
Asosiasi Dosen Indonesia: Kaji Matang Rencana 'Impor' Rektor
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
07 August 2019 16:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana untuk 'mengimpor' rektor asing untuk kemudian ditempatkan di perguruan tinggi negeri (PTN). Demikian disampaikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.
Rencana tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan peringkat PTN agar bisa menembus urutan 100 besar dunia. Nasir menargetkan, pada 2020, sudah ada PTN yang dipimpin rektor terbaik dari luar negeri. Kemudian jumlah itu meningkat menjadi lima PTN pada 2024.
Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) menyatakan wacana mengimpor rektor asing ke PTN di Indonesia harus dipertimbangkan matang dan dikaji lebih dalam. Menurut ADI, merekrut rektor asing bukanlah solusi atau suatu garansi untuk mewujudkan PTN RI menjadi 'world class university'.
"Lebih baik membenahi kualitas dosen perguruan tinggi, dari situ maka akan menghasilkan mahasiswa yang juga berkualitas, dan dapat berkontribusi bagi pembangunan bangsa ke depan," ujar akademisi dan ahli hukum Faisal Santiago di kantor DPP ADI, Selasa (06/08/2019).
Ia menambahkan, saat ini tidak ada urgensi yang mengharuskan Indonesia memiliki rektor asing. Faisal menilai Indonesia saat ini hanya sedang mengejar ketertinggalan.
Guru Besar Bidang Ekonomi dan Bisnis Universitas Prasetya Mulia Djoko Wintoro mengatakan, dibanding merekrut rektor asing, lebih baik pemerintah bekerja sama antar perguruan tinggi demi terciptanya standar 'world class university'.
"Oh harus itu, justru bagus kita harus berkolaborasi, tapi harus melalui MoU. Contoh yang dekat saja Singapura. Coba saja pemerintah Indonesia ngobrol dengan pemerintah Singapura untuk lakukan kerja sama antar perguruan tinggi," kata Djoko.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Impor Rektor Asing di Kampus Negeri RI, Bahayakah?
Rencana tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan peringkat PTN agar bisa menembus urutan 100 besar dunia. Nasir menargetkan, pada 2020, sudah ada PTN yang dipimpin rektor terbaik dari luar negeri. Kemudian jumlah itu meningkat menjadi lima PTN pada 2024.
Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) menyatakan wacana mengimpor rektor asing ke PTN di Indonesia harus dipertimbangkan matang dan dikaji lebih dalam. Menurut ADI, merekrut rektor asing bukanlah solusi atau suatu garansi untuk mewujudkan PTN RI menjadi 'world class university'.
Ia menambahkan, saat ini tidak ada urgensi yang mengharuskan Indonesia memiliki rektor asing. Faisal menilai Indonesia saat ini hanya sedang mengejar ketertinggalan.
Guru Besar Bidang Ekonomi dan Bisnis Universitas Prasetya Mulia Djoko Wintoro mengatakan, dibanding merekrut rektor asing, lebih baik pemerintah bekerja sama antar perguruan tinggi demi terciptanya standar 'world class university'.
"Oh harus itu, justru bagus kita harus berkolaborasi, tapi harus melalui MoU. Contoh yang dekat saja Singapura. Coba saja pemerintah Indonesia ngobrol dengan pemerintah Singapura untuk lakukan kerja sama antar perguruan tinggi," kata Djoko.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Impor Rektor Asing di Kampus Negeri RI, Bahayakah?
Most Popular