Prediksi BI: Ekonomi RI Triwulan III Tumbuh 5,1%
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
20 September 2019 13:43
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2019 bisa mencapai 5,1%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2019 masih ditopang oleh sektor konsumsi.
"Konsumsi swasta bagus dengan pengeluaran lembaga non rumah tangga. Konsumsi rumah tangga juga bagus, dengan harga terkendali dan penyaluran bantuan sosial," ujar Perry di kantornya, Jumat (20/9/2019).
Sebelumnya, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 September 2019, memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,25%.
Adapun suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,00%.
Kebijakan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah di bawah titik tengah sasaran dan imbal hasil investasi aset keuangan domestik yang tetap menarik.
"Serta sebagai langkah pre-emptive untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang melambat," ujar Perry, Kamis (19/9/2019).
Untuk memperkuat bauran kebijakan dalam mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia juga melakukan relaksasi kebijakan makroprudensial untuk meningkatkan kapasitas penyaluran kredit perbankan dan mendorong permintaan kredit pelaku usaha.
Di antaranya Pengaturan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM)/RIM Syariah disempurnakan dengan menambahkan komponen pinjaman/pembiayaan yang diterima bank, sebagai komponen sumber pendanaan bank dalam perhitungan RIM/RIM Syariah.
(roy/roy) Next Article Pertumbuhan Ekonomi Q I-2020? BI: Lebih Rendah dari 5%
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2019 masih ditopang oleh sektor konsumsi.
"Konsumsi swasta bagus dengan pengeluaran lembaga non rumah tangga. Konsumsi rumah tangga juga bagus, dengan harga terkendali dan penyaluran bantuan sosial," ujar Perry di kantornya, Jumat (20/9/2019).
Adapun suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,00%.
Kebijakan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah di bawah titik tengah sasaran dan imbal hasil investasi aset keuangan domestik yang tetap menarik.
"Serta sebagai langkah pre-emptive untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang melambat," ujar Perry, Kamis (19/9/2019).
Untuk memperkuat bauran kebijakan dalam mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia juga melakukan relaksasi kebijakan makroprudensial untuk meningkatkan kapasitas penyaluran kredit perbankan dan mendorong permintaan kredit pelaku usaha.
Di antaranya Pengaturan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM)/RIM Syariah disempurnakan dengan menambahkan komponen pinjaman/pembiayaan yang diterima bank, sebagai komponen sumber pendanaan bank dalam perhitungan RIM/RIM Syariah.
(roy/roy) Next Article Pertumbuhan Ekonomi Q I-2020? BI: Lebih Rendah dari 5%
Most Popular