Kebijakan Guyub A La Bos BI Perry Warjiyo
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
26 August 2019 12:38
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku mewarisi sifat guyub yang dimiliki sang ayah semasa dia kecil untuk diterapkan ke BI. Semua kebijakan sebelum diputuskan harus dirembuk bersama dengan pelaku usaha.
"Sebagai Kabayan Desa, Ayah saya sering bertemu dengan rakyat. Kalau masalah irigasi, rembukan di tegal atau sawah. Bertemu masalah PKK, segala macam di desa, sering dirembuk dengan rakyat, sehingga saya sering mengikuti dulu. Karena itu, garis kebijakan saya, setiap kebijakan sebelum dikelurkan harus dibicarkan dengan pelaku," kata Perry dalam diskusi Kadin Talks yang dipandu Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani di Menara Kadin, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Menurut dia, sinergi dengan pelaku terkait adalah hal utama. Sebab, mereka yang mengerti kondisi yang akan dihadapi. Dia mencontohkan pada kebijakan uang muka properti. BI, ujar Perry, terlebih dahulu bertemu para pengusaha properti sebelum menetapkan kebijakan tersebut.
"Nah yang mengerti properti kan Pak Rosan (Ketua Kadin). Kami ngomong dengan pengusaha dulu baru berbicara dengan perbankan," ucapnya.
"Kebijakan kami begitu dirumuskan, tes dulu. Bicara dengan pelaku supaya betul-betul. Almarhum Ayah saya membagi air di sawah agar semua kebagian. Itu efektif," kata Perry.
Jadi, menurut Perry, selain ilmu, sikap guyub akan menghasilkan kebijakan yang efektif dan mendapat dukungan semua pihak.
"Tiga hal yang saya pelajari, satu ilmu, kedua segala sesuatu kebijakan guyub, tidak ada yang sulit kalau dirembuk bersama. Ketiga, saya selalu wanti-wanti pegawai BI agar tes dulu, supaya betul-betul di-support dan efektif. Dengan tiga hal itu kami akan terus komitmen," kata Perry.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Healthy Mind, Body & Spirit! Bos BI Masih Kuat Gowes
"Sebagai Kabayan Desa, Ayah saya sering bertemu dengan rakyat. Kalau masalah irigasi, rembukan di tegal atau sawah. Bertemu masalah PKK, segala macam di desa, sering dirembuk dengan rakyat, sehingga saya sering mengikuti dulu. Karena itu, garis kebijakan saya, setiap kebijakan sebelum dikelurkan harus dibicarkan dengan pelaku," kata Perry dalam diskusi Kadin Talks yang dipandu Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani di Menara Kadin, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Menurut dia, sinergi dengan pelaku terkait adalah hal utama. Sebab, mereka yang mengerti kondisi yang akan dihadapi. Dia mencontohkan pada kebijakan uang muka properti. BI, ujar Perry, terlebih dahulu bertemu para pengusaha properti sebelum menetapkan kebijakan tersebut.
Setelah menerima masukan dari pengusaha, BI akan melanjutkan perbincangannya ke pihak perbankan.
"Kebijakan kami begitu dirumuskan, tes dulu. Bicara dengan pelaku supaya betul-betul. Almarhum Ayah saya membagi air di sawah agar semua kebagian. Itu efektif," kata Perry.
Jadi, menurut Perry, selain ilmu, sikap guyub akan menghasilkan kebijakan yang efektif dan mendapat dukungan semua pihak.
"Tiga hal yang saya pelajari, satu ilmu, kedua segala sesuatu kebijakan guyub, tidak ada yang sulit kalau dirembuk bersama. Ketiga, saya selalu wanti-wanti pegawai BI agar tes dulu, supaya betul-betul di-support dan efektif. Dengan tiga hal itu kami akan terus komitmen," kata Perry.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Healthy Mind, Body & Spirit! Bos BI Masih Kuat Gowes
Most Popular