Polusi di DKI Parah, JK: Itu Tantangan untuk Gubernur
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 July 2019 15:40
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah data penting tertera di laman AirVisual, Minggu (28/7/2019) pagi. Situs itu melaporkan Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 195. Hal itu menunjukkan kualitas udara di ibu kota tidak sehat.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menegaskan hal tersebut harus jadi perhatian Gubernur khususnya. Tak lupa masyarakat juga harus membantu.
"Ya itu tantangan untuk Gubernur dan kita semua. Kalau laporan itu mengatakan sebagian besar udara yang jelek itu karena kendaraan, jadi ada hubungannya dengan kemacetan, ada hubungan dengan orang yang pakai mobil, jadi kemudian solusinya mengurangi mobil atau mobil itu nanti di masa datang harus mobil yang emisinya kecil," papar JK di Jakarta, Selasa (30/1/2019).
Menurut JK harus dicek lebih jauh bagaimana hasil emisi gas buang dari kendaraan. Hasil pabrikan harus lulus tes dan emisinya kecil.
Namun yang paling utama, sambung JK adalah masyarakat harusnya menyadari. Semua harus menjaga kualitas udara.
"Publik juga harus menyadari bersama-sama kita tidak boleh menyetir mobil sambil pegang rokok. Nah itu. Harus gerakan nasional. Ini kan perilaku," tutur JK.
"Mau siapapun Gubernurnya, sudah ada aturan tentang ganjil-genap. Itu juga kurangi kendaraan-kan? MRT, itu juga. Itu sudah ada semua. Tapi ya orang masih lebih tenang pakai mobil termasuk saya," tutup JK.
(dru/dru) Next Article JK: Ekonomi 2021 Tak Bisa Dibilang On The Track!
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menegaskan hal tersebut harus jadi perhatian Gubernur khususnya. Tak lupa masyarakat juga harus membantu.
"Ya itu tantangan untuk Gubernur dan kita semua. Kalau laporan itu mengatakan sebagian besar udara yang jelek itu karena kendaraan, jadi ada hubungannya dengan kemacetan, ada hubungan dengan orang yang pakai mobil, jadi kemudian solusinya mengurangi mobil atau mobil itu nanti di masa datang harus mobil yang emisinya kecil," papar JK di Jakarta, Selasa (30/1/2019).
Namun yang paling utama, sambung JK adalah masyarakat harusnya menyadari. Semua harus menjaga kualitas udara.
"Publik juga harus menyadari bersama-sama kita tidak boleh menyetir mobil sambil pegang rokok. Nah itu. Harus gerakan nasional. Ini kan perilaku," tutur JK.
"Mau siapapun Gubernurnya, sudah ada aturan tentang ganjil-genap. Itu juga kurangi kendaraan-kan? MRT, itu juga. Itu sudah ada semua. Tapi ya orang masih lebih tenang pakai mobil termasuk saya," tutup JK.
(dru/dru) Next Article JK: Ekonomi 2021 Tak Bisa Dibilang On The Track!
Most Popular