
Sri Mulyani, Mahasiswa STAN Intoleran & Kata Penghianat
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
02 October 2019 08:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali meyambangi PKN STAN. Kali ini ia hadir sebagai pembicara utama dalam acara Dinamika (Studi Perdana Memasuki Kampus) yang tahun ini mengambil tema Kebudayaan Indonesia.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani menekankan yang terpilih sebagai mahasiswa STAN patut berbangga diri karena telah mampu masuk jajaran terbaik dari 133 ribu masyarakat yang mendaftar. Dimana, dari jumlah pendaftar tersebut yang diterima hanya 2.667 orang, artinya yang lolos kurang dari 2%.
"Hari ini kalian 2667 mahasiswa baru di PKN STAN yang tadi disampaikan oleh Pak Rio adalah kurang dari 2% yaitu lebih dari 133.000 yang mendaftar di PKN STAN dan Anda diterima, jadi Anda adalah juara kurang dari 2% dari seluruh proses, kalian boleh dan harus bangga dengan capaian tersebut, ini luar biasa," ujar Sri Mulyani yang dikutip pada Rabu (2/10/2019).
Dengan terpilihnya para mahasiswa ini maka, ini adalah awal dari semuanya untuk memulai proses masa depan.
"Ada lebih dari 130.000 tadi melamar di PKN STAN dan kita terima adalah kurang dari 2% nya, jadi paling tidak Anda semuanya telah mendapatkan suatu posisi untuk memulai masa depan kalian," tambahnya.
Dia melanjutkan, semua yang terpilih masuk STAN akan masuk di kelompok berbeda mulai dari bea cuka, pajak, akuntansi dan manajemen keuangan. Tapi meski berbeda kelompok belajar, mereka semua adalah bagian dari Kementerian Keuangan. Artinya harus memiliki sikap kejujuran yang dimulai dari saat ini.
"Di dalam kelompok Kalian pasti nanti akan ada menjadi bendahara, yang kalian pilih menjadi bendahara pasti karakter pertamanya apa? Jujur. Itulah yang sering kita sebut integritas, kalian tidak akan memilih seorang menjadi bendahara kalian kalau kalian semua tahu dia mempunyai reputasi suka mengambil uang yang dikelolanya, as basic as that. Sangat mendasar," kata dia.
HALAMAN SELANJUTNYA >> Jangan Jadi Penghianat Bangsa! (NEXT)
Tidak hanya mengenai sifat jujur sebagai pengelola keuangan negara. Ia pun kembali menekankan agar semua yang telah lulus dan masuk sebagai mahasiswa di PKN STAN untuk tidak menghianati negara. Apalagi seluruh biaya selama menempuh pendidikan di PKN STAN akan dibiayaai oleh negara.
"Saya titip kepada kalian, baik yang baru masuk atau yang sudah lulus, atau yang sudah duduk jadi pejabat. Jangan pernah kalian jadi penghianat RI, jangan pernah. Saya ingin dengar dari kalian. Kalian berjanji untuk setia kepada negara RI?," kata dia.
Bendahara negara itu melanjutkan, untuk tidak menjadi penghianat maka sikap jujur yang dimiliki harus semakin kuat. Apalagi saat sudah mendapatkan jabatan yang lebih tinggi maka sikap kejujuran harus semakin tebal.
"Justru kejujuran kalian harus semakin menebal seiring meningkatnya, waktu, umur dan jabatan. Kalian harus berjanji untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. lni bukan janji kepada saya, karena kalian semua sudah merupakan anak yang sah dari Republik Indonesia," kata dia.
Sri Mulyani pun menyambung pernyataannyaa, dan meminta agar janji itu tidak diperuntukan untuk dirinya semata, tapi untuk negara kesatuan RI.
"Jadilah pemersatu, jadilah perekat, jadilah orang-orang yang membentuk institusi yang senantiasa menjaga Republik Indonesia. Jangan pernah Ielah mencintai Indonesia!," tambahnya.
Berikut pernyataan lengkap Sri Mulyani mengenai penghianatan:
Nah bagaimana saya ingin menitipkan pada kalian semua, anak-anak yang sudah memiliki prestasi disaring dari 130 ribu, kurang dari 2% politeknik keuangan STAN. Saya ingin menitipkan, sekarang kalian semua ini sekolah dibiayai oleh uang negara dan uang rakyat.
Kalian dibiayai oleh setiap rupiah yang kita kumpulkan untuk menyelenggarakan negara ini, termasuk untuk membiayai sekolah seperti PKN STAN.
Jadi jangan pernah, saya titip kepada kalian, baik yang baru masuk atau yang sudah lulus, atau yang sudah duduk jadi pejabat. Jangan pernah kalian jadi penghianat RI, jangan pernah. Yaa, Saya ingin dengar dari kalian. Kalian berjanji untuk setia kepada negara RI?
Ini bukan janji kepada saya, karena kalian sudah merupakan anak sah dari negara kesatuan RI. Jadilah pemersatu, jadilah perekat, jadilah orang-orang yang membentuk institusi yang terus menjaga RI.
Karena dari sikap kalian lah merupakan cerminan dari sikap masyarakat RI.
Halaman Selanjutnya : Sri Mulyani Pernah Bicara Intoleransi di STAN (NEXT)
Ternyata, tidak hanya meminta mahasiswa PKN STAN untuk tidak jadi penghianat negara. Sebelumnya Sri Mulyani juga menyoroti mahasiswa STAN yang kurang toleran.
Ini ia sampaikan kala menghadiri Dies Natalis STAN di kampus STAN, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/7/2019).
Berbicara di hadapan ratusan mahasiswa dan mahasiswi STAN, Sri Mulyani mengaku sering mendapat komentar via akun media sosial pribadi terkait tingkah laku mahasiswa/i sekolah kedinasan itu.
"Ada yang justru ingin menjadi kelompok tidak toleran. Itu tudingan yang harus kalian jawab. Kalian semua bertanggung jawab untuk memupuk image berbeda tapi tetap bersatu. Image yang merugikan STAN itu harus dibersihkan oleh anda sendiri bukan oleh kami," ujar Sri Mulyani saat itu.
"Harus satu rasa sebagai satu bangsa. Saya harap mahasiswa bisa bersama-sama membangun institusi yang betul-betul memiliki bobot yang luar biasa, ilmu, kompetensi, integritas, dan kebangsaan," tambahnya.
(dru) Next Article Sri Mulyani: Kalian Dibiayai Negara, Jangan Jadi Penghianat!
Dalam sambutannya, Sri Mulyani menekankan yang terpilih sebagai mahasiswa STAN patut berbangga diri karena telah mampu masuk jajaran terbaik dari 133 ribu masyarakat yang mendaftar. Dimana, dari jumlah pendaftar tersebut yang diterima hanya 2.667 orang, artinya yang lolos kurang dari 2%.
"Hari ini kalian 2667 mahasiswa baru di PKN STAN yang tadi disampaikan oleh Pak Rio adalah kurang dari 2% yaitu lebih dari 133.000 yang mendaftar di PKN STAN dan Anda diterima, jadi Anda adalah juara kurang dari 2% dari seluruh proses, kalian boleh dan harus bangga dengan capaian tersebut, ini luar biasa," ujar Sri Mulyani yang dikutip pada Rabu (2/10/2019).
"Ada lebih dari 130.000 tadi melamar di PKN STAN dan kita terima adalah kurang dari 2% nya, jadi paling tidak Anda semuanya telah mendapatkan suatu posisi untuk memulai masa depan kalian," tambahnya.
Dia melanjutkan, semua yang terpilih masuk STAN akan masuk di kelompok berbeda mulai dari bea cuka, pajak, akuntansi dan manajemen keuangan. Tapi meski berbeda kelompok belajar, mereka semua adalah bagian dari Kementerian Keuangan. Artinya harus memiliki sikap kejujuran yang dimulai dari saat ini.
"Di dalam kelompok Kalian pasti nanti akan ada menjadi bendahara, yang kalian pilih menjadi bendahara pasti karakter pertamanya apa? Jujur. Itulah yang sering kita sebut integritas, kalian tidak akan memilih seorang menjadi bendahara kalian kalau kalian semua tahu dia mempunyai reputasi suka mengambil uang yang dikelolanya, as basic as that. Sangat mendasar," kata dia.
HALAMAN SELANJUTNYA >> Jangan Jadi Penghianat Bangsa! (NEXT)
Tidak hanya mengenai sifat jujur sebagai pengelola keuangan negara. Ia pun kembali menekankan agar semua yang telah lulus dan masuk sebagai mahasiswa di PKN STAN untuk tidak menghianati negara. Apalagi seluruh biaya selama menempuh pendidikan di PKN STAN akan dibiayaai oleh negara.
"Saya titip kepada kalian, baik yang baru masuk atau yang sudah lulus, atau yang sudah duduk jadi pejabat. Jangan pernah kalian jadi penghianat RI, jangan pernah. Saya ingin dengar dari kalian. Kalian berjanji untuk setia kepada negara RI?," kata dia.
Bendahara negara itu melanjutkan, untuk tidak menjadi penghianat maka sikap jujur yang dimiliki harus semakin kuat. Apalagi saat sudah mendapatkan jabatan yang lebih tinggi maka sikap kejujuran harus semakin tebal.
"Justru kejujuran kalian harus semakin menebal seiring meningkatnya, waktu, umur dan jabatan. Kalian harus berjanji untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. lni bukan janji kepada saya, karena kalian semua sudah merupakan anak yang sah dari Republik Indonesia," kata dia.
Sri Mulyani pun menyambung pernyataannyaa, dan meminta agar janji itu tidak diperuntukan untuk dirinya semata, tapi untuk negara kesatuan RI.
"Jadilah pemersatu, jadilah perekat, jadilah orang-orang yang membentuk institusi yang senantiasa menjaga Republik Indonesia. Jangan pernah Ielah mencintai Indonesia!," tambahnya.
Berikut pernyataan lengkap Sri Mulyani mengenai penghianatan:
Nah bagaimana saya ingin menitipkan pada kalian semua, anak-anak yang sudah memiliki prestasi disaring dari 130 ribu, kurang dari 2% politeknik keuangan STAN. Saya ingin menitipkan, sekarang kalian semua ini sekolah dibiayai oleh uang negara dan uang rakyat.
Kalian dibiayai oleh setiap rupiah yang kita kumpulkan untuk menyelenggarakan negara ini, termasuk untuk membiayai sekolah seperti PKN STAN.
Jadi jangan pernah, saya titip kepada kalian, baik yang baru masuk atau yang sudah lulus, atau yang sudah duduk jadi pejabat. Jangan pernah kalian jadi penghianat RI, jangan pernah. Yaa, Saya ingin dengar dari kalian. Kalian berjanji untuk setia kepada negara RI?
Ini bukan janji kepada saya, karena kalian sudah merupakan anak sah dari negara kesatuan RI. Jadilah pemersatu, jadilah perekat, jadilah orang-orang yang membentuk institusi yang terus menjaga RI.
Karena dari sikap kalian lah merupakan cerminan dari sikap masyarakat RI.
Halaman Selanjutnya : Sri Mulyani Pernah Bicara Intoleransi di STAN (NEXT)
Ternyata, tidak hanya meminta mahasiswa PKN STAN untuk tidak jadi penghianat negara. Sebelumnya Sri Mulyani juga menyoroti mahasiswa STAN yang kurang toleran.
Ini ia sampaikan kala menghadiri Dies Natalis STAN di kampus STAN, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/7/2019).
Berbicara di hadapan ratusan mahasiswa dan mahasiswi STAN, Sri Mulyani mengaku sering mendapat komentar via akun media sosial pribadi terkait tingkah laku mahasiswa/i sekolah kedinasan itu.
"Ada yang justru ingin menjadi kelompok tidak toleran. Itu tudingan yang harus kalian jawab. Kalian semua bertanggung jawab untuk memupuk image berbeda tapi tetap bersatu. Image yang merugikan STAN itu harus dibersihkan oleh anda sendiri bukan oleh kami," ujar Sri Mulyani saat itu.
"Harus satu rasa sebagai satu bangsa. Saya harap mahasiswa bisa bersama-sama membangun institusi yang betul-betul memiliki bobot yang luar biasa, ilmu, kompetensi, integritas, dan kebangsaan," tambahnya.
(dru) Next Article Sri Mulyani: Kalian Dibiayai Negara, Jangan Jadi Penghianat!
Most Popular