RI Punya Potensi Lithium, Ini Lokasinya

Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
27 August 2019 16:35
Kemenko Maritim minta ESDM mulai soroti eksplorasi lithium di RI
Foto: Infografis/Larangan Ekspor Biji Nikel/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Baterai adalah komponen utama sebagai sumber energi Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) di Indonesia. Material baterai nikel, kobalt dan mangan berpotensi ada di Indonesia.

"Potensi baterai kita ada di nikel, kobalt dan mangan. Cadangan banyak, bahkan kita punya. Tapi semua masih dalam potensi," kata Satryo Soemantri Brodjonegoro, Penaehat Khusus Menteri bidang Kebijakan Inovasi dan Daya Saing Industri Kemenko Kemaritiman dalam diskusi kajian implementasi kendaraan elektrifikasi (EV) di kantor Kadin, Jakarta, Selasa (27/8/2019).



Lebih lanjut dalam paparannya, Satryo mengatakan pabrik material baterai telah didirikan di Morowali, Sulawesi Tengah pada Januari 2019. Baterai ini menjadi komponen penting karena menyumbang 25-40% dari biaya total kendaraan listrik.

Untuk Lithium, Satryo mengaku bahwa Indonesia belum memiliki logam tersebut. Namun, dalam paparannya ia menyebut bahwa unsur logam tersebut berpotensi ada daerah Tikus, Bangka Belitung, Hatapang, Pegunungan Tiga Puluh, Aceh dan Sumatera dengan catatan perlu survey lebih terinci.

"Kami harap ESDM juga fokus pada lithium, nikel yang potensi untuk pengembangan baterai," kata Satryo.

Sementara itu, untuk KBL berbasi baterai, pihaknya berharap ada investor pabrik mobil listrik untuk membangun pabrik di Indonesia dengan kapasitas produksi 60.000 unit per tahun.

Sumberdaya nikel saat ini mencapai 3 miliar ton, kobalt 480 juta ton. Dalam bentuk logam, cadangan nikel mencapai 62 juta ton dan kobalt 1 juta ton.

RI Punya Potensi Lithium, Ini Lokasinya Foto: Infografis/Larangan Ekspor Biji Nikel/Edward Ricardo

Simak pernyataan Luhut soal mobil listrik di bawah ini
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article ESDM Terbitkan Aturan Tata Niaga & Harga Patokan Nikel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular