Cegah Anjlok, SKK Minta Pertamina Geber Investasi Blok Rokan

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
09 August 2019 14:02
SKK Migas minta Pertamina serius di masa transisi dan geber investasi migas di Blok Rokan
Foto: detikFinance/Muhammad Idris
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, sampai saat ini blok Rokan telah menunjukkan tanda-tanda penurunan produksi alami. 

Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan, kontraktor eksisting biasanya tidak akan berinvestasi secara jor-joran menjelang kontraknya berakhir. 



Padahal, lanjutnya, untuk menekan penurunan produksi diperlukan investasi yang jumlahnya tidak sedikit. Karena itu peran Pertamina sebagai kontraktor selanjutnya di sana sangat penting.

"Ini kan udah mau selesai, jadi kontraktor lama tidak akan mau investasi banyak, ini tugas kontraktor baru. Makanya itu kita kejar bagaimana transisi ini harus berjalan," ujar Fatar, di Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Dalam data SKK Migas, realisasi lifting minyak blok Rokan di semester I tahun ini sebesar 190,6 ribu barel per hari. Capaian itu diperkirakan akan terus mengalami penurunan. Padahal menurut Fatar Yani seharusnya Chevron bisa menggenjot produksi bahkan sampai 400 ribu bph melalui metode Enhance Oil Recovery (EOR).

"Kemampuan Rokan 400 ribu bph kalau dilaksanakan EOR," ujarnya.

Menurut Fatar, Chevron enggan melanjutkan EOR yang sudah diuji coba lantaran harga minyak anjlok beberapa tahun lalu. Kalaupun dimulai sekarang, kontraknya akan segera habis pada 2021 mendatang, maka dari itu EOR tidak dilakukan.

"Dulu harga chemical dekat harga minyak. Sekarang sudah lebih kompetitif, setelah Pertamina ambil alih mudah-mudahan harga minyak tidak anjlok nanti," kata Fatar Yani.

Untuk itu, pihaknya terus mendorong dan menargetkan agar PT Pertamina (Persero) bisa mulai masuk berinvestasi dengan melakukan pengeboran di blok Rokan, paling lambat pada awal tahun depan.

"Transisi Pertamina dipaksakan secepat mungkin," imbuhnya.

Fatar menjelaskan, sampai sekarang pembahasan tentang transisi masih berlangsung antara PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan Pertamina. Dia menjelaskan ada beberapa model bisnis yang kini sedang dibahas kedua pihak. Sayang ia tidak membeberkan model apa saja yang jadi opsi investasi di blok Rokan nanti.

"Kami ada beberapa bisnis model yang kami lakukan. Belum diputuskan model bisnisnya. Jadi, harapan kami akhir tahun atau awal tahun depan dia (Pertamina) bisa ngebor," kata Fatar.

Adapun, metode Steam Flood di lapangan Minas sendiri menurutnya baru dalam tahap pilot project yang memang sudah terbukti dan siap diimplementasikan.  

Cegah Anjlok, SKK Minta Pertamina Geber Investasi Blok RokanFoto: infografis/Bye Rokan, Cepu Kini Jadi Blok Tersubur di RI!/Aristya Rahadian Krisabella



[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article 4 Strategi SKK Migas Agar Blok Rokan Tak Seperti Blok Mahakam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular