Ini Rapuhnya Transmisi PLN: Petir & Layangan Bisa Jadi Petaka
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
05 August 2019 19:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Transmisi 500 kV milik PLN mengalami gangguan, yang menyebabkan padamnya aliran listrik di wilayah Jabodetabek, di sebagian wilayah Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Sampai saat ini, pihak PT PLN (Persero) masih melakukan investigasi terkait penyebab terganggunya transmisi tersebut.
Menurut pengamat kelistrikan sekaligus Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia Iwa Garniwa Mulyana menuturkan, gangguan pada transmisi prinsipnya bisa karena sambaran petir, putusnya kawat transmisi, atau isolasinya sudah tidak mampu menahan beban listrik dan atau beban mekanik atau lainnya.
Namun, lanjutnya, ia menilai pemadaman yang terjadi sekarang ini, tidak mungkin akibat petir karena bukan musimnya. Sedangkan, kawat putus jarang terjadi.
"Maka kemungkinan yang ketiga atau keempat. Hal ini perlu dilakukan investigasi di lokasi dan yang terhubung dengan sistem. Bisa juga dimungkinkan karena benang layang-layang, sekarang ini ada kawat kecil yang bersifat konduktor," ujar Iwa saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (5/8/2019).
Kendati demikian, imbuh Iwa, kejadian ini bisa saja terjadi bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Amerika dan Australia. Namun, kata Iwa, kejadian kali ini memang harus menjadi pelajaran bagi PLN untuk lebih menjaga sistem interkoneksi Jawa, Madura, Bali (JAMALI), karena keseimbangan antara pusat pembangkit dengan pusat beban masih belum seimbang, yang mana pusat beban masih tertumpu di barat, sedangkan pembangkit besar adanya di timur.
"Di samping itu masalah kapasitas transmisi memang harus menjadi perhatian khusus, karena percuma juga seandainya membangun pembangkit besar-besaran tanpa diimbangi kemampuan kapasitas penyaluran," jelasnya.
"Keseimbangan sistem interkoneksi dalam rangka penyaluran listrik di sistem JAMALI melalui utara dan selatan dimana belum seimbang sehingga perlu dilakukan study load flownya," pungkas Iwa.
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article PLN Janjikan Kompensasi Korban Padam Listrik
Sampai saat ini, pihak PT PLN (Persero) masih melakukan investigasi terkait penyebab terganggunya transmisi tersebut.
Namun, lanjutnya, ia menilai pemadaman yang terjadi sekarang ini, tidak mungkin akibat petir karena bukan musimnya. Sedangkan, kawat putus jarang terjadi.
"Maka kemungkinan yang ketiga atau keempat. Hal ini perlu dilakukan investigasi di lokasi dan yang terhubung dengan sistem. Bisa juga dimungkinkan karena benang layang-layang, sekarang ini ada kawat kecil yang bersifat konduktor," ujar Iwa saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (5/8/2019).
Kendati demikian, imbuh Iwa, kejadian ini bisa saja terjadi bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Amerika dan Australia. Namun, kata Iwa, kejadian kali ini memang harus menjadi pelajaran bagi PLN untuk lebih menjaga sistem interkoneksi Jawa, Madura, Bali (JAMALI), karena keseimbangan antara pusat pembangkit dengan pusat beban masih belum seimbang, yang mana pusat beban masih tertumpu di barat, sedangkan pembangkit besar adanya di timur.
"Di samping itu masalah kapasitas transmisi memang harus menjadi perhatian khusus, karena percuma juga seandainya membangun pembangkit besar-besaran tanpa diimbangi kemampuan kapasitas penyaluran," jelasnya.
"Keseimbangan sistem interkoneksi dalam rangka penyaluran listrik di sistem JAMALI melalui utara dan selatan dimana belum seimbang sehingga perlu dilakukan study load flownya," pungkas Iwa.
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article PLN Janjikan Kompensasi Korban Padam Listrik
Most Popular