Round-Up

Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf, Teroris JAD Tusuk Wiranto

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 October 2019 06:43
Wiranto harus menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta.
Foto: Momen saat Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Jenderal TNI (Purn) Wiranto ditusuk Abu Rara di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/10) (Dok. Polres Pandeglang)
Jakarta, CNBC IndonesiaMenteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Jenderal TNI (Purn) Wiranto ditusuk di bagian perut oleh teroris saat melakukan kunjungan kerja ke Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Akibatnya, Wiranto harus menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta.

Selepas menjenguk Wiranto, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah hal terkait peristiwa itu.

"Tadi hanya beberapa menit setelah kejadian penusukan dengan pisau oleh teroris kepada Menko Polhukam Bapak Wiranto, saya langsung dapat laporan dan langsung perintahkan yang ada di lapangan untuk segera dibawa dengan heli menuju ke Jakarta, RSPAD. Beliau masih dalam penanganan oleh tim dokter di RSPAD dalam proses operasi," ujarnya.


Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memohon doa restu kepada seluruh masyarakat Indonesia agar Wiranto segera pulih. Kepala negara pun langsung memerintahkan kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Polisi Budi Gunawan serta Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut.

"Kepada seluruh masyarakat kami ajak bersama memerangi radikalisme dan terorisme di tanah air. Hanya dengan upaya bersama terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai," kata Jokowi.

Budi Gunawan memastikan pelaku penusukan Wiranto berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok itu terafiliasi dengan Islamic State dan telah melakukan sejumlah teror di dalam negeri seperti bom di Surabaya, tahun lalu.



"Ini sudah pasti dari kelompok jaringan JAD, khususnya jaringan JAD Bekasi," ujar BG, sebutan Budi Gunawan, kepada wartawan ketika ditemui di RSPAD, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Ia mengaku sudah memantau pelaku, yaitu Abu Rara, sejak tiga bulan yang lalu tatkala pindah dari Kediri ke Bogor. Setelah itu, yang bersangkutan pindah ke Medan lantaran cerai dengan istri pertama. Di Medan, Abu Rara menikah lagi.

"Abu Rara sudah kita pantau beberapa kali mulai mengumpulkan pisau. Belum pada tahapan bom tapi pola-pola seperti itu bisa juga dengan pisau senjata," ujar BG.

"Dan memang sel-sel seperti ini cukup banyak, sehingga kami mengimbau agar masyarakat tidak ikut dan memantau mengawasi sel-sel seperti ini," lanjutnya. 

Jokowi pun sudah memberikan arahan agar pengamanan pejabat negara diperketat. Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, hal itu penting lantaran banyak pejabat atau menteri yang tidak ingin dikawal secara ketat saat bertemu dengan masyarakat.

"Tetapi kalau melihat ini, ancaman itu riil, dan ancaman ini dipersiapkan," kata Pramono seperti dilansir CNN Indonesia.

Kendati demikian, Pramono memastikan pengamanan itu tidak akan ditingkatkan secara berlebihan. Tapi, menurut dia, kewaspadaan itu menjadi sangat penting.
(miq/miq) Next Article BG: Pelaku Penusukan Wiranto Sudah Pasti Kelompok JAD Bekasi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular