
Keren, Pak Jokowi! RI Naik 6 Peringkat Daya Saing Digital Nih

Tahun ini adalah tahun ketiga WDCR dirilis IMD. Pada dasarnya WDCR ingin mengukur kapasitas dan kesiapan 63 negara dalam mengadopsi dan melakukan eksplorasi pada teknologi digital sebagai pendorong transformasi bisnis, pemerintahan dan juga masyarakat luas.
Hasil dari studi tersebut menempatkan Amerika di posisi pertama sebagai negara dengan penguasaan teknologi digital yang sangat baik. Negara lain yang masuk ke dalam 5 besar yaitu Singapura, Swedia, Denmark dan Swiss.
Ada tiga negara dari Asia yang menduduki posisi sepuluh besar. Posisi tertinggi negara Asia diduduki oleh Singapura. Pada peringkat 8 ada Hong Kong SAR dengan skor 93,686. Sementara itu negara Asia lainnya yang menempati peringkat 10 besar adalah Korea Selatan di peringkat 10 dengan skor 91,297.
Indonesia merupakan negara Asia yang juga menjadi objek studi dalam WDCR. Tahun ini Indonesia menduduki peringkat ke-56 dengan skor 58,011 atau naik 6 peringkat dibanding tahun lalu. Pada 2018 Indonesia harus menduduki peringkat bontot yaitu 62. Pada tahun 2017 Indonesia juga berada di peringkat bontot yaitu 59.
HALAMAN SELANJUTNYA >> Peringkat Indonesia Naik Terus (NEXT)
Aspek yang diukur dalam studi tersebut ada tiga. Aspek pertama yaitu pengetahuan yang berfokus pada kapasitas suatu negara untuk memahami dan mempelajari teknologi baru. Kedua, aspek terkait dengan kemampuan/kompetensi suatu negara untuk mengembangkan terobosan dan teknologi digital yang inovatif.
Faktor atau aspek ketiga yang diukur adalah tentang kesiapan suatu negara untuk mengembangkan teknologi digital di masa depan. Selain ketiga aspek di atas, pada tahun ini IMD menambahkan dua variabel penilaian baru terkait dengan pengembangan teknologi robotik di suatu negara.
Indonesia terus mengalami perbaikan apabila ditinjau dari ketiga aspek di atas. Untuk aspek pengetahuan tahun ini Indonesia menduduki peringkat 56. Ditinjau dari aspek teknologi Indonesia menduduki peringkat ke 47 dan aspek kesiapan di masa depan Indonesia ada di peringkat bontot yaitu 58.
Lompatan yang tinggi ditunjukkan Indonesia pada aspek pengembangan teknologi. Sementara perbaikan yang tidak terlalu signifikan terjadi pada aspek kesiapan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Indonesia memang mengalami perbaikan performa. Namun untuk aspek kesiapan di masa depan, ranking Indonesia masih rendah yang menunjukkan bahwa Indonesia belum mempersiapkan dengan baik penguasaan teknologi digital ke depannya.
Padahal negara-negara lain sudah berinvestasi jor-joran untuk pengembangan teknologi digital. Pasalnya teknologi ini tidak hanya mempengaruhi performa bisnis tapi lebih jauh juga mempengaruhi fungsi negara. Terlepas dari itu, mari kita beri apresiasi untuk Indonesia terlebih dulu!
(TIM RISET CNBC INDONESIA)
(twg/dru) Next Article Walau Naik, Tapi Daya Saing Digital RI Terbuncit di ASEAN!