
Rapat Dubai Expo, Jokowi: Stan Dekat Toilet Mending Gak Usah!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 August 2019 16:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat terbatas dengan topik pembahasan persiapan Dubai Expo 2020 di Uni Emirat Arab (UAE) pada Oktober 2020 hingga April 2021.
Berbicara di depan Menteri Kabinet Kerja, Jokowi menekankan bahwa Indonesia harus memanfaatkan peluang dari ajang terbesar ketiga setelah pagelaran Piala Dunia dan Olimpiade tersebut.
"Kita harus memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya dalam rangka urusan perdagangan, pariwisata, dan investasi khususnya di pasar Timur Tengah," tegas Jokowi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Jokowi mengingatkan bahwa seluruh pemangku kepentingan terkait harus betul-betul melakukan persiapan secara detail baik itu dari sisi lokasi maupun desain paviliun yang disiapkan dalam ajang tersebut.
"Lokasi paviliun harus menampilkan wajah Indonesia sebagai sebuah negata besar. Jangan sampai salah lokasi. Lokasi di belakang, malah dekat toilet. Kalau seperti itu, ndak usah ikut," tegasnya.
"Malu kita ingin bangun sebuah trust, membangun kepercayaan, image, tapi yang kita dapat malah gak dapat apa-apa," jelas Jokowi.
Jokowi menilai, alokasi anggaran yang tersebar di berbagai kementerian lembaga untuk menggelar pameran bergengsi sudah jauh lebih dari cukup. Alokasi tersebut, bahkan belum termasuk sumbangan dari perusahaan pelat merah.
"Sekali lagi kita ingin membangun sebuah image, jangan sampai jalan sendiri-sendiri. [...] Kalau pameran satu atau dua stan, ini tidak memperbaiki kepercayaan. Justru wajah kita jatuh. Saya tidak ingin hal itu terjadi," tegas Jokowi.
Sebagai informasi, kepala negara memang kerap kali mengutarakan kekecewannya lantaran booth atau stan produk Indonesia yang dipamerkan dalam ajang internasional berada di dekat toilet.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Saat Gurun Pasir Disulap Jadi Expo Terbesar Dunia, RI Ikutan!
Berbicara di depan Menteri Kabinet Kerja, Jokowi menekankan bahwa Indonesia harus memanfaatkan peluang dari ajang terbesar ketiga setelah pagelaran Piala Dunia dan Olimpiade tersebut.
"Kita harus memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya dalam rangka urusan perdagangan, pariwisata, dan investasi khususnya di pasar Timur Tengah," tegas Jokowi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
"Lokasi paviliun harus menampilkan wajah Indonesia sebagai sebuah negata besar. Jangan sampai salah lokasi. Lokasi di belakang, malah dekat toilet. Kalau seperti itu, ndak usah ikut," tegasnya.
"Malu kita ingin bangun sebuah trust, membangun kepercayaan, image, tapi yang kita dapat malah gak dapat apa-apa," jelas Jokowi.
Jokowi menilai, alokasi anggaran yang tersebar di berbagai kementerian lembaga untuk menggelar pameran bergengsi sudah jauh lebih dari cukup. Alokasi tersebut, bahkan belum termasuk sumbangan dari perusahaan pelat merah.
"Sekali lagi kita ingin membangun sebuah image, jangan sampai jalan sendiri-sendiri. [...] Kalau pameran satu atau dua stan, ini tidak memperbaiki kepercayaan. Justru wajah kita jatuh. Saya tidak ingin hal itu terjadi," tegas Jokowi.
Sebagai informasi, kepala negara memang kerap kali mengutarakan kekecewannya lantaran booth atau stan produk Indonesia yang dipamerkan dalam ajang internasional berada di dekat toilet.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Saat Gurun Pasir Disulap Jadi Expo Terbesar Dunia, RI Ikutan!
Most Popular