
Usai Sikat Ratusan Importir, Sri Mulyani Lapor ke Istana
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
15 October 2019 12:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di lokasi, Sri Mulyani tiba di kompleks Istana Kepresidenan pada pukul 10:30 WIB, dan langsung menuju ke Istana Kepresidenan.
Pertemuan antara Jokowi dan Sri Mulyani digelar secara tertutup dan berlangsung lebih dari 1 jam. Belum diketahui secara pasti, apa yang menjadi topik pembicaraan keduanya.
Usai bertemu Jokowi, Sri Mulyani sama sekali tidak memberikan keterangan kepada awak media. Ia terlihat terburu-buru menuju ke gedung Kementerian Sekretariat Negara.
"Saya mau lanjut rapat sama Pak Mensesneg [Pratikno]," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani hanya menjawab singkat ketika disinggung apa topik yang menjadi perbincangan utama dalam pertemuannya dengan Mensesneg Pratikno.
"Mau bahas tekstil kemarin," jelas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu singkat.
Sebagai informasi, Sri Mulyani memang telah berbagai upaya untuk mencegah terjadinya banjir impor tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia dengan membekukan hingga mencabut importir di Pusat Logistik Berikat (PLB) dan non PLB yang melanggar ketentuan.
Sri Mulyani bahkan dengan tegas mencabut dan membekukan izin PLB beberapa perusahaan.
Sri Mulyani mengatakan, ada ratusan importir yang melanggar ketentuan yang ditetapkan pemerintah dalam hal pelanggaran tiga kategori, yaitu ketentuan perpajakan, kepabeanan dan perdagangan.
"Berdasarkan kriteria pelanggaran tersebut kami sampaikan langkah-langkah. Untuk perusahaan yang patuh maka mereka tetap bisa lakukan operasi seperti biasa enggak ada perubahan. Tapi kalau tidak patuh kami akan lakukan langkah pembekuan dan pemblokiran," ujar Sri Mulyani
Sri Mulyani merinci, sudah ada 341 importir di PLB maupun non PLB yang diblokir dan dicabut izinnya karena terbukti melanggar ketentuan di bidang kepabeanan, perpajakan dan perdagangan.
Bendahara negara merinci, jumlah importir yang tidak patuh terhadap ketentuan pajak berjumlah 109 importir. Ini terdiri dari 17 importir PLB dan 92 importir non PLB serta sebanyak 109 importir ini diblokir izinnya.
Kemudian, yang tidak patuh terhadap ketentuan kepabeanan ada 226 importir. Jumlah tersebut terdiri dari 27 importir PLB dan 186 importir non PLB yang diblokir izinnya.
Juga sebanyak 5 importir di PLB khusus tekstil dan produk tekstil (TPT) dicabut dan dibekukan izinnya. "Lima ini kami lakukan cabut izin terhadap mereka," katanya.
Selanjutnya, importir yang tidak patuh terhadap ketentuan Kementerian Perdagangan ada 6 importir. Ini terdiri dari 1 importir PLB API-Produsen khusus TPT dan 3 Industri Kecil dan Menengah (IKM) fiktif serta 2 importir PLB API-Umum yang diblokir izinnya.
Selain importir, Sri Mulyani mencabut izin perusahaan pengelola PLB, ada 8 PLB yang dicabut dan dibekukan izinnya, mencakup 5 PLB yang dicabut dan 3 PLB yang dibekukan. Dari 8 PLB itu, sebanyak 1 PLB untuk produk TPT dan 7 non TPT.
(hoi/hoi) Next Article RI Diserbu Tekstil China, Sri Mulyani Kenakan Bea Masuk 67%
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di lokasi, Sri Mulyani tiba di kompleks Istana Kepresidenan pada pukul 10:30 WIB, dan langsung menuju ke Istana Kepresidenan.
Pertemuan antara Jokowi dan Sri Mulyani digelar secara tertutup dan berlangsung lebih dari 1 jam. Belum diketahui secara pasti, apa yang menjadi topik pembicaraan keduanya.
Usai bertemu Jokowi, Sri Mulyani sama sekali tidak memberikan keterangan kepada awak media. Ia terlihat terburu-buru menuju ke gedung Kementerian Sekretariat Negara.
"Saya mau lanjut rapat sama Pak Mensesneg [Pratikno]," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani hanya menjawab singkat ketika disinggung apa topik yang menjadi perbincangan utama dalam pertemuannya dengan Mensesneg Pratikno.
"Mau bahas tekstil kemarin," jelas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu singkat.
Sebagai informasi, Sri Mulyani memang telah berbagai upaya untuk mencegah terjadinya banjir impor tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia dengan membekukan hingga mencabut importir di Pusat Logistik Berikat (PLB) dan non PLB yang melanggar ketentuan.
Sri Mulyani bahkan dengan tegas mencabut dan membekukan izin PLB beberapa perusahaan.
Sri Mulyani mengatakan, ada ratusan importir yang melanggar ketentuan yang ditetapkan pemerintah dalam hal pelanggaran tiga kategori, yaitu ketentuan perpajakan, kepabeanan dan perdagangan.
"Berdasarkan kriteria pelanggaran tersebut kami sampaikan langkah-langkah. Untuk perusahaan yang patuh maka mereka tetap bisa lakukan operasi seperti biasa enggak ada perubahan. Tapi kalau tidak patuh kami akan lakukan langkah pembekuan dan pemblokiran," ujar Sri Mulyani
Sri Mulyani merinci, sudah ada 341 importir di PLB maupun non PLB yang diblokir dan dicabut izinnya karena terbukti melanggar ketentuan di bidang kepabeanan, perpajakan dan perdagangan.
Bendahara negara merinci, jumlah importir yang tidak patuh terhadap ketentuan pajak berjumlah 109 importir. Ini terdiri dari 17 importir PLB dan 92 importir non PLB serta sebanyak 109 importir ini diblokir izinnya.
Kemudian, yang tidak patuh terhadap ketentuan kepabeanan ada 226 importir. Jumlah tersebut terdiri dari 27 importir PLB dan 186 importir non PLB yang diblokir izinnya.
Juga sebanyak 5 importir di PLB khusus tekstil dan produk tekstil (TPT) dicabut dan dibekukan izinnya. "Lima ini kami lakukan cabut izin terhadap mereka," katanya.
Selanjutnya, importir yang tidak patuh terhadap ketentuan Kementerian Perdagangan ada 6 importir. Ini terdiri dari 1 importir PLB API-Produsen khusus TPT dan 3 Industri Kecil dan Menengah (IKM) fiktif serta 2 importir PLB API-Umum yang diblokir izinnya.
Selain importir, Sri Mulyani mencabut izin perusahaan pengelola PLB, ada 8 PLB yang dicabut dan dibekukan izinnya, mencakup 5 PLB yang dicabut dan 3 PLB yang dibekukan. Dari 8 PLB itu, sebanyak 1 PLB untuk produk TPT dan 7 non TPT.
(hoi/hoi) Next Article RI Diserbu Tekstil China, Sri Mulyani Kenakan Bea Masuk 67%
Most Popular