
Sri Mulyani Bicara Soal Kebijakan The Fed yang Pangkas Bunga
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
19 September 2019 11:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral AS, The Fed akhirnya memutuskan kembali memangkas suku bunga (Federal Funds Rate/FFR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,75%-2%.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kebijakan tersebut merupakan antisipasi terhadap dinamika ekonomi global.
"Kita semua paham dinamika ekonomi global akan ciptakan response policy, jadi yang dikatakan The Fed maupun kebijakan Bank Sentral di Eropa, Jepang dan China, dalam rangka antisipasi pelemahan ekonomi," tutur Sri Mulyani di Gedung ICE BSD, Kamis (19/9/2019).
Di sisi lain, Sri Mulyani mengungkapkan Indonesia sendiri harus memahami langkah antisipasi terhadap perubahan kebijakan fiskal yang dilakukan di masing masing negara.
"Sehingga kita akan terus liat di tahun depan kita tidak terus menerus bereaksi terhadap keputusan tiap state. Kita tetap steady melihat mereka mau ke mana, apa yang harus kita lakukan agar memperkuat perekonomian," tuturnya.
"Kan tiap negara berbeda, dari AS tanda-tanda pelemahan tahun depan jadi mereka harus respons dari sekarang. Ini policy-nya tidak berdiri sendiri. Amerika Serikat juga lihat sisi kebijakan fiskal dan ekonomi mereka sendiri itu akan jadi mix."
(dru/dru) Next Article Momen Sri Mulyani Pimpin Serah Terima Jenazah JB Sumarlin
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kebijakan tersebut merupakan antisipasi terhadap dinamika ekonomi global.
"Kita semua paham dinamika ekonomi global akan ciptakan response policy, jadi yang dikatakan The Fed maupun kebijakan Bank Sentral di Eropa, Jepang dan China, dalam rangka antisipasi pelemahan ekonomi," tutur Sri Mulyani di Gedung ICE BSD, Kamis (19/9/2019).
"Sehingga kita akan terus liat di tahun depan kita tidak terus menerus bereaksi terhadap keputusan tiap state. Kita tetap steady melihat mereka mau ke mana, apa yang harus kita lakukan agar memperkuat perekonomian," tuturnya.
"Kan tiap negara berbeda, dari AS tanda-tanda pelemahan tahun depan jadi mereka harus respons dari sekarang. Ini policy-nya tidak berdiri sendiri. Amerika Serikat juga lihat sisi kebijakan fiskal dan ekonomi mereka sendiri itu akan jadi mix."
(dru/dru) Next Article Momen Sri Mulyani Pimpin Serah Terima Jenazah JB Sumarlin
Most Popular