
Grab, PLN, BPPT, Keroyokan Garap SPLU Mobil Listrik di RI
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
09 September 2019 20:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah serius membangun era baru kendaraan listrik. Kemenko Kemaritiman melibatkan sejumlah stakeholder untuk membangun Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bilang, pembangunan 'colokan' kendaraan listrik bakal dibangun keroyokan. Tiga pihak yang terlibat sebagai 'pemain inti' yakni Grab, PLN, dan BPPT.
"Intinya kita mau charging station itu buatan Indonesia. Dan kebetulan BPPT sudah buat, dan standarnya kita coba koneksikan supaya memenuhi standar internasional. Itu terus PLN juga setuju," ungkap Luhut di kantornya, Senin (9/9/2019).
Dia menyebut, dengan keterlibatan PLN, pasokan listrik bisa lebih murah. Biaya penggunaan kendaraan listrik bahkan bisa terpotong sampai 50% dengan pasokan setrum PLN.
Khusus untuk tarif listrik yang ditawarkan saja, PLN mematok harga Rp 2.600 per KwH. Adapun Grab berperan dalam pembangunan ini menggunakan dana investasi dari SoftBank.
"Investasi kan si Masayoshi Son. Ini semua sekarang bicara teknis sudah. Supaya kita harap tahun depan sudah mulai jalan. Jadi mereka sekarang membuat desain bersama-sama," bebernya.
Luhut bilang, kebutuhan investasi tiap unit SPLU bikinan keroyokan dalam negeri ini mencapai Rp 1,7 miliar. "
"Kalau yang dari luar mungkin Rp 13 miliar per satu unit. Dan itu semua happy karena kan bisa lebih murah. Tapi saya minta standar kualitasnya bisa kompet dengan luar. Dan BPPT tadi bilang bisa," tegasnya.
Lokasi pembangunan SPLU, kata dia, menyesuaikan dengan operasional taksi listrik yang akan dioperasikan Grab. Namun untuk tahap awal, Jakarta menjadi prioritas untuk pembangunan SPLU massal ini.
Simak video pemerintah dorong swasta investasi SPLU:
(gus) Next Article PLN Sudah Bangun 6.000 SPLU
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bilang, pembangunan 'colokan' kendaraan listrik bakal dibangun keroyokan. Tiga pihak yang terlibat sebagai 'pemain inti' yakni Grab, PLN, dan BPPT.
Dia menyebut, dengan keterlibatan PLN, pasokan listrik bisa lebih murah. Biaya penggunaan kendaraan listrik bahkan bisa terpotong sampai 50% dengan pasokan setrum PLN.
Khusus untuk tarif listrik yang ditawarkan saja, PLN mematok harga Rp 2.600 per KwH. Adapun Grab berperan dalam pembangunan ini menggunakan dana investasi dari SoftBank.
"Investasi kan si Masayoshi Son. Ini semua sekarang bicara teknis sudah. Supaya kita harap tahun depan sudah mulai jalan. Jadi mereka sekarang membuat desain bersama-sama," bebernya.
Luhut bilang, kebutuhan investasi tiap unit SPLU bikinan keroyokan dalam negeri ini mencapai Rp 1,7 miliar. "
"Kalau yang dari luar mungkin Rp 13 miliar per satu unit. Dan itu semua happy karena kan bisa lebih murah. Tapi saya minta standar kualitasnya bisa kompet dengan luar. Dan BPPT tadi bilang bisa," tegasnya.
Lokasi pembangunan SPLU, kata dia, menyesuaikan dengan operasional taksi listrik yang akan dioperasikan Grab. Namun untuk tahap awal, Jakarta menjadi prioritas untuk pembangunan SPLU massal ini.
Simak video pemerintah dorong swasta investasi SPLU:
(gus) Next Article PLN Sudah Bangun 6.000 SPLU
Most Popular