
Cerita Prabowo Ingin Bantu Ekonomi Jokowi Meroket 10%
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
16 October 2019 07:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto mengatakan, pihaknya siap membantu pemerintah Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin agar pertumbuhan ekonomi bisa meningkat sampai 10%.
"Kami siap kalau diperlukan dan siap memberikan gagasan dan mendorong ekonomi tumbuh double digit (10% atau lebih). Kami siap membantu," ujar Prabowo usai menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Menurut Drajad Wibowo, yang pernah menjadi Tim Ekonomi Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga Uno, janji Prabowo ingin membantu Jokowi sudah diutarakan sejak kampanye beberapa waktu lalu.
Bersama Sandiaga Uno sebagai cawapres, Prabowo yang maju mencalonkan diri sebagai RI-1, berjanji bisa membawa ekonomi tumbuh 8% terlebih dahulu.
"Prabowo memang sejak dahulu ingin pertumbuhan double digit. Tapi para ekonom yang membantu dia, termasuk saya mengingatkan, dalam 5 tahun ke depan, landasan ekonomi untuk take off 2 digit masih belum ada," kata Dradjad.
Kendati demikian, menurut Dradjad melihat rezim ekonomi seperti ini sangat kecil peluangnya. Walaupun, menurut Dradjad bukanlah hal yang mustahil membawa pertumbuhan ekonomi 10%.
"Bukan mustahil, tapi kecil peluangnya jika rezim ekonomi seperti ini. Dan syarat pertamanya, target pertumbuhan 8% harus bisa dicapai dalam periode 2019-2024. Itu non-negotiable. Jadi jelas perlu perubahan radikal dalam visi ekonomi Indonesia. Tidak hanya mengikuti buku teks IMF/Bank Dunia," paparnya.
(sef/sef) Next Article Heboh Jokowi-Prabowo, Jubir: Presiden Tolak Wacana 3 Periode!
"Kami siap kalau diperlukan dan siap memberikan gagasan dan mendorong ekonomi tumbuh double digit (10% atau lebih). Kami siap membantu," ujar Prabowo usai menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Menurut Drajad Wibowo, yang pernah menjadi Tim Ekonomi Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga Uno, janji Prabowo ingin membantu Jokowi sudah diutarakan sejak kampanye beberapa waktu lalu.
"Prabowo memang sejak dahulu ingin pertumbuhan double digit. Tapi para ekonom yang membantu dia, termasuk saya mengingatkan, dalam 5 tahun ke depan, landasan ekonomi untuk take off 2 digit masih belum ada," kata Dradjad.
Kendati demikian, menurut Dradjad melihat rezim ekonomi seperti ini sangat kecil peluangnya. Walaupun, menurut Dradjad bukanlah hal yang mustahil membawa pertumbuhan ekonomi 10%.
"Bukan mustahil, tapi kecil peluangnya jika rezim ekonomi seperti ini. Dan syarat pertamanya, target pertumbuhan 8% harus bisa dicapai dalam periode 2019-2024. Itu non-negotiable. Jadi jelas perlu perubahan radikal dalam visi ekonomi Indonesia. Tidak hanya mengikuti buku teks IMF/Bank Dunia," paparnya.
(sef/sef) Next Article Heboh Jokowi-Prabowo, Jubir: Presiden Tolak Wacana 3 Periode!
Most Popular