besar Kolombia untuk Indonesia kepada LPEI.
Bancoldex merupakan bank komersial asal salah satu negara Amerika Latin yaitu Kolombia yang juga memiliki fokus terhadap perdagangan internasional negaranya. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk memfasilitasi kegiatan perdagangan dan investasi di kedua negara.
Selain itu, sektor Tekstil dan infrastruktur menjadi sektor andalan dalam membangun kerja sama dan investasi dengan Amerika Latin dan Karibia. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) mencatat ekspor Indonesai ke kawasan tersebut hanya sekitar 0,5%, dan masih sangat terbatas.
Shintya mengatakan meski baru sedikit, namun peluang investasi dan kerja sama perdagangan masih terbuka lebar. Dalam beberapa tahun ke depan, produk tekstil bisa menjadi andalan untuk menjangkau pasar Amerika Latin-Karibia.
Produk-produk yang selama ini menjadi andalan menjangkau negara tersebut seperti minyak sawit (crude palm oil/CPO), tekstil, produk olahan kayu, kertas dan bubur kertas, serta produk pertambangan.
"Masih ada ruang untuk meningkatkan kerja sama, Indonesia juga bisa membuka perdagangan produk pertanian dan perkebunan, baja, ataupun komoditas lainnya," kataShintya.
(dob/dob) Next Article Di INA-LAC, LPEI Jajaki Potensi Ekspor ke Amerika Latin
"Kami sudah banyak bertemu delegasi dagang ataupun perusahaan dari Amerika Latin, kami optimistis bisa meningkatkan perdagangan 2-3 kali lipat tahun depan," kata Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Shintya Roesli, Selasa (15/10/2019).
Pada Indonesia - Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum ini juga akan dilakukan Penyerahan Nota Kesepahaman antara LPEI dan Banco De Comercia Exterior de Colombia S.A. (Bancoldex) oleh Duta Besar Kolombia untuk Indonesia kepada LPEI.
Bancoldex merupakan bank komersial asal salah satu negara Amerika Latin yaitu Kolombia yang juga memiliki fokus terhadap perdagangan internasional negaranya. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk memfasilitasi kegiatan perdagangan dan investasi di kedua negara.
Selain itu, sektor Tekstil dan infrastruktur menjadi sektor andalan dalam membangun kerja sama dan investasi dengan Amerika Latin dan Karibia. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) mencatat ekspor Indonesai ke kawasan tersebut hanya sekitar 0,5%, dan masih sangat terbatas.
Shintya mengatakan meski baru sedikit, namun peluang investasi dan kerja sama perdagangan masih terbuka lebar. Dalam beberapa tahun ke depan, produk tekstil bisa menjadi andalan untuk menjangkau pasar Amerika Latin-Karibia.
Produk-produk yang selama ini menjadi andalan menjangkau negara tersebut seperti minyak sawit (crude palm oil/CPO), tekstil, produk olahan kayu, kertas dan bubur kertas, serta produk pertambangan.
"Masih ada ruang untuk meningkatkan kerja sama, Indonesia juga bisa membuka perdagangan produk pertanian dan perkebunan, baja, ataupun komoditas lainnya," kataShintya.
(dob/dob) Next Article Di INA-LAC, LPEI Jajaki Potensi Ekspor ke Amerika Latin
Most Popular