
Digandeng Garuda, Merpati Belum Bisa Terbang Lagi Tahun Ini
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
16 October 2019 18:29

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) mendapat angin segar untuk menjalankan kini bisnis kargo udara. Rabu (16/10/2019), Merpati meneken kerja sama dengan 10 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Secara B to B, Merpati bekerja sama dengan Garuda Indonesia untuk pengiriman kargo udara. Direktur Utama Merpati Airlines Asep Eka Nugraha belum bisa memastikan kapan maskapai tersebut akan kembali mengudara.
Sehingga, bisnis kargo udara Merpati dikerjasamakan dengan Garuda Indonesia. "Enggak terkejar kalau tahun ini [terbang lagi]. Sertifikasi [dari Kementerian Perhubungan] itu kan panjang," kata Asep di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (16/10/2019).
Kargo udara yang dijalankan bersama Garuda Indonesia menyasar rute Indonesia bagian timur. Dalam hal ini, Merpati hanya bisa memaksimalkan potensi aset yang ada, sedangkan penerbangan tetap menjadi wilayah operasional Garuda.
"Ini merupakan bagian dari kita memanfaatkan resources yang ada, bekerja sama dengan sinergi. Hanya itu," beber Asep.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, menambahkan bahwa operasional kargo udara bersama Merpati mulai direalisasikan pada November 2019. Untuk tahap awal, pihaknya menyiapkan 3 pesawat kargo.
"Pesawatnya dari Garuda semua, saat ini ada 3 tiga armada eksisting kargo," kata Ari Askhara.
Seiring berjalannya waktu, pihaknya berencana menambahkan beberapa pesawat kargo. Ia menyebut, ada 2 konversi dari Citilink yang tadinya stand by dengan kapasitas 12 ton, juga akan dimanfaatkan.
"Di Juni 2020 kita ada (pesawat tambahan jenis) 738 dan 1330. Jadi total 8 freighter untuk angkut kargo BUMN," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Pesawat Garuda Evakuasi Puluhan WNI dari Ukraina
Secara B to B, Merpati bekerja sama dengan Garuda Indonesia untuk pengiriman kargo udara. Direktur Utama Merpati Airlines Asep Eka Nugraha belum bisa memastikan kapan maskapai tersebut akan kembali mengudara.
Sehingga, bisnis kargo udara Merpati dikerjasamakan dengan Garuda Indonesia. "Enggak terkejar kalau tahun ini [terbang lagi]. Sertifikasi [dari Kementerian Perhubungan] itu kan panjang," kata Asep di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (16/10/2019).
Kargo udara yang dijalankan bersama Garuda Indonesia menyasar rute Indonesia bagian timur. Dalam hal ini, Merpati hanya bisa memaksimalkan potensi aset yang ada, sedangkan penerbangan tetap menjadi wilayah operasional Garuda.
"Ini merupakan bagian dari kita memanfaatkan resources yang ada, bekerja sama dengan sinergi. Hanya itu," beber Asep.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, menambahkan bahwa operasional kargo udara bersama Merpati mulai direalisasikan pada November 2019. Untuk tahap awal, pihaknya menyiapkan 3 pesawat kargo.
"Pesawatnya dari Garuda semua, saat ini ada 3 tiga armada eksisting kargo," kata Ari Askhara.
Seiring berjalannya waktu, pihaknya berencana menambahkan beberapa pesawat kargo. Ia menyebut, ada 2 konversi dari Citilink yang tadinya stand by dengan kapasitas 12 ton, juga akan dimanfaatkan.
"Di Juni 2020 kita ada (pesawat tambahan jenis) 738 dan 1330. Jadi total 8 freighter untuk angkut kargo BUMN," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Pesawat Garuda Evakuasi Puluhan WNI dari Ukraina
Most Popular