
Kualitas Udara Masih Tak Sehat, Selamat Minggu Pagi Jakarta!
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
01 September 2019 06:46

Jakarta, CNBC Indonesia- Tingkat polusi udara di Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat atau berada di level 166 pada Minggu (1/9/2019), lebih tinggi dibanding hari sebelumnya pada Sabtu (31/8/2019) di level 159.
Data Air Quality Index (AQI) Minggu (1/9/2019) memaparkan, dengan tingkat tersebut, Jakarta masuk ke dalam kategori kota tidak sehat. Tiga wilayah di Jakarta dengan lokasi udara dengan polusi tinggi adalah Pejaten Barat, Sekitar Capital Place Gatot Soebroto dan Pegadungan, Jakarta Timur.
Sementara itu, Jakarta ada di posisi ketiga kota di dunia dengan polusi paling tinggi. Lahore, Pakistan di urutan pertama dengan tingkat 179, sedangkan kedua adalah Dhaka, Bangladesh dengan tingkat polusi mencapai 166.
AQI merupakan indeks yang digunakan AirVisual untuk menggambarkan tingkat polusi udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yaitu PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.
Berdasarkan data AirVisual, kandungan PM 2,5 di Jakarta berada di angka 71. Data tersebut diperoleh dari alat pemantau yang disebar di sejumlah wilayaha di Jakarta diantaranya di Kedutaan Amerika Serikat, Pegadungan, Kemayoran, Pejanten Barat, Rawamangun, dan Mangga Dua.
Polusi udara di Jakarta nampaknya tidak berpengaruh dengan gerakan hari bebas kendaraan atau car free day yang diadakan setiap hari minggu. Gerakan ini dimulai pada pukul 06.00 sampai 11.00. Beberapa ruas jalanan di Jakarta memberlakukan gerakan ini, mulai dari kawasan pusat Jakarta di Bundaran HI, hingga kawasan Jakarta, Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan hingga Jakarta Utara.
Analisa dari Air Visual bahkan menyebut,sejak 2017 hingga 2018, konsentrasi PM 2,5 rata-rata meningkat lebih dari 50 persen, dari 29,7 μg / m³ menjadi 45,3 μg / m³. Sedangkan sepanjang Agustus 2019, angkanya semakin tinggi, melampaui rata-rata pada tahun 2018.
Untuk diketahui, AQI mempunyai rentang nilai antara 0-500. Makin tinggi nilai AQI, artinya makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.
Simak Video Ganjil Genap Jurus Pamungkas Tekan Polusi Udara Jakarta
(dob/dob) Next Article Duh! Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia
Data Air Quality Index (AQI) Minggu (1/9/2019) memaparkan, dengan tingkat tersebut, Jakarta masuk ke dalam kategori kota tidak sehat. Tiga wilayah di Jakarta dengan lokasi udara dengan polusi tinggi adalah Pejaten Barat, Sekitar Capital Place Gatot Soebroto dan Pegadungan, Jakarta Timur.
Sementara itu, Jakarta ada di posisi ketiga kota di dunia dengan polusi paling tinggi. Lahore, Pakistan di urutan pertama dengan tingkat 179, sedangkan kedua adalah Dhaka, Bangladesh dengan tingkat polusi mencapai 166.
AQI merupakan indeks yang digunakan AirVisual untuk menggambarkan tingkat polusi udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yaitu PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.
Berdasarkan data AirVisual, kandungan PM 2,5 di Jakarta berada di angka 71. Data tersebut diperoleh dari alat pemantau yang disebar di sejumlah wilayaha di Jakarta diantaranya di Kedutaan Amerika Serikat, Pegadungan, Kemayoran, Pejanten Barat, Rawamangun, dan Mangga Dua.
Polusi udara di Jakarta nampaknya tidak berpengaruh dengan gerakan hari bebas kendaraan atau car free day yang diadakan setiap hari minggu. Gerakan ini dimulai pada pukul 06.00 sampai 11.00. Beberapa ruas jalanan di Jakarta memberlakukan gerakan ini, mulai dari kawasan pusat Jakarta di Bundaran HI, hingga kawasan Jakarta, Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan hingga Jakarta Utara.
Analisa dari Air Visual bahkan menyebut,sejak 2017 hingga 2018, konsentrasi PM 2,5 rata-rata meningkat lebih dari 50 persen, dari 29,7 μg / m³ menjadi 45,3 μg / m³. Sedangkan sepanjang Agustus 2019, angkanya semakin tinggi, melampaui rata-rata pada tahun 2018.
Untuk diketahui, AQI mempunyai rentang nilai antara 0-500. Makin tinggi nilai AQI, artinya makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.
Simak Video Ganjil Genap Jurus Pamungkas Tekan Polusi Udara Jakarta
(dob/dob) Next Article Duh! Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular