Antisipasi Demo, Polda Metro Tutup Akses Jalan ke Gedung DPR

Redaksi, CNBC Indonesia
14 October 2019 10:46
Rekayasa itu dilakukan seiring rencana aksi unjuk rasa di depan Kompleks Parlemen.
Foto: Ilustrasi pengamanan jelang Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2019) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR/MPR/DPD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2019). Rekayasa itu dilakukan seiring rencana aksi unjuk rasa di depan Kompleks Parlemen.

Mengutip laporan detik.com, Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP M Nasir menyatakan pengalihan rekayasa itu memiliki sejumlah tujuan.

"Yakni pengamanan kamseltibcar (keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran) lantas (lalu lintas), pengamanan massa unras (unjuk rasa) dan pengguna jalan lain," katanya dalam rilis kepada wartawan, Senin (14/10/2019).

Beberapa ruas jalan, terutama Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Kompleks Parlemen, ditutup. Penutupan dilakukan dengan menggunakan water barrier, MCB dan security barrier (kawat berduri).

Berikut rekayasa pengalihan arus lalu lintas di sekitar Kompleks Parlemen:

Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi ditutup di bawah flyover Ladokgi, diarahkan belok kiri ke Gerbang Pemuda

Jalan Gerbang Pemuda yang arah ke kiri ke Jalan Gatot Subroto ditutup diputarbalik ke Gerbang Pemuda di kolong Ladokgi atau lurus ke Jalan Gatot Subroto arah timur atau ke Bendungan Hilir.

Jalan Gerbang Pemuda arah ke Asia Afrika dibelokan ke kiri ke Jalan Asia Afrika terus ke Jalan Senayan dan Jalan Pakubuwono

Jalan Asia Afrika ke barat bisa lurus ke Jalan Tentara Pelajar atau ke arah Jalan Gerbang Pemuda putar balik di bawah Ladokgi

Jalan Tentara Pelajar dari arah Manggala Wanabakti di TL Palmerah diluruskan ke Permata Hjau dan Kebayoran Lama dan belok kiri ditutup



Jalan Tentara Pelajar pojok Manggala Wanabakti Jalan Gatot Subroto ditutup untuk mencegah lawan arus dan putar balik kendaraan.

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanda-tanda pihak yang akan berunjuk rasa. Sebelumnya beredar kabar bahwa ada demonstrasi yang akan diikuti 2.000 mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Namun, kabar itu dibantah oleh Ketua BEM SI Muhammad Nurdiyansyah alias Dadan saat dimintai konfirmasi.

"Ini berita hoaks," ujarnya seperti dilansir detik.com. "Saya tidak tahu. Kita dari BEM SI tidak pernah merencanakan untuk ada aksi di tanggal 14 Oktober ini," kata Dadan.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Tagih Utang Rp1,2 T ke Pemerintah, Bos Bulog Minta Beking DPR

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular