Kemenlu Lokakarya Penanganan Konflik Laut China Selatan

Redaksi CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
12 September 2019 16:40
Kementerian Luar Negeri dan Pusat Studi Asia Tenggara menyelenggarakan Workshop on managing Potential Conflict in the South China Sea
Foto: Acara Manajemen Potensial Konflik di Laut Cina Selatan ke-29 pada 11-12 September 2019 (ist)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Luar Negeri dan Pusat Studi Asia Tenggara menyelenggarakan Workshop on managing Potential Conflict in the South China Sea (Lokakarya Penanganan Potensi Konflik di Laut China Selatan).

Lokakarya yang dilakukan di Batam ini bertujuan untuk membangun kerja sama yang lebih erat untuk mendukung perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Laut China Selatan.

Pasalnya Laut China Selatan tergolong rawan konflik. Apalagi dengan klaim tumpang tindih berbagai negara.


"Lokakarya ini sudah dilakukan selama tiga dekade dan merefleksikan komitmen Indonesia untuk terus aktif dan konstruksif dalam menjaga stabilitas kawasan," kata Kepala BPPK Kementerian Luar Negeri Siswo Pramono, dalam keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (12/9/2019).

Lokakarya ini diharapkan mampu menjadi wadah perdamaian yang efektif. Proyek penelitian diusulkan Indonesia antara lain ekspedisi Anambas II dan dampak kenaikan permukaan air laut bagi kawasan pantai.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, lokakarya juga dilakukan untuk mengeksploitasi potensi kerja sama bisnis di Laut China Selatan.

Menurut Kepala BPPK Kementerian Luar Negeri Siswo Pramono, wilayah ini sangat strategis dalam mendukung konektivitas bisnis global.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Sederet Peran RI Dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular