Makna Kebaya 'Kartini Nusa' Sri Mulyani di Hari Kemerdekaan

Lynda Sari Hasibuan, CNBC Indonesia
17 August 2019 12:33
Meski kerap mengenakan budaya di acara tertentu, namun kali ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tampak segar dengan kebaya berwarna merah.
Foto: Sri Mulyani
Jakarta, CNBC Indonesia - Tepat pada hari ini, Indonesia merayakan hari kemerdekaannya yang ke-74. Meski kerap mengenakan budaya di acara tertentu, namun kali ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tampak segar dengan kebaya berwarna merah.

Sri Mulyani yang ikut merayakan hari kemerdekaan di lapangan rumput komplek Kemenko Perekonomian, Sri Mulyani memimpin ribuan peserta upacara dari lingkungan Kementerian Keuangan.a

Ternyata ada makna tersirat dari kebaya yang dikenakan Sri Mulyani. Kepada CNBC Indonesia sang desainer, Didiet Maulana mengatakan bahwa kebaya yang dikenakan
mengusung sebuah tema optimisme dan semangat yang berkobar.

"Ini merupakan sebuah persembahan untuk Ibu Sri Mulyani, yang menurut saya adalah salah satu tokoh inspiratif perempuan Indonesia. Tampilan 17 Agustus kali ini, kami mengusung sebuah tema optimisme dan semangat yang berkobar," kata Didiet, Sabtu (17/8/2019).

Makna Kebaya 'Kartini Nusa' Sri Mulyani di Hari KemerdekaanFoto: Sri Mulyani


Dia menuturkan bahwa kebaya tersebut berbahan brokat merah dipadukan dengan kain kuno bermotif Tirto Tejo Buketan dan dipasangkan dengan selendang batik antik. Menariknya, kedua kain dan selendang yang dikenakan berusia hampir 50 tahun.

Kain itu merefleksikan kilas balik perjuangan pendahulu kita di masa lalu. Tirto (air) Tejo (cahaya), berarti cahaya yang mengalir, melambangkan kemakmuran yang terus mengalir dan optimisme.

Kebaya tersebut mengambil inspirasi dari model kebaya Kartini,dinamakan demikian karena kebaya ini dipopulerkan oleh R.A.Kartini. Kebaya dengan neckline tinggi dan berpotongan pas badan dengan siluet lipit di bagian pinggang sehingga membuat aksen feminin namun tetap kharismatik.

Sebagai pelengkap, Sri Mulyani memakai Bros antik dari abad ke 18, memperlihatkan keindahan karya Indonesia masa lalu.

"Ini merupakan sebuah persembahan untuk mengingatkan kita semua, betapa besar peran perempuan bagi perkembangan Indonesia. Di balik bangsa yang besar, ada pilar pilar yang berdiri kuat karena peran perempuan," paparnya.

Dirgahayu Indonesiaku ke-74.





(dru) Next Article Berkerudung, Ini Gaya Sri Mulyani Ketika Sowan ke Kantor PBNU

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular