
The Fed Pangkas Bunga, BI Mau Turunkan Juga?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 August 2019 13:17

Jakarta, CNBC Indonesia- Bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan mereka 25 basis poin (bps) ke kisaran 2% - hingga 2,25%.
Pemangkasan tersebut merupakan kali pertama dilakukan The Fed sejak 2008 silam, dengan salah satu pertimbangannya yakni kekhawatiran tentang prospek ekonomi global dan inflasi AS.
Lantas, bagaimana dengan Bank Indonesia (BI)? Apakah bank sentral masih memiliki ruang untuk kembali menurunkan bunga acuan?
BI dalam rapat dewan gubernur (RDG) edisi Juli lalu memang dengan mantap memangkas suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate menjadi 5,75%, setelah 8 bulan dipertahankan.
Deputi Gubernur BI Dody Waluyo saat berbincang dengan CNBC Indonesia mengatakan, ruang bagi bank sentral melakukan pelonggaran kebijakan moneter sejatinya masih terbuka lebar.
"Kami masih melihat ruang [untuk menurunkan bunga] tetap ada," kata Dody, Kamis (1/8/2019).
Menurut Dody, ruang pelonggaran kebijakan bank sentral tetap terbuka dengan catatan risiko terhadap nilai tukar mereda, serta laju inflasi yang tetap terjaga.
"Akomodative monetery policy sudah kita lakukan. Toh dari sisi likuiditas masih kita lakukan, menjadi yang dari sisi akomodatif," jelas Dody.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Semua Demi Ekonomi NKRI, BI Pangkas Bunga hingga DP 0%!
Pemangkasan tersebut merupakan kali pertama dilakukan The Fed sejak 2008 silam, dengan salah satu pertimbangannya yakni kekhawatiran tentang prospek ekonomi global dan inflasi AS.
Lantas, bagaimana dengan Bank Indonesia (BI)? Apakah bank sentral masih memiliki ruang untuk kembali menurunkan bunga acuan?
BI dalam rapat dewan gubernur (RDG) edisi Juli lalu memang dengan mantap memangkas suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate menjadi 5,75%, setelah 8 bulan dipertahankan.
Deputi Gubernur BI Dody Waluyo saat berbincang dengan CNBC Indonesia mengatakan, ruang bagi bank sentral melakukan pelonggaran kebijakan moneter sejatinya masih terbuka lebar.
"Kami masih melihat ruang [untuk menurunkan bunga] tetap ada," kata Dody, Kamis (1/8/2019).
Menurut Dody, ruang pelonggaran kebijakan bank sentral tetap terbuka dengan catatan risiko terhadap nilai tukar mereda, serta laju inflasi yang tetap terjaga.
"Akomodative monetery policy sudah kita lakukan. Toh dari sisi likuiditas masih kita lakukan, menjadi yang dari sisi akomodatif," jelas Dody.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Semua Demi Ekonomi NKRI, BI Pangkas Bunga hingga DP 0%!
Most Popular