Gandeng BI, BNI Sosialisasikan PBI Devisa Hasil Ekspor SDA

Advertorial, CNBC Indonesia
10 October 2019 00:00
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menggandeng Bank Indonesia (BI) menyosialisasikan perangkat kebijakan.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menggandeng Bank Indonesia (BI) menyosialisasikan perangkat kebijakan yang mengatur dan memudahkan para eksportir penghasil devisa untuk menyimpan hasil ekspornya yang dalam bentuk Sumber Daya Alam (SDA) di dalam negeri. Sosialisasi ini diberikan pada sekitar 100 nasabah BNI yang juga eksportir SDA.  Peraturan yang disosialisasikan adalah Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 21/3/PBI/2019 tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/ atau Pengolahan Sumber Daya Alam (PBI DHE SDA).

Dengan diselenggarakannya sosialisasi ini, para Nasabah Eksportir BNI akan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai PBI DHE SDA. Dengan pemahaman tersebut diharapkan kedepannya akan mendongkrak perolehan DHE SDA yang dikelola secara efektif melalui Rekening Khusus (Reksus) DHE SDA di BNI. Peningkatan devisa ini nantinya akan dapat berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi nasional dan kesinambungan pembangunan nasional.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Jakarta,  Kamis (10 Oktober 2019) dihadiri para pembicara antara lain Kepala Tim Divisi Devisa Hasil Ekspor Tambang Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan BI Harrizal Fitra. Acara juga ditutup oleh Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bob Tyasika Ananta. Adapun peserta yang hadir terdiri atas eksportir SDA dari sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan yang berasal dari Jabodetabek.

Bob mengungkapkan, penyelenggaraan kegiatan sosialisasi PBI DHE SDA tersebut diinisiasi dengan tujuan untuk mendukung implementasi rangkaian kebijakan Pemerintah RI dalam rangka meningkatkan penerimaan DHE SDA. "Selain itu juga untuk meningkatkan kerja sama antara BNI dengan para nasabah eksportir mengenai implementasi Peraturan Pemerintah dimaksud khususnya pengelolaan Rekening Khusus DHE SDA secara efektif, serta meningkatkan potensi bisnis terkait lainnya," ujarnya.

Hingga September 2019, volume transaksi ekspor BNI secara keseluruhan mengalami pertumbuhan sebesar 19,86% (YoY), adapun pembiayaan ekspor BNI baik melalui negosiasi maupun diskonto tumbuh sebesar 17,50% (YoY). Sementara untuk komoditas yang mengalami peningkatan transaksi ekspor di BNI (YoY) berasal dari sektor Oil, Gas & Mineral atau batu bara, minyak bumi, nikel, dan gas sebesar 22,20%; Chemical sebesar 111,44%; Iron & Steel sebesar 76,90%; dan Vegetable Products sebesar 47,52%.

"Kami optimis dengan diimplementasikannya rangkaian kebijakan Pemerintah RI terkait DHE SDA ini akan memberikan dampak yang positif terhadap penambahan dana pihak ketiga BNI. Di sisi lain segala bentuk DHE yang masuk khususnya yang berasal dari SDA pun akan lebih terkontrol dan termonitor dengan baik, sehingga dapat diketahui potensi besar yang dapat ditingkatkan oleh Pemerintah RI ke depannya," imbuh Bob.

Sementara itu, Harrizal Fitra menyebutkan terdapat 4 pokok pengaturan dalam PBI DHE SDA yang dipaparkan pada kegiatan sosialisasi ini, yaitu Pertama, Kewajiban Penerimaan DHE SDA melalui Rekening Khusus (Reksus) DHE SDA. Kedua, Pengaturan terkait Pembukaan Reksus DHE SDA, Transfer Dana Masuk, dan Transfer Dana Keluar Reksus DHE SDA. Ketiga, Pengawasan dan Pengenaan Sanksi atas Pelanggaran Kewajiban DHE SDA. Keempat, Pengaturan Waktu Pemberlakuan Ketentuan.

Pengelolaan DHE SDA melalui Rekening Khusus tetap dapat dipergunakan oleh para eksportir untuk kebutuhan pembayaran bea keluar dan pungutan lainnya. Rekening yang sama juga dapat digunakan untuk aktivitas ekspor, pinjaman, impor, keuntungan atau dividen, dan keperluan lain dari penanam modal sesuai ketentuan penanaman modal sepanjang dibuktikan dengan dokumen pendukung sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Undang-Undang No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

BNI menggandeng Bank Indonesia (BI) menyosialisasikan perangkat kebijakan yang mengatur dan memudahkan para eksportir penghasil devisa untuk menyimpan hasil ekspornya yang dalam bentuk Sumber Daya Alam (SDA) di dalam negeri. Kepala Tim Divisi Devisa Hasil Ekspor Tambang Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan BI Harrizal Fitra (kiri) serta Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bob Tyasika Ananta (Kanan) bertukar cinderamata dalam sosialisasi yang diikuti oleh sekitar 100 nasabah eksportir BNI ini di Jakarta, Kamis (10 Oktober 2019). Dengan diselenggarakannya sosialisasi ini, para Nasabah Eksportir BNI akan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai PBI DHE SDA. Dengan pemahaman tersebut diharapkan kedepannya akan mendongkrak perolehan DHE SDA yang dikelola secara efektif melalui Rekening Khusus (Reksus) DHE SDA di BNI.

Mengenai BNI Smart Trade

BNI Smart Trade hadir untuk melayani kebutuhan Perdagangan (Trade) baik dalam maupun Luar Negeri (Ekspor-Impor) dengan tagline : " Bridging Indonesia and the World ". Produk BNI Smart Trade antara lain: Letter of Credit, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Standby Letter of Credit (SBLC), Demand Guarantee, Counter Guarantee dan Supply Chain Financing.

Layanan Trade Finance BNI didukung oleh sistem digital yang handal melalui BNI Smart Trade Portal yang terintegrasi dengan BNI Direct (Internet Banking), Jaringan internasional yang luas dan satu-satunya bank BUMN di Indonesia yang memiliki Jaringan Global melalui Kantor di Luar Negeri antara lain di Singapore, Hongkong, Tokyo dan Osaka di Jepang, London-Inggris, New York - Amerika Serikat, Seoul-Korea Selatan dan Yangon-Myanmar, serta 1.600 bank koresponden di seluruh dunia dan dilayani oleh Tenaga Trade Finance Officer (TFO) yang tersebar di Kantor Wilayah di Seluruh Indonesia untuk memberikan Advisory mengenai Trade Finance dan Perdagangan Internasional.

Adapun penghargaan yang pernah di peroleh antara lain : The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari The Asian Banker Tahun 2014 - 2015 dan The Best Trade Finance Bank in Indonesia form Alpha South East Asia Magazine tahun 2010 - 2019 selama 10 tahun berturut-turut serta Indonesia Best Bank tahun 2018 dan Indonesia Best Trade and Supply Chain House dari Corporate Treasurer Award tahun 2018.


(adv/adv) Next Article Mantap! BJTM Berhasil Jadi BPD Terbesar dalam KUB

Most Popular