Profil Samboja dan Sepaku, Lokasi Ibu Kota Baru RI
26 August 2019 15:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Kabupaten Panajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur sebagai calon Ibu Kota baru. Namun, Jokowi tak menyebut detil di mana lokasinya.
Namun, Gubernur Kaltim Isran Noor menyebut nama dua kecamatan di antara dua kabupaten itu yang jadi lokasi ibu kota baru. Lokasinya ada di Kecamatan Sepaku di Panajam Paser Utara dan Samboja di Kukar.
1. Samboja
Kecamatan Samboja terletak di pesisir Timur pulau Kalimantan, tepatnya di antara Kota Balikpapan dan Kota Samarinda dan terhubung dengan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99 km.
Dari bandar udara (bandara) Sepinggan, Balikpapan, Samboja dapat ditempuh melalui rute darat dalam waktu sekitar 1 jam 16 menit.
Seperti Apa Kondisi Samboja?
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Samboja memiliki luas daerah sebesar 1.045,9 kilometer persegi.
Artinya, luas wilayah Samboja hampir sama dengan satu setengah (1,5) kali lipat dari luas Jakarta yang hanya 662,33 kilometer persegi.
Sementara itu total curah hujan di Kecamatan Samboja pada tahun 2017 mencapai 2.680 mm. Jumlah hari hujan di Samboja pada tahu yang sama adalah 161 hari.
Itu artinya curah hujan di Samboja sedikit lebih tinggi dibanding Jakarta yang sebesar 2.151,9 mm pada tahun 2017. Pada tahun yang sama hujan di Jakarta terjadi sebanyak 151 hari.
Sementara itu kecamatan Samboja juga dilalui 5 sungai yang panjangnya masing-masing lebih dari 10+ km, yaitu Sungai Merdeka (10 km), Sungai Hitam (10+ km), Sungai Serayu (10+ km), Sungai Sekakam (18+ km), dan Sungai Bulu (10+ km). BPS menyebut lebar sungai-sungai tersebut memiliki lebar sekitar 6-10 meter yang mana belum dijadikan alur pelayaran hingga tahun 2017.
Di sisi lain, jumlah penduduk Samboja per tahun 2017 masih sebanyak 63.128 jiwa, yang menghasilkan angka kepadatan penduduk 54,3 jiwa/km2.
Sangat kontras dengan Jakarta dengan jumlah penduduk mencapai 10,3 juta jiwa yang membuat angka kepadatan penduduk bengkak menjadi 15.663 jiwa/km2.
Saat ini pertanian merupakan salah satu sektor perekonomian utama di Samboja. Pada tahun 2017 kecamatan ini tercatat memproduksi 92.805 ton beras, 126.750 ton nanas, dan 48.385 ton pisang. Selain itu ada pula produk-produk pertanian lain seperti kelapa sawit, karet, dan kelapa.
Selain pertanian, ada pula usaha perikanan yang berlangsung di Samboja. Untuk perikanan laut, ada 871 kapal yang terdaftar dengan produksi sebesar 3.986 ton di tahun 2017. Ada pula perikanan tambak yang menghasilkan 41.753 ton di tahun yang sama.
Soal energi, BPS menyebut Samboja saat ini sudah teraliri listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Total pelanggan PLN per tahun 2017 tercatat sebanyak 11.084.
2. Sepaku
Sementara itu, Kecamatan Sepaku di Panajam Paser Utara, luas wilayah Kecamatan Sepaku 1172,36 Km2, hanya wilayah daratan saja. Kawasan ini berada di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.
Penduduk di Sepaku pada 2017 tercatat 32.073 jiwa, dengan rata-rata penduduk per km 27,36 orang per km. Tentu masih sangat luas untuk hunian.
Sepaku dilewati oleh lima sungai utama yaitu Sungai Toyu, Kemaen, Pemaluan, Samuntai, dan Mentawir. Kecamatan ini punya 35 dusun, yang didiami oleh 8.485 rumah tangga. Kecamatan ini mayoritas pemuluk Islam.
Namun yang perlu jadi perhatian, bencana di kawasan ini antara lain kebakaran pemukiman, kebakaran lahan atau hutan, dan banjir. Soal saran infrastruktur, pemerintah pusat berencana membangun bendungan di Sepaku pada lahan 400 hektare pada 2020.
(dru)
Namun, Gubernur Kaltim Isran Noor menyebut nama dua kecamatan di antara dua kabupaten itu yang jadi lokasi ibu kota baru. Lokasinya ada di Kecamatan Sepaku di Panajam Paser Utara dan Samboja di Kukar.
1. Samboja
Kecamatan Samboja terletak di pesisir Timur pulau Kalimantan, tepatnya di antara Kota Balikpapan dan Kota Samarinda dan terhubung dengan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99 km.
Dari bandar udara (bandara) Sepinggan, Balikpapan, Samboja dapat ditempuh melalui rute darat dalam waktu sekitar 1 jam 16 menit.
Seperti Apa Kondisi Samboja?
![]() |
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Samboja memiliki luas daerah sebesar 1.045,9 kilometer persegi.
Artinya, luas wilayah Samboja hampir sama dengan satu setengah (1,5) kali lipat dari luas Jakarta yang hanya 662,33 kilometer persegi.
Sementara itu total curah hujan di Kecamatan Samboja pada tahun 2017 mencapai 2.680 mm. Jumlah hari hujan di Samboja pada tahu yang sama adalah 161 hari.
Itu artinya curah hujan di Samboja sedikit lebih tinggi dibanding Jakarta yang sebesar 2.151,9 mm pada tahun 2017. Pada tahun yang sama hujan di Jakarta terjadi sebanyak 151 hari.
Sementara itu kecamatan Samboja juga dilalui 5 sungai yang panjangnya masing-masing lebih dari 10+ km, yaitu Sungai Merdeka (10 km), Sungai Hitam (10+ km), Sungai Serayu (10+ km), Sungai Sekakam (18+ km), dan Sungai Bulu (10+ km). BPS menyebut lebar sungai-sungai tersebut memiliki lebar sekitar 6-10 meter yang mana belum dijadikan alur pelayaran hingga tahun 2017.
Di sisi lain, jumlah penduduk Samboja per tahun 2017 masih sebanyak 63.128 jiwa, yang menghasilkan angka kepadatan penduduk 54,3 jiwa/km2.
Sangat kontras dengan Jakarta dengan jumlah penduduk mencapai 10,3 juta jiwa yang membuat angka kepadatan penduduk bengkak menjadi 15.663 jiwa/km2.
Saat ini pertanian merupakan salah satu sektor perekonomian utama di Samboja. Pada tahun 2017 kecamatan ini tercatat memproduksi 92.805 ton beras, 126.750 ton nanas, dan 48.385 ton pisang. Selain itu ada pula produk-produk pertanian lain seperti kelapa sawit, karet, dan kelapa.
Selain pertanian, ada pula usaha perikanan yang berlangsung di Samboja. Untuk perikanan laut, ada 871 kapal yang terdaftar dengan produksi sebesar 3.986 ton di tahun 2017. Ada pula perikanan tambak yang menghasilkan 41.753 ton di tahun yang sama.
Soal energi, BPS menyebut Samboja saat ini sudah teraliri listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Total pelanggan PLN per tahun 2017 tercatat sebanyak 11.084.
2. Sepaku
Sementara itu, Kecamatan Sepaku di Panajam Paser Utara, luas wilayah Kecamatan Sepaku 1172,36 Km2, hanya wilayah daratan saja. Kawasan ini berada di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.
Penduduk di Sepaku pada 2017 tercatat 32.073 jiwa, dengan rata-rata penduduk per km 27,36 orang per km. Tentu masih sangat luas untuk hunian.
Sepaku dilewati oleh lima sungai utama yaitu Sungai Toyu, Kemaen, Pemaluan, Samuntai, dan Mentawir. Kecamatan ini punya 35 dusun, yang didiami oleh 8.485 rumah tangga. Kecamatan ini mayoritas pemuluk Islam.
Namun yang perlu jadi perhatian, bencana di kawasan ini antara lain kebakaran pemukiman, kebakaran lahan atau hutan, dan banjir. Soal saran infrastruktur, pemerintah pusat berencana membangun bendungan di Sepaku pada lahan 400 hektare pada 2020.
Artikel Selanjutnya
Jokowi Sebut Konsep Ibu Kota Baru: Modern, Tanpa Energi Fosil
(dru)