Didukung Medco Cs, SKK Migas Hemat Rp 790 M dari Transportasi

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
05 September 2019 16:00
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) hemat hingga US$ 56,5 juta atau sekitar Rp 790 miliar
Foto: SKK Migas Gandeng 3 KKKS untuk Efisiensi Transportasi (Yuni Astutik)
Jakarta, CNBC Indonesia- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) hemat hingga US$ 56,5 juta atau sekitar Rp 790 miliar karena efisiensi sinergi kontrak penyediaan jasa transportasi udara untuk pekerja lapangan dari ketiga Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

"Dulunya pesawat sendiri-sendiri, bandaranya di Matak, Kepulauan Riau. Medco, Premier Oil Indonesia & Star Energy semuanya sendiri. Bisa menggunakan 3-4 pesawat," kata Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi dalam gelaran "the 43rd Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition 2019", di JCC, Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Alhasil, pesawat yang digunakan untuk mengangkut pekerja dari Bandar Udara Halim Perdanakusumah menuju Bandar Udara Khusus Matak di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau itu tak pernah terisi penuh. Berangkat dari situlah, SKK Migas membuat terobosan baru yaitu slot basis, di mana kursi pesawat yang dijual. 


Jika ada ketersediaan kursi yang kosong, pesawat tersebut diperbolehkan menjual kursi tersebut ke Pemerinta. Ini merupakan perubahan paradigma, sehingga ada keuntungan yang diperoleh oleh kedua belah pihak.

"Tapi kalau ada kursi masih kosong, silahkan pesawat ini digunakan oleh Pemda. Ini merupakan multiplier effect sehingga bisa melayani masyarakat di sana juga," ujarnya.

Sebagai tanda telah dilakukannya kerjasama, Kamis (5/9/2019) bertepatan dengan hari kedua helatan IPA ke 42, SKK Migas menandatangani kerjasama dengan tiga KKKS tersebut. yaitu Medco E&P Natuna Ltd. (Medco E&P), Premier Oil Indonesia dan Star Energy. Ketiga KKKS tersebut beroperasi di wilayah yang sama yaitu Laut Natuna.


"Ke depannya bisa juga, asalkan clusternya sama. Misalnya di Papua," tegasnya.

Mengacu pada kebutuhan masing-masing KKKS sebelumnya, pesawat diperkirakan akan mengangkut kurang lebih 3.200 penumpang setiap bulan (round trip) dengan total 60 kali penerbangan per bulan. Sehingga jika dihitung secara total, jam terbangnya mencapai 170 jam.

"Pada kolaborasi ini, SKK Migas dan ketiga KKKS berhasil melakukan efisiensi biaya untuk periode 5 tahun kontrak. Kami berharap, inisiatif ini dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan kontrak lainnya," tutupnya.

Simak Video Mengeksplorasi Potensi Medco Energi

[Gambas:Video CNBC]


(dob/dob) Next Article Demi Efisiensi Transportasi, SKK Migas Gandeng Medco Cs

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular