Antisipasi Resesi, Pegadaian Gandeng BUMN Bank Hingga Telko

Anisatul Umah & Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 September 2019 18:50
Pegadaian menggandeng banyak BUMN untuk perluasan layanan.
Foto: Bazzar emas di kantor pusat pegadaian, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pegadaian (Persero) melakukan kerja sama dengan 10 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendorong penambahan nasabah dan jaringan di seluruh Indonesia.

Kerja sama ini juga akan mendorong pemanfaatan produk-produk Pegadaian di perusahaan mitra yang sudah bekerja sama. Selain itu, untuk memperluas peluang bisnis di tengah ancaman resesi.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan kerja sama ini akan menambah jumlah nasabah Pegadaian dengan jalan distribusi melalui perusahaan BUMN yang telah bekerja sama.



"Masing-masing BUMN yang kita ajak kerja sama ini memiliki kekuatan sendiri-sendiri, ada bank, pupuk, asuransi, pergudangan jadi kita optimalkan sumber daya kita, jaringan, produk. Banyak yang bisa kita create dengan adanya kerja sama ini," kata Kuswiyoto di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/9/2019).

Adapun BUMN yang diajak bekerja sama antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT Telekomunikasi Selular, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Finarya (LinkAja),  PT Sang Hyang Sari (Persero), PT Asuransi Jasindo (Persero), Perum Produksi Film Negara, PT BGR (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan Perum Bulog.

"Betapa nikmatnya kalau orang mau berkolaborasi 27 ribu pegawai dari bank, Telkom, Telkomsel, plus ditambah 4.100 outlet. Yang paling menarik 12,354 juta nasabah ini luar biasa. Kita bisa, sangat bisa membuat kolaborasi keunggulan baik sumber daya keunggulan produk jaringan ini memberi manfaat yang positif," lanjutnya.


Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan sinergi antar-BUMN ini dinilai sudah terlambat implementasinya sejak pertama kali dikeluarkan peraturannya dalam Peraturan Menteri BUMN pada 2002 silam.



Dia menilai sinergi antar perusahaan BUMN ini sebagai salah satu langkah untuk mengantisipasi terjadinya resesi ekonomi seperti yang sudah diperkirakan.

"Antisipasi resesi kita cari peluang bisnis yang ada jadi pertumbuhan ekonomi bisa dipertahankan. Mudah-mudahan target akhir tahun bisa tercapai," kata Gatot di kesempatan yang sama.

Instrumen investasi emas yang jadi inti bisnis Pegadaian memang berpeluang besar bisa mengambil kesempatan di tengah ancaman resesi. Emas juga identik sebagai instrumen investasi kala krisis.
(hoi/hoi) Next Article Cari Mitra Fintech, Pegadaian Siapkan Rp 500 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular