
Jadi Plt Menpora, Mau Ambil Kebijakan Apa Pak Hanif?
Cantika Adinda, CNBC Indonesia
23 September 2019 17:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri sebagai pelaksana tugas Menteri Pemuda dan Olahraga. Hanif menggantikan Imam Nahrawi yang mengundurkan diri selepas ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dana hibah KONI.
Ditemui di Aula Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Senin (23/9/2019), Hanif mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepala negara. Kepercayaan itu akan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
"Walaupun sebenarnya, sejujurnya, dalam situasi ini saya juga prihatin dan sedih sama Pak Imam, karena beliau sahabat saya dan saya yakin beliau orang baik, orang berprestasi, dan orang yang pengabdiannya besar kepada masyarakat," katanya.
"Kita doakan mudah-mudahan Pak Imam kuat dan tabah bisa menjalani proses ini dengan baik. Tentu terkait dengan penugasan saya sebagai pelaksana Menpora kita akan jalankan sebaik-sebaiknya dalam waktu satu bulan terakhir ini," lanjut Hanif.
Perihal penugasan di Kemenpora, dia mengaku akan berkoordinasi dengan jajaran Kemenpora. Utamanya berkaitan agenda-agenda di sisa waktu masa jabatan Kabinet Kerja Jokowi-JK.
"Tapi secara umum, cuma sebulan kok. Jadi mungkin gak terlalu banyak (kebijakan strategis), kecuali ada hal krusial dan arahan-arahan dari Pak Presiden," kata Hanif.
Pengunduran diri Imam Nahrawi dari posisi Menpora segera ditindaklanjuti Jokowi. Pada Jumat (20/9/2019), Menteri Sekretaris Negara Pratikno telah menunjuk Hanif sebagai pelaksana tugas menpora.
"Jadi Pak Hanif sementara merangkap sebulan terakhir sebagai menteri ketenagakerjana dan menpora," kata Pratikno dalam keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/9/2019).
Lantas, apa alasan utama Jokowi memilih Hanif untuk menjadi plt menpora? Pratikno pun menjelaskan sederet alasan di balik keputusan tersebut.
"Ada beberapa pertimbangan, karena ada beberapa menteri dilantik anggota DPR RI pada 1 Oktober," jelasnya.
(miq/miq) Next Article Ini 3 Fokus Jokowi untuk Program Vokasi
Ditemui di Aula Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Senin (23/9/2019), Hanif mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepala negara. Kepercayaan itu akan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
"Walaupun sebenarnya, sejujurnya, dalam situasi ini saya juga prihatin dan sedih sama Pak Imam, karena beliau sahabat saya dan saya yakin beliau orang baik, orang berprestasi, dan orang yang pengabdiannya besar kepada masyarakat," katanya.
Perihal penugasan di Kemenpora, dia mengaku akan berkoordinasi dengan jajaran Kemenpora. Utamanya berkaitan agenda-agenda di sisa waktu masa jabatan Kabinet Kerja Jokowi-JK.
"Tapi secara umum, cuma sebulan kok. Jadi mungkin gak terlalu banyak (kebijakan strategis), kecuali ada hal krusial dan arahan-arahan dari Pak Presiden," kata Hanif.
Pengunduran diri Imam Nahrawi dari posisi Menpora segera ditindaklanjuti Jokowi. Pada Jumat (20/9/2019), Menteri Sekretaris Negara Pratikno telah menunjuk Hanif sebagai pelaksana tugas menpora.
"Jadi Pak Hanif sementara merangkap sebulan terakhir sebagai menteri ketenagakerjana dan menpora," kata Pratikno dalam keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/9/2019).
Lantas, apa alasan utama Jokowi memilih Hanif untuk menjadi plt menpora? Pratikno pun menjelaskan sederet alasan di balik keputusan tersebut.
"Ada beberapa pertimbangan, karena ada beberapa menteri dilantik anggota DPR RI pada 1 Oktober," jelasnya.
(miq/miq) Next Article Ini 3 Fokus Jokowi untuk Program Vokasi
Most Popular