China Patok Nilai Tengah Yuan 7,0136 Per Dolar

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 August 2019 11:32
Bank sentral China People's Bank of China (PBOC) menetapkan patokan titik tengah resmi untuk mata uang yuan di level 7,0136 per dolar
Foto: Ilustrasi Yuan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral China, People's Bank of China (PBOC), pada Jumat (9/8/19) menetapkan patokan titik tengah resmi untuk mata uang yuan. Yaitu 7,0136 per dolar atau terlemah sejak 3 April 2008.

Ini kali kedua PBOC menetapkan level patokan harian yang lebih rendah daripada 7 yuan per dolar. Sebuah level yang penting secara psikologis.

Sebelumnya pada Kamis, titik tengah yuan yaitu sebesar 7,0039 yuan per dolarnya. Mengutip CNBC International, analis yang disurvei Reuters memperkirakan China akan menetapkan titik tengah di 7.0222 per dolar pada hari Jumat.



PBOC memungkinkan yuan untuk berfluktuasi terhadap dolar di kisaran 2% dari titik tengah setiap hari. Ini berarti nilai tukar yuan dalam negeri (onshore) lebih tidak lebih volatil dibandingkan dengan yuan luar negeri (offshore).

Pada hari Jumat, yuan onshore diperdagangkan pada 7,0481 per dolar. Sementara yuan offshore diperdagangkan pada 7,0765 pada jam 9:36 pagi waktu setempat.

Sebelumnya, perlemahan yuan telah membuat Amerika Serikat (AS) geram. Dimana Departemen Keuangan AS menyebut China sebagai manipulator mata uang. AS juga menuduh China sengaja melakukannya demi mendapat keuntungan dagang. Sebab, pelemahan yuan membuat ekspor China lebih menarik di pasar internasional.



Selain itu, pelemahan yuan ini juga terjadi setelah pekan lalu Presiden AS Donald Trump secara tak terduga mengumumkan rencana menerapkan tarif 10% untuk barang China senilai US$ 300 miliar yang akan berlaku mulai 1 September. Hal itu dilakukan Trump setelah kedua negara memulai kembali pembicaraan dagang di Shanghai beberapa waktu lalu.

Namun PBOC membantah telah mendevaluasi mata uangnya demi melawan dampak tarif impor AS. Secara year-to-date, kedua mata uang onshore telah melemah sekitar 2,5%.

Analis Citi, dalam catatan baru-baru ini menyebut keputusan China pada hari Senin untuk mengizinkan yuan menembus level 7 yuan per dolar berpotensi menjadi awal dari pelemahan yuan.

"Sangat mungkin bahwa tindakan pelemahan lebih lanjut bisa terjadi jika ketegangan perang dagang meningkat," kata para analis. "Agar kebijakan nilai tukar dapat digunakan secara efektif, kita juga tidak bisa mengesampingkan depresiasi besar satu kali di masa depan, mengingat China telah memperketat kontrol modalnya sejak akhir 2016."

Namun, analis senior untuk penelitian komoditas pertambangan dan energi di Commonwealth Bank of Australia Vivek Dhar mengatakan itu juga bisa memberi hambatan ke depannya bagi impor China. "Tapi, itu bisa memberikan 'hambatan besar bagi impor komoditas China dalam beberapa bulan mendatang'," tulisnya dalam sebuah catatan, Jumat.

[Gambas:Video CNBC]


(sef/sef) Next Article Devaluasi Yuan Bisa Perparah CAD RI, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular