Tagih Pengemplang, BPJS Kesehatan Punya 3.000-an 'Army'

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
24 September 2019 06:25
BPJS Kesehatan siap melaksanakan ketentuan dengan menggunakan skema penagihan langsung atau door to door.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengungkapkan sebanyak 12 juta jiwa selama 2018 menunggak pembayaran. Alhasil defisit terjadi hingga memberatkan cashflow BPJS Kesehatan.

Bahkan hingga saat ini, sudah terdapat 15 juta peserta yang menunggak. Kebanyakan para penunggak ini peserta mandiri.

Nah, atas dasar ini BPJS Kesehatan siap melaksanakan ketentuan dengan menggunakan skema penagihan langsung atau door to door.


"Penagihan langsung ini kami kan ada relawan kader JKN. Jadi kami itu menggunakan tele-collecting, menelpon ke peserta yang menunggak, kemudian ada juga dengan SMS dan menerjunkan kader JKN," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan Muhammad Iqbal Anas Ma'ruf kepada CNBC Indonesia, Senin (23/9/2019).

Sampai Juni 2019 lalu, jumlah kader JKN atau relawan ini mencapai 3.288 orang. Iqbal menambahkan, ke depan tergantung kebutuhannya

Walaupun melakukan penagihan bak 'debt collector', Iqbal menjelaskan relawan ini tidak diperkenankan meminta uang langsung secara cash. Namun peserta akan diarahkan ke tempat pembayaran resmi.

"Skema penagihannya juga tidak langsung dibayarkan kepada relawan tapi bisa ke loket BPJS atau diminta ke rekanan BPJS Keseehatan seperti mini market yang ditunjuk dan ATM," kata Iqbal.



(sef) Next Article Kapan Kelas Standar BPJS Berlaku, Tarifnya Rp 75.000?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular