China Top di Mobil Listrik: Berani Insentif Rp200 Juta/Unit

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
07 August 2019 19:48
Mobil listrik butuh dukungan pemerintah, dalam bentuk insentif.
Foto: Mobil Listrik di GIIAS (CNBC Indonesia/Samuel Pablo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Demi melancarkan terlaksananya proyek mobil listrik, produsen kendaraan membutuhkan dukungan pemerintah berupa infrastruktur dan insentif. Beberapa negara yang telah memberikan insentif untuk mobil listrik adalah Jepang, Amerika Serikat, China, dan Norwegia. China termasuk maju dalam pengembangan dan populasi mobil listrik.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan beberapa negara sudah memberikan insentif yang menarik agar mobil listrik ini bisa berkembang. Bahkan China memberikan subsidi sekitar Rp 200 juta rupiah per unit kendaraan. 

China memang unggul soal kendaraan listrik dan hybrid. Tahun lalu saja, berdasarkan WEF, penjualan kendaraan listrik mencapai 1,3 juta unit, setara 4% dari total penjualan mobil di Negeri Tirai Bambu yang mencapai 28 juta unit. Sedangkan AS saja di bawah 2% dan Uni Eropa hanya 3%.

"Insentifnya macam-macam, termasuk ada free parking, toll free, di Norwegia misalnya. Tapi di sana mereka nggak ada industrinya," kata Harjanto, Selasa (07/08/2019).


Meski demikian untuk memberikan insentif, industri masih harus menunggu aturannya diteken Presiden Jokowi. Harjanto menyatakan industri pun berharap aturan ini segera ada, untuk memuluskan pengembangan mobil listrik. Mobil listrik memang lebih mahal dari mobil konvensional karena masalah teknologi baterai hingga pajak.

"Industri maunya cepet, tapi kami dari substansi saja. Di Perpres sudah tidak ada masalah. Nah, kemenkeu tinggal masalah impor CBU bisa dikasih di depan," katanya.

Impor CBU atau mobil utuh ini bagi calon industri pembuat kendaraan listrik dianggap penting, sebagai macam tes pasar. Untuk tahap awal produsen diberikan kesempatan dulu mengimpor utuh barang jadi dari luar sebelum produksi di Indonesia.


Sebelumnya, Nissan pun juga berencana memboyong mobil listrik andalan Nissan Leaf agar bisa diproduksi di Indonesia.

Meski demikian masih belum ada keterangan lebih lanjut kapan mobil listrik ini akan mulai diproduksi secara lokal. Nissan bekerja sama dengan Mitsubishi untuk lokalisasi Leaf. Pabrikan asal Jepang ini pun masih enggan membuka nilai investasinya.
(hoi/hoi) Next Article Terdepan, Penjualan Mobil Listrik Cs China Tembus 2 Juta Unit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular