
Internasional
Karyawan Manufaktur, Bank & Start Up Terancam 'Hantu' PHK
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
09 October 2019 11:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Lesunya ekonomi yang menimpa berbagai sektor membuat sejumlah perusahaan global merencanakan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para karyawannya di tahun 2019.
Sektor yang terancam mengalami PHK tak hanya manufaktur, tapi juga perbankan bahkan startup yang selama ini digadang sebagai simbol kemajuan jaman . Berikut perusahaan-perusahaan yang akan lakukan PHK pada periode Mei-Oktober 2019 yang berhasil di rangkum oleh CNBC Indonesia.
Manufaktur
1. HP
Oktober 2019, HP mengumumkan rencana untuk memangkas lebih dari 10% karyawannya di seluruh dunia. Sekitar 9.000 karyawan akan dirumahkan dalam tiga tahun ke depan, dari total karyawannya di seluruh dunia yang mencapai 55.000 orang. Alasan HP merumahkan beberapa pekerja adalah ingin merampingkan operasi dan memangkas biaya operasional. "Kami mengambil langkah tegas untuk memasuki era selanjutnya," ujar calon CEO HP, Enrique Lores, yang akan menjabat pada November mendatang.
2. LG
LG Display Co Ltd, perusahaan asal Korea Selatan itu mengumumkan rencana PHK karyawan pada 17 September 2019. Namun sayangnya perusahaan ini tidak memaparkan dengan pasti berapa banyak karyawan yang akan dirumahkan. Menurut Juru Bicara LG Display, Jean Lee pihaknya tengah membuat rencana darurat. "Rencana ini untuk meningkatkan efisiensi di produksi panel sebagaimana pengeluaran lainnya," katanya dikutip dari CNBC International.
3. Ford
Ford Motor Co dikabarkan akan melakukan PHK pada 12.000 karyawan dan menutup sejumlah pabriknya. Sebabnya adalah, Ford alami kerugian akibat melambatnya penjualan. Selain memangkas pekerja, Ford juga memotong 10% gaji karyawannya secara global.
4. Nissan
Nissan Motor Co akan memangkas 12.500 karyawannya. Pengumumam tersebut disampaikan oleh perusahaan pada Juli 2019 lalu. Rencananya PHK akan berlangsung hingga Maret 2023.
Jatuhnya laba capai 98,5% menjadi 1,6 miliar yen (US$ 14,80 juta) di Q1 2019 menjadi penyebabnya. Ini merupakan performa terburuk perusahaan sejak Maret 2009.
5. Huawei
Raksasa teknologi China, Huawei Technologies Co Ltd memangkas 400 karyawan pada Futurewei Technologies, yang merupakan bagian penelitiannya di AS. Saat itu, Future Technologies memiliki 850 pekerja di AS. Ini terjadi setelah AS mem-blacklist perusahaan itu karena perang dagang dengan China. PHK efektif dilakukan pada 22 Juli lalu.
6. Bombardier
Perusahaan berbagai macam alat transportasi seperti pesawat, kereta api, dan trem asal Kanada, Bombardier melakukan PHK pada 550 karyawannya. Ini dilakukan seiring langkah penutupan pabrik yang akan dilakukan 4 November nanti.
7. Volvo
Pembuat mobil asal Swedia Volvo yang dimiliki Geely asal China, berencana memangkas ratusan ribu karyawan pada Mei 2010. "Sebagai perusahaan yang tengah tumbuh, Volvo ingin secara konstan meninjau biaya," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.
BERLANJUT KE HAL 2 >>>
1. HSBC
HSBC Holdings dikabarkan akan melakukan PHK pada 10.000 karyawannya. PHK dilakukan sebagai upaya efisiensi perusahaan. HSBC diperkirakan akan mengumumkan kebijakan tersebut saat melaporkan hasil kinerja Q3 2019. Sebelumnya, HSBC sempat berencana memangkas 4.000 karyawan tahun ini. Meningkatnya ketidakpastian global karena ketegangan perdagangan antara China dan AS menjadi penyebab. Belum lagi, sejumlah masalah geopolitik seperti Brexit dan krisis Hong Kong.
2. Commerzbank
Commerzbank Jerman akan memangkas 4300 karyawan, sebagai upaya restrukturisasi yang sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir. Ini membuat total PHK bank di Eropa mencapai 58.200 orang. Suku bunga negatif dan ekonomi yang melambat mendorong bank melakukan efisiensi dan pengurangan biaya. "Setidaknya ada 90% posisi sudah dieliminasi di benua biru itu," tulis Business Insider mengutip Bloomberg.
3. Deutsche Bank AG
Deutsche Bank AG saat ini sedang mempertimbangkan rencana pemangkasan 15.000 hingga 20.000 karyawannya. PHK diprediksi akan dilakukan hingga satu tahun ke depan di seluruh wilayah bisnis Deutsche Bank. Pembahasan restrukturisasi ini telah dilakukan sejak Juli, namun belum ada keputusan final yang diambil oleh perusahaan. Bisnis ekuitas merupakan yang paling banyak dipangkas AS.
BERLANJUT KE HAL 3 >>>> 1. WeWork
WeWork, sebuah startup yang menyediakan ruang bekerja ini akan melakukan PHK pada karyawannya. Pada 7 Oktober lalu, perusahaan yang juga memiliki cabang di Indonesia ini dikabarkan akan merumahkan sebanyak 10-25% pekerja. Saat ini jumlah karyawan WeWork mencapai 12.500 orang. Artinya 1.000 hingga 3.000 karyawan terancam PHK. Hal itu disebabkan karena pergantian pejabat di kalangan elit perusahaan.
2. Uber
Uber melakukan pemangkasan 435 karyawannya pada September 2019, atau sekitar 8% dari total pekerja perusahaan itu. PHK dilakukan pada 170 orang dari tim produksi, dan 265 orang dari tim teknisi. Sebelumnya pada Juli, Uber merumahkan 400 orang dari tim marketing. Ini membuat Uber resmi merumahkan total 835 karyawannya selama 2019.
(sef/sef) Next Article Ancaman PHK Hantui Perbankan
Sektor yang terancam mengalami PHK tak hanya manufaktur, tapi juga perbankan bahkan startup yang selama ini digadang sebagai simbol kemajuan jaman . Berikut perusahaan-perusahaan yang akan lakukan PHK pada periode Mei-Oktober 2019 yang berhasil di rangkum oleh CNBC Indonesia.
Manufaktur
Oktober 2019, HP mengumumkan rencana untuk memangkas lebih dari 10% karyawannya di seluruh dunia. Sekitar 9.000 karyawan akan dirumahkan dalam tiga tahun ke depan, dari total karyawannya di seluruh dunia yang mencapai 55.000 orang. Alasan HP merumahkan beberapa pekerja adalah ingin merampingkan operasi dan memangkas biaya operasional. "Kami mengambil langkah tegas untuk memasuki era selanjutnya," ujar calon CEO HP, Enrique Lores, yang akan menjabat pada November mendatang.
2. LG
LG Display Co Ltd, perusahaan asal Korea Selatan itu mengumumkan rencana PHK karyawan pada 17 September 2019. Namun sayangnya perusahaan ini tidak memaparkan dengan pasti berapa banyak karyawan yang akan dirumahkan. Menurut Juru Bicara LG Display, Jean Lee pihaknya tengah membuat rencana darurat. "Rencana ini untuk meningkatkan efisiensi di produksi panel sebagaimana pengeluaran lainnya," katanya dikutip dari CNBC International.
3. Ford
Ford Motor Co dikabarkan akan melakukan PHK pada 12.000 karyawan dan menutup sejumlah pabriknya. Sebabnya adalah, Ford alami kerugian akibat melambatnya penjualan. Selain memangkas pekerja, Ford juga memotong 10% gaji karyawannya secara global.
4. Nissan
Nissan Motor Co akan memangkas 12.500 karyawannya. Pengumumam tersebut disampaikan oleh perusahaan pada Juli 2019 lalu. Rencananya PHK akan berlangsung hingga Maret 2023.
Jatuhnya laba capai 98,5% menjadi 1,6 miliar yen (US$ 14,80 juta) di Q1 2019 menjadi penyebabnya. Ini merupakan performa terburuk perusahaan sejak Maret 2009.
5. Huawei
Raksasa teknologi China, Huawei Technologies Co Ltd memangkas 400 karyawan pada Futurewei Technologies, yang merupakan bagian penelitiannya di AS. Saat itu, Future Technologies memiliki 850 pekerja di AS. Ini terjadi setelah AS mem-blacklist perusahaan itu karena perang dagang dengan China. PHK efektif dilakukan pada 22 Juli lalu.
6. Bombardier
Perusahaan berbagai macam alat transportasi seperti pesawat, kereta api, dan trem asal Kanada, Bombardier melakukan PHK pada 550 karyawannya. Ini dilakukan seiring langkah penutupan pabrik yang akan dilakukan 4 November nanti.
7. Volvo
Pembuat mobil asal Swedia Volvo yang dimiliki Geely asal China, berencana memangkas ratusan ribu karyawan pada Mei 2010. "Sebagai perusahaan yang tengah tumbuh, Volvo ingin secara konstan meninjau biaya," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.
BERLANJUT KE HAL 2 >>>
1. HSBC
HSBC Holdings dikabarkan akan melakukan PHK pada 10.000 karyawannya. PHK dilakukan sebagai upaya efisiensi perusahaan. HSBC diperkirakan akan mengumumkan kebijakan tersebut saat melaporkan hasil kinerja Q3 2019. Sebelumnya, HSBC sempat berencana memangkas 4.000 karyawan tahun ini. Meningkatnya ketidakpastian global karena ketegangan perdagangan antara China dan AS menjadi penyebab. Belum lagi, sejumlah masalah geopolitik seperti Brexit dan krisis Hong Kong.
2. Commerzbank
Commerzbank Jerman akan memangkas 4300 karyawan, sebagai upaya restrukturisasi yang sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir. Ini membuat total PHK bank di Eropa mencapai 58.200 orang. Suku bunga negatif dan ekonomi yang melambat mendorong bank melakukan efisiensi dan pengurangan biaya. "Setidaknya ada 90% posisi sudah dieliminasi di benua biru itu," tulis Business Insider mengutip Bloomberg.
3. Deutsche Bank AG
Deutsche Bank AG saat ini sedang mempertimbangkan rencana pemangkasan 15.000 hingga 20.000 karyawannya. PHK diprediksi akan dilakukan hingga satu tahun ke depan di seluruh wilayah bisnis Deutsche Bank. Pembahasan restrukturisasi ini telah dilakukan sejak Juli, namun belum ada keputusan final yang diambil oleh perusahaan. Bisnis ekuitas merupakan yang paling banyak dipangkas AS.
BERLANJUT KE HAL 3 >>>> 1. WeWork
WeWork, sebuah startup yang menyediakan ruang bekerja ini akan melakukan PHK pada karyawannya. Pada 7 Oktober lalu, perusahaan yang juga memiliki cabang di Indonesia ini dikabarkan akan merumahkan sebanyak 10-25% pekerja. Saat ini jumlah karyawan WeWork mencapai 12.500 orang. Artinya 1.000 hingga 3.000 karyawan terancam PHK. Hal itu disebabkan karena pergantian pejabat di kalangan elit perusahaan.
2. Uber
Uber melakukan pemangkasan 435 karyawannya pada September 2019, atau sekitar 8% dari total pekerja perusahaan itu. PHK dilakukan pada 170 orang dari tim produksi, dan 265 orang dari tim teknisi. Sebelumnya pada Juli, Uber merumahkan 400 orang dari tim marketing. Ini membuat Uber resmi merumahkan total 835 karyawannya selama 2019.
(sef/sef) Next Article Ancaman PHK Hantui Perbankan
Most Popular