
Hapus Stigma Bogor Kota Angkot, Bima Arya Mau Bangun LRT
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
10 August 2019 18:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Stigma Kota Bogor sebagai kota sejuta angkot belum lekang hingga sekarang. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto terus bersikeras mengurangi jumlah angkutan perkotaan di Bogor tersebut dengan mengkonversi menjadi transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT).
Bima menyebutkan, proses konversi dari angkutan perkotaan menuju LRT dilakukan secara bertahap. Sebelum membangun infrastruktur LRT, kata dia, Pemerintah Kota Bogor akan mensubtitusi angkutan perkotaan dengan minibus.
(hoi/hoi) Next Article Pemerintah Mau Bangun LRT Sampai Kawasan Puncak, Serius Nih?
Bima menyebutkan, proses konversi dari angkutan perkotaan menuju LRT dilakukan secara bertahap. Sebelum membangun infrastruktur LRT, kata dia, Pemerintah Kota Bogor akan mensubtitusi angkutan perkotaan dengan minibus.
"Kita akan jalan dengan proses konversi, angkot secara bertahap di tengah kota akan dihilangkan, diganti dengan bus kecil kecil," kata Bima Arya, saat ditemui di sela acara Kongres ke-5 Diaspora di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (10/8/2019).
Untuk mengembangkan LRT, pemerintah Kota Bogor akan menggandeng pihak swasta. Sayangnya, Bima masih enggan menyebutkan siapa yang akan digandeng untuk membangun infrastruktur LRT di Kota Bogor. Pihaknya masih menyusun konsep pembangunan LRT tersebut.
"Proses membangun sistem angkutan rel di pusat kota Bogor dengan trem ini sedang dilakukan persiapan-persiapan," katanya.
Ia berjanji dalam lima tahun ke depan angkot di kota Bogor bisa hilang dalam lima tahun ke depan jika LRT sudah beroperasi. "Nantinya akan hilang 5 tahun lagi, saya pastikan 2024 jumlah angkot di pusat kota akan berkurang," jelasnya.
Informasi yang dihimpun CNBC Indonesia, angkutan di Kota Bogor masih padat, diperkirakan ada sekitar 3.000 unit angkot yang tersebar di berbagai trayek. Namun seiring dengan keberadaan taksi daring maupun ojek daring, jumlah angkot yang beroperasi diperkirakan hanya 600 unit saja.
Untuk mengembangkan LRT, pemerintah Kota Bogor akan menggandeng pihak swasta. Sayangnya, Bima masih enggan menyebutkan siapa yang akan digandeng untuk membangun infrastruktur LRT di Kota Bogor. Pihaknya masih menyusun konsep pembangunan LRT tersebut.
"Proses membangun sistem angkutan rel di pusat kota Bogor dengan trem ini sedang dilakukan persiapan-persiapan," katanya.
Ia berjanji dalam lima tahun ke depan angkot di kota Bogor bisa hilang dalam lima tahun ke depan jika LRT sudah beroperasi. "Nantinya akan hilang 5 tahun lagi, saya pastikan 2024 jumlah angkot di pusat kota akan berkurang," jelasnya.
Informasi yang dihimpun CNBC Indonesia, angkutan di Kota Bogor masih padat, diperkirakan ada sekitar 3.000 unit angkot yang tersebar di berbagai trayek. Namun seiring dengan keberadaan taksi daring maupun ojek daring, jumlah angkot yang beroperasi diperkirakan hanya 600 unit saja.
(hoi/hoi) Next Article Pemerintah Mau Bangun LRT Sampai Kawasan Puncak, Serius Nih?
Most Popular