Pemerintah Incar Rp 2 T dari Sosialita yang Ingin Investasi

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
05 September 2019 13:39
Kementerian Keuangan mulai melakukan penjualan instrumen Surat Utang Negara (SUN) ritel secara online (e-SBN).
Foto: Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman dalam acara Grand Launching Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR008 "Saving in Style, Secantik Batik "(CNBC Indonesia/Lidya Julita S)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan mulai melakukan penjualan instrumen Surat Utang Negara (SUN) ritel secara online (e-SBN). Instrumen ini diberi nama Savings Ritel Bond (SBR) seri SBR008 dengan tingkat kupon mengembang.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, penerbitan SBR008 untuk ikut membantu pembiayaan defisit APBN dan juga sebagai pendalaman pasar keuangan. Ini juga khusus dijual kepada investor domestik dan tidak untuk asing.

Luky menambahkan, target dari SBR008 ini sama dengan sebelumnya yakni Rp 2 triliun. Selain itu, ini juga tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder selama 2 tahun.

"Target SBR008 karena sifatnya yang non tradable targetnya Rp 2 triliun. Masih sama dengan yang sebelumnya. Biasanya, nanti yang tradable akan jauh lebih tinggi dibandingkan non, karena non itu kan fix, uang simpan didedikasikan selama 2 tahun," ujarnya
di Patio Venue & Dining, Jakarta, Kamis (5/9/2019).

SBR008 ini ditawarkan dengan tingkat kupon minimal mengambang (floating with floor) sebesar 7,20%. Instrumen investasi ini juga bisa dibeli minimum pemesanan Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar, mulai hari ini pukul 09.00 WIB hingga 19 September 2019 pukul 10.00 WIB.

Proses pemesanan bisa dilakukan secara online di aplikasi yang disediakan Mitra Distribusi melalui 4 tahap yaitu registrasi, pemesanan, pembayaran, dan konfirmasi. . Dimana pada masa penawaran ini terdapat 22 Mitra Distribusi yang terdiri dari 13 Bank, 4 Perusahaan Efek, 3 Perusahaan Efek Khusus (APERD Fintech), dan 2 Perusahaan Fintech Peer-to-Peer Lending.

Pemerintah juga telah menambah tiga kanal pembayaran baru yang telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai lembaga persepsi yakni Bukalapak, Tokopedia dan Finnet. Dengan penambahan ini, total bank/pos/lembaga persepsi yang dapat melayani pembayaran pembelian SBR menjadi 86 perusahaan.

"Kita ingin lebih banyak undang fintech karena salah satu target kita adalah generasi milenial," tegasnya.





(dru) Next Article Utang Pemerintah Naik, Akhir Agustus 2022 Tembus Rp7.236 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular