Suriah Memanas, Bom Meledak di Dekat Sumur Minyak Terbesar
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
01 October 2019 20:54
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah bom meledak di dekat lapangan minyak terbesar di sebelah timur Suriah. Ledakan bom tersebut membuat tiga pekerja lapangan minyak tersebut tewas.
Lembaga observasi untuk Hak Asasi Suriah mengatakan, ledakan tersebut terjadi di jalan persis di luar lapangan minyak Al-Omar, yang merupakan lapangan minyak terbesar yang lokasinya di provinsi Deir Ezzor, di timur Suriah.
Al-Omar dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah, yang disebut didukung oleh Amerika Serikat (AS). Pasukan demokratik ini merupakan lawan dari kelompok ISIS.
Sebagian dari wilayah lapangan minyak ini digunakan sebagai basis dari Pasukan Demokratik Suriah.
Dilansir dari AFP, Selasa (1/10/2019), bom diduga menggunakan alat pemicu ledakan dari jarak jauh. Ledakan terjadi persis setelah patroli Pasukan Demokratik lewat.
Belum ada pihak yang mengklaim ledakan ini. Namun biasanya pihak ISIS yang menyatakan bertanggung jawab terhadap serangan mematikan di area tersebut
Sebelumnya, lapangan minyak ini sempat dikuasai ISIS dan direbut oleh Pasukan Demokratik melalui serangan udara yang didukung pihak AS pada 2015 lalu. Menurut informasi, ISIS sempat menerima pemasukan dari minyak di lapangan ini antara US$ 1,7 juta hingga US$ 5,1 juta per bulan.
Perang di Suriah sudah berlangsung sejak 2011, dan dilaporkan telah memakan 370.000 korban jiwa.
(wed/miq) Next Article Harga Minyak Dunia To The Moon, Tembus US$ 71 per Barel
Lembaga observasi untuk Hak Asasi Suriah mengatakan, ledakan tersebut terjadi di jalan persis di luar lapangan minyak Al-Omar, yang merupakan lapangan minyak terbesar yang lokasinya di provinsi Deir Ezzor, di timur Suriah.
Al-Omar dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah, yang disebut didukung oleh Amerika Serikat (AS). Pasukan demokratik ini merupakan lawan dari kelompok ISIS.
Sebagian dari wilayah lapangan minyak ini digunakan sebagai basis dari Pasukan Demokratik Suriah.
Dilansir dari AFP, Selasa (1/10/2019), bom diduga menggunakan alat pemicu ledakan dari jarak jauh. Ledakan terjadi persis setelah patroli Pasukan Demokratik lewat.
Belum ada pihak yang mengklaim ledakan ini. Namun biasanya pihak ISIS yang menyatakan bertanggung jawab terhadap serangan mematikan di area tersebut
Sebelumnya, lapangan minyak ini sempat dikuasai ISIS dan direbut oleh Pasukan Demokratik melalui serangan udara yang didukung pihak AS pada 2015 lalu. Menurut informasi, ISIS sempat menerima pemasukan dari minyak di lapangan ini antara US$ 1,7 juta hingga US$ 5,1 juta per bulan.
Perang di Suriah sudah berlangsung sejak 2011, dan dilaporkan telah memakan 370.000 korban jiwa.
(wed/miq) Next Article Harga Minyak Dunia To The Moon, Tembus US$ 71 per Barel
Most Popular