
Merauke-Jayapura Meliuk-liuk, Jalan Tanah Pun Sudah 'Mewah'
Redaksi, CNBC Indonesia
31 July 2019 12:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi jalan perintis di wilayah perbatasan antara Papua dan Papua Nugini terutama di Pegunungan Bintang yang meliuk-liuk tentu tak bisa sama dengan jalan-jalan di Pulau Jawa yang umumnya sudah diaspal atau dibeton.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam keterangan resminya, menjelaskan ada sebagian jalan perbatasan di Papua yang kondisinya memang masih jalan tanah, tapi keberadaan jalan ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di perbatasan. Masyarakat sebelumnya harus melintasi hutan untuk aktivitas antar wilayah.
PUPR mengklaim waktu tempuh antar pusat ekonomi wilayah yang semula harus ditempuh dalam waktu mingguan karena warga harus berjalan kaki melewati hutan, kini semakin singkat menjadi hitungan hari, bahkan hitungan jam karena dapat dilintasi kendaraan.
"Jarak antar pusat ekonomi wilayah yang ditempuh berminggu-minggu dengan berjalan kaki, sekarang dalam hitungan hari setelah dapat dilintasi kendaraan. Bahkan nantinya, semakin singkat dalam hitungan jam," kata Presiden Jokowi dalam akun Facebook dikutip, Rabu (31/7)
Pemerintah pusat sedang membangun jalan perbatasan dari Merauke - Jayapura sepanjang 1.098 kilometer, hingga akhir tahun 2018 sudah tersambung 919 kilometer, dari ruas itu ada yang sudah diaspal dan sebagian belum diaspal.
Salah satunya Jalan Oksibil-Towe Hitam-Ubrup-Jayapura sepanjang 5,52 km. Pekerjaan pembangunan mulai dari KM 15.5 hingga KM 21.2 di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Jalan ini merupakan jalan perintis yang menghubungkan distrik Limarum dengan Kota Oksibil. Adanya ruas jalan ini sangat diharapkan akan memperlancar konektivitas antar pusat ekonomi wilayah sehingga memudahkan transportasi barang dan manusia yang diyakini dapat berdampak pada penurunan harga barang dan jasa.
"Di samping itu juga memperkuat teritorial perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini," jelas PUPR dalam penjelasannya.
Sebelumnya pembangunan jalan perbatasan ruas Sota - Erambu - Bupul sepanjang 111 km saat ini kondisinya sudah 100 % teraspal. Selanjutnya pada ruas Bupul - Muting sepanjang 38 Km dan ruas Muting - Boven Digoel sepanjang 195 km juga sudah teraspal sudah bisa dilalui kendaraan.
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Kebut Jalan Perbatasan RI-Malaysia, Target Beres 2024!
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam keterangan resminya, menjelaskan ada sebagian jalan perbatasan di Papua yang kondisinya memang masih jalan tanah, tapi keberadaan jalan ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di perbatasan. Masyarakat sebelumnya harus melintasi hutan untuk aktivitas antar wilayah.
PUPR mengklaim waktu tempuh antar pusat ekonomi wilayah yang semula harus ditempuh dalam waktu mingguan karena warga harus berjalan kaki melewati hutan, kini semakin singkat menjadi hitungan hari, bahkan hitungan jam karena dapat dilintasi kendaraan.
"Jarak antar pusat ekonomi wilayah yang ditempuh berminggu-minggu dengan berjalan kaki, sekarang dalam hitungan hari setelah dapat dilintasi kendaraan. Bahkan nantinya, semakin singkat dalam hitungan jam," kata Presiden Jokowi dalam akun Facebook dikutip, Rabu (31/7)
![]() |
Pemerintah pusat sedang membangun jalan perbatasan dari Merauke - Jayapura sepanjang 1.098 kilometer, hingga akhir tahun 2018 sudah tersambung 919 kilometer, dari ruas itu ada yang sudah diaspal dan sebagian belum diaspal.
Salah satunya Jalan Oksibil-Towe Hitam-Ubrup-Jayapura sepanjang 5,52 km. Pekerjaan pembangunan mulai dari KM 15.5 hingga KM 21.2 di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Jalan ini merupakan jalan perintis yang menghubungkan distrik Limarum dengan Kota Oksibil. Adanya ruas jalan ini sangat diharapkan akan memperlancar konektivitas antar pusat ekonomi wilayah sehingga memudahkan transportasi barang dan manusia yang diyakini dapat berdampak pada penurunan harga barang dan jasa.
"Di samping itu juga memperkuat teritorial perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini," jelas PUPR dalam penjelasannya.
Sebelumnya pembangunan jalan perbatasan ruas Sota - Erambu - Bupul sepanjang 111 km saat ini kondisinya sudah 100 % teraspal. Selanjutnya pada ruas Bupul - Muting sepanjang 38 Km dan ruas Muting - Boven Digoel sepanjang 195 km juga sudah teraspal sudah bisa dilalui kendaraan.
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Kebut Jalan Perbatasan RI-Malaysia, Target Beres 2024!
Most Popular