
Menjawab Dahlan, PLN Masih Punya 'Kopassus' SUTET
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
09 August 2019 17:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Kejadian pemadaman listrik massal pada Minggu-Senin (4-5 Agustus 2019) lalu membuat Dahlan Iskan gatal untuk mengulasnya. Bahkan mantan dirut PLN, menteri BUMN ini mengkritik keras PLN dalam catatan Dahlan Iskan di laman Dahlan Iskan Way seperti dikutip CNBC Indonesia, Rabu (7/8/2019).
Dalam blog-nya itu, Dahlan menulis begini:
Ada pertanyaan kecil: ke mana pasukan 'Kopassus'-nya P2B? Yang dibentuk dulu itu? Yang bisa memelihara SUTET tanpa harus mematikan sistem itu?
Dibubarkan? Tidak diteruskan? Tidak cukup? Tidak dikembangkan? Tidak ada anggaran?
Menjawab hal tersebut, Vice President Public Relation PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah mengatakan, BUMN setrum itu memiliki 'pasukan khusus' yang terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik. Pasukan tersebut dikenal dengan tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
"Pasukan itu yang bertugas memelihara tower listrik ini dihadapkan dengan arus listrik yang sangat kuat, meski demikian pemelihaaraan harus tetap dilakukan guna menjaga kehandalan suplai listrik bagi masyarakat," ujar Dwi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/8/2019).
Merinci lebih jauh, ia mengatakan, pasukan PDKB adalah pasukan elit milik PLN yang terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik tanpa memadamkan aliran listrik, sehingga masyarakat Indonesia dapat tetap menikmati listriknya.
Sampai dengan Agustus 2019, PLN memiliki sebanyak 1321 pasukan PDKB yang tersebar se-Indonesia, terbagi menjadi PDKB Tegangan Extra Tinggi (TET) dan Tegangan Tinggi (TT) sebanyak 351 personil, Tegangan Menengah (TM) sebanyak 970 personel.
Pasukan PDKB memiliki berbagai sertifikasi, di antaranya sertifikasi internal PLN, Sertifikasi internasional dari Omaka New Zealand dan Terex Ritz Brazil, sertifikasi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM terkait bidang dan level kompetensinya
Dwi menyebutkan, personil PDKB tentunya berkoordinasi dengan Unit PLN terkait mengenai kapan pekerjaan akan dimulai / diakhiri, beban dan apabila terjadi keadaan darurat.
Para personil, tutur Dwi, akan membuat jadwal pekerjaan kemudian dimintakan persetujuan kepada Unit PLN terkait serta melakukan pekerjaan sesuai jadwal pekerjaan yang telah disetujui. Cuaca dan kelembaban udara diperhatikan sebelum dilaksanakannya pekerjaan PDKB.
Di sisi lain, PDKB yang bekerja harus memahami tanggung jawab masing-masing, mengidentifikasi pekerjaan mereka, melaksanakan Job Safety Analysis (JSA), serta menentukan langkah yang akan diambil untuk antisipasi bahaya, melaporkan kondisi fisik mereka jika mulai kelelahan, sakit mendadak dan terjadi cidera saat melakukan pekerjaan kepada Pengawas K3, mereka juga harus mematuhi Instruksi Kerja yang sesuai dengan SOP, jarak aman minimum saat bekerja agar pekerjaan terlaksana dengan aman dan lancar.
"Kondisi personil juga harus dipastikan sehat baik fisik maupun mental dengan mengisi blangko Kesiapan Pelaksana dan Pembagian Tugas," imbuhnya.
Terdapat dua jenis Pasukan PDKB, yakni pasukan transmisi dan gardu induk. Khusus untuk PDKB Transmisi harus memenuhi kualifikasi rekrutmen yang relatif lebih ketat karena jenis pekerjaannya memang berbeda dengan pekerjaan tenaga kerja PLN lainnya diantaranya yaitu tidak takut ketinggian.
Dari segi kompetensinya, lanjut Dwi, personil PDKB terbagi menjadi dua bidang, yaitu bidang metode berjarak dan bidang metode sentuh langsung dengan kompetensi 5 level.
Pasukan PDKB Sentuh Langsung merupakan tim yang dapat memperbaiki jaringan dengan cara menyentuh langsung jaringan tersebut, contohnya untuk PDKB TM melakukan pekerjaan sentuh langsung pada jaringan 70.000 Volt, menggunakan sarana pendukung antara lain kendaraan crane yang berisolasi tahan 24.000 Volt untuk membawa petugas ke posisi mendekati jaringan, boom isolasi yang tahan tegangan 130 kV; dan bucket isolasi yang tahan tegangan 40 kV.
Para personil yang terlibat dalam pekerjaan ini harus menggunakan sleeve (pelindung/isolasi lengan) yang tahan 40 kV, sarung tangan isolasi yang tahan 30 kV, dan sepatu boot isolasi yang tahan 30 kV. Kelebihan dari Tim PDKB-TM Sentuh Langsung adalah dapat bekerja 3 kali lebih cepat daripada Tim PDKB-TM dengan metode berjarak (menggunakan tongkat khusus dan tidak menyentuh langsung jaringan).
Para personil PDKB pun memiliki acara tahunan yaitu Konvensi PDKB yang bertujuan untuk saling berbagi ilmu keterampilan lapangan dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Kegiatan tahunan ini merupakan diadakan juga dalam rangka memperingati hari jadi PDKB yang jatuh bersamaan dengan hari pahlawan yaitu setiap tanggal 10 November dan pada 2019 nanti PDKB akan berumur 24 tahun.
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan dari tim PDKB unit PLN seluruh Indonesia dengan menghadirkan 3 orang dari setiap Unit Area. Kegiatan konvensi ini diharapkan dapat menyegarkan kembali kondisi team PDKB dan menumbuhkan rasa solidaritas terhadap lingkungan dan kerja sama dalam tim PDKB serta dukungan terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
"Pasukan PDKB harus mengedepankan konsep zero accident, patuh pada SOP, keutamaan teamwork, dan profesionalisme kerja, keberadaan Tim PDKB ini merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam upaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan," pungkas Dwi.
(gus) Next Article Kritik Dahlan Iskan: Ke Mana 'Kopassusnya' PLN Sekarang?
Dalam blog-nya itu, Dahlan menulis begini:
Ada pertanyaan kecil: ke mana pasukan 'Kopassus'-nya P2B? Yang dibentuk dulu itu? Yang bisa memelihara SUTET tanpa harus mematikan sistem itu?
Dibubarkan? Tidak diteruskan? Tidak cukup? Tidak dikembangkan? Tidak ada anggaran?
"Pasukan itu yang bertugas memelihara tower listrik ini dihadapkan dengan arus listrik yang sangat kuat, meski demikian pemelihaaraan harus tetap dilakukan guna menjaga kehandalan suplai listrik bagi masyarakat," ujar Dwi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/8/2019).
Merinci lebih jauh, ia mengatakan, pasukan PDKB adalah pasukan elit milik PLN yang terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik tanpa memadamkan aliran listrik, sehingga masyarakat Indonesia dapat tetap menikmati listriknya.
![]() |
Sampai dengan Agustus 2019, PLN memiliki sebanyak 1321 pasukan PDKB yang tersebar se-Indonesia, terbagi menjadi PDKB Tegangan Extra Tinggi (TET) dan Tegangan Tinggi (TT) sebanyak 351 personil, Tegangan Menengah (TM) sebanyak 970 personel.
Pasukan PDKB memiliki berbagai sertifikasi, di antaranya sertifikasi internal PLN, Sertifikasi internasional dari Omaka New Zealand dan Terex Ritz Brazil, sertifikasi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM terkait bidang dan level kompetensinya
Dwi menyebutkan, personil PDKB tentunya berkoordinasi dengan Unit PLN terkait mengenai kapan pekerjaan akan dimulai / diakhiri, beban dan apabila terjadi keadaan darurat.
Para personil, tutur Dwi, akan membuat jadwal pekerjaan kemudian dimintakan persetujuan kepada Unit PLN terkait serta melakukan pekerjaan sesuai jadwal pekerjaan yang telah disetujui. Cuaca dan kelembaban udara diperhatikan sebelum dilaksanakannya pekerjaan PDKB.
Di sisi lain, PDKB yang bekerja harus memahami tanggung jawab masing-masing, mengidentifikasi pekerjaan mereka, melaksanakan Job Safety Analysis (JSA), serta menentukan langkah yang akan diambil untuk antisipasi bahaya, melaporkan kondisi fisik mereka jika mulai kelelahan, sakit mendadak dan terjadi cidera saat melakukan pekerjaan kepada Pengawas K3, mereka juga harus mematuhi Instruksi Kerja yang sesuai dengan SOP, jarak aman minimum saat bekerja agar pekerjaan terlaksana dengan aman dan lancar.
"Kondisi personil juga harus dipastikan sehat baik fisik maupun mental dengan mengisi blangko Kesiapan Pelaksana dan Pembagian Tugas," imbuhnya.
![]() |
Terdapat dua jenis Pasukan PDKB, yakni pasukan transmisi dan gardu induk. Khusus untuk PDKB Transmisi harus memenuhi kualifikasi rekrutmen yang relatif lebih ketat karena jenis pekerjaannya memang berbeda dengan pekerjaan tenaga kerja PLN lainnya diantaranya yaitu tidak takut ketinggian.
Dari segi kompetensinya, lanjut Dwi, personil PDKB terbagi menjadi dua bidang, yaitu bidang metode berjarak dan bidang metode sentuh langsung dengan kompetensi 5 level.
Pasukan PDKB Sentuh Langsung merupakan tim yang dapat memperbaiki jaringan dengan cara menyentuh langsung jaringan tersebut, contohnya untuk PDKB TM melakukan pekerjaan sentuh langsung pada jaringan 70.000 Volt, menggunakan sarana pendukung antara lain kendaraan crane yang berisolasi tahan 24.000 Volt untuk membawa petugas ke posisi mendekati jaringan, boom isolasi yang tahan tegangan 130 kV; dan bucket isolasi yang tahan tegangan 40 kV.
Para personil yang terlibat dalam pekerjaan ini harus menggunakan sleeve (pelindung/isolasi lengan) yang tahan 40 kV, sarung tangan isolasi yang tahan 30 kV, dan sepatu boot isolasi yang tahan 30 kV. Kelebihan dari Tim PDKB-TM Sentuh Langsung adalah dapat bekerja 3 kali lebih cepat daripada Tim PDKB-TM dengan metode berjarak (menggunakan tongkat khusus dan tidak menyentuh langsung jaringan).
Para personil PDKB pun memiliki acara tahunan yaitu Konvensi PDKB yang bertujuan untuk saling berbagi ilmu keterampilan lapangan dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Kegiatan tahunan ini merupakan diadakan juga dalam rangka memperingati hari jadi PDKB yang jatuh bersamaan dengan hari pahlawan yaitu setiap tanggal 10 November dan pada 2019 nanti PDKB akan berumur 24 tahun.
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan dari tim PDKB unit PLN seluruh Indonesia dengan menghadirkan 3 orang dari setiap Unit Area. Kegiatan konvensi ini diharapkan dapat menyegarkan kembali kondisi team PDKB dan menumbuhkan rasa solidaritas terhadap lingkungan dan kerja sama dalam tim PDKB serta dukungan terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
"Pasukan PDKB harus mengedepankan konsep zero accident, patuh pada SOP, keutamaan teamwork, dan profesionalisme kerja, keberadaan Tim PDKB ini merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam upaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan," pungkas Dwi.
(gus) Next Article Kritik Dahlan Iskan: Ke Mana 'Kopassusnya' PLN Sekarang?
Most Popular