
Internasional
Makin Mesra, AS Tunda Kenaikan Tarif Barang China
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
12 September 2019 11:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat postingan "mesra" untuk China. Setelah China mengumumkan menunda pemberlakuan tarif pada 16 barang AS, kali ini Trump mengumumkan bakal menunda kenaikan tarif barang-barang China senilai US$ 250 miliar.
Sebelumnya, tarif ini akan berlaku mulai 1 Oktober hingga 15 Oktober, dengan kenaikan 30% dari sebelumnya 25%. Cuitan Trump ini diisyaratkan sebagai "niat baik" terhadap China di tengah negosiasi damai yang dilakukan Washington dan Beijing saat ini.
"Sebagai permintaan dari Wakil Perdana Menteri China Liu He dan melihat fakta bahwa Republik Rakyat China akan merayakan Hari Jadi ke-70 mereka," tulis Trump sebagaimana dilansir CNBC Internasional, Kamis (12/09/2019).
Pada Rabu, pemerintah China resmi mengeluarkan 16 tipe barang asal AS yang sebelumnya terkena kebijakan kenaikkan tarif.
Barang-barang tersebut termasuk whey (cairan laktoserum) dan daging ikan. Di mana barang tersebut biasanya diberikan untuk makanan binatang dan pelumas.
Menurut Kementerian Keuangan China kebijakan tersebut akan resmi diberlakukan 17 September. Kebijakan ini akan valid sampai 16 September 2020.
Penjelasan terkait 16 barang ini telah diunggah di website kementerian. Mereka tidak akan dikenakan bea tambahan yang dikenakan oleh Tiongkok atas barang-barang AS.
Per 1 September, China mulai memberlakukan tarif tambahan pada beberapa barang AS senilai US $ 75 miliar. Di tanggal yang sama AS resmi memberlakukan tahap pertama kenaikan tarif sebesar 15% pada US $ 300 miliar barang asal China.
Tarif tambahan senilai 5% dan 10% dikenakan pada 1.717 barang dari total 5.078 produk yang berasal dari AS.
Sementara itu, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan AS dan China sudah memiliki perjanjian "konseptual" mengenai masalah penegakan hukum.
Ia menekankan kemajuan yang dicapai sudah sangat positif. Bahkan kedua belah pihak sudah dijadwalkan akan dilanjutkan pembicaraan negosiasi perdagangan tingkat tinggi di Oktober nanti .
"Saya pikir bidang penegakan hukum setidaknya kita sudah memiliki konsep, dari kesepakatan (yang tengah dibicarakan)," kata Mnuchin kepada Fox Business Network.
Seorang pejabat senior Gedung Putih meminta semua pihak bersabar menunggu hasil penyelesaian sengketa perang dagang antara dua ekonomi besar dunia itu.
"Jika kita akan mendapatkan hasil yang hebat, kita benar-benar harus membiarkan prosesnya berjalan sendiri," katanya.
(sef/sef) Next Article Damai Nih? China Borong Produk AS, Ekspor Daging Babi Rekor
Sebelumnya, tarif ini akan berlaku mulai 1 Oktober hingga 15 Oktober, dengan kenaikan 30% dari sebelumnya 25%. Cuitan Trump ini diisyaratkan sebagai "niat baik" terhadap China di tengah negosiasi damai yang dilakukan Washington dan Beijing saat ini.
"Sebagai permintaan dari Wakil Perdana Menteri China Liu He dan melihat fakta bahwa Republik Rakyat China akan merayakan Hari Jadi ke-70 mereka," tulis Trump sebagaimana dilansir CNBC Internasional, Kamis (12/09/2019).
Pada Rabu, pemerintah China resmi mengeluarkan 16 tipe barang asal AS yang sebelumnya terkena kebijakan kenaikkan tarif.
Menurut Kementerian Keuangan China kebijakan tersebut akan resmi diberlakukan 17 September. Kebijakan ini akan valid sampai 16 September 2020.
Penjelasan terkait 16 barang ini telah diunggah di website kementerian. Mereka tidak akan dikenakan bea tambahan yang dikenakan oleh Tiongkok atas barang-barang AS.
Per 1 September, China mulai memberlakukan tarif tambahan pada beberapa barang AS senilai US $ 75 miliar. Di tanggal yang sama AS resmi memberlakukan tahap pertama kenaikan tarif sebesar 15% pada US $ 300 miliar barang asal China.
Tarif tambahan senilai 5% dan 10% dikenakan pada 1.717 barang dari total 5.078 produk yang berasal dari AS.
Sementara itu, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan AS dan China sudah memiliki perjanjian "konseptual" mengenai masalah penegakan hukum.
Ia menekankan kemajuan yang dicapai sudah sangat positif. Bahkan kedua belah pihak sudah dijadwalkan akan dilanjutkan pembicaraan negosiasi perdagangan tingkat tinggi di Oktober nanti .
"Saya pikir bidang penegakan hukum setidaknya kita sudah memiliki konsep, dari kesepakatan (yang tengah dibicarakan)," kata Mnuchin kepada Fox Business Network.
Seorang pejabat senior Gedung Putih meminta semua pihak bersabar menunggu hasil penyelesaian sengketa perang dagang antara dua ekonomi besar dunia itu.
"Jika kita akan mendapatkan hasil yang hebat, kita benar-benar harus membiarkan prosesnya berjalan sendiri," katanya.
(sef/sef) Next Article Damai Nih? China Borong Produk AS, Ekspor Daging Babi Rekor
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular