
JK Sebut Bukan tidak Mungkin PDIP & Gerindra Berkoalisi
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 July 2019 14:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto beberapa waktu lalu diikuti sejumlah dinamika.
Pertanyaan yang muncul antara lain apakah PDIP dan Gerindra akan berkoalisi? Pertanyaan lain adalah apakah tidak seyogianya Gerindra tetap menjadi oposisi?
Ditemui di kantornya, Selasa (30/7/2019), Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan penjelasan terkait dinamika yang ada.
Menurut dia, koalisi antara PDIP dan Gerindra bukanlah sesuatu yang baru. Sebab, pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2009, Megawati dan Prabowo menjadi salah satu pasangan capres dan cawapres.
"Jadi itu bahwa berkoalisi bukannya tidak mungkin. Sudah pernah," ujar JK, sapaan akrab Jusuf Kalla.
Ihwal Gerindra bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Kerja yang sukses mengantarkan Jokowi-Ma'ruf menjadi presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024, JK mengatakan semua tergantung kepada tiga pihak. Mereka adalah Jokowi, Prabowo, dan petinggi Koalisi Indonesioa Kerja.
"Karena kalau mau kawin harus ada persetujuan yang mau kawin dan keluarga dekat. Anggaplah partai itu keluarga dekat. Kalau partai gak setuju, susah juga dia kawin," kata JK.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Prabowo Sowan ke Teuku Umar, Megawati Siapkan Makanan Khusus
Pertanyaan yang muncul antara lain apakah PDIP dan Gerindra akan berkoalisi? Pertanyaan lain adalah apakah tidak seyogianya Gerindra tetap menjadi oposisi?
Ditemui di kantornya, Selasa (30/7/2019), Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan penjelasan terkait dinamika yang ada.
![]() |
"Jadi itu bahwa berkoalisi bukannya tidak mungkin. Sudah pernah," ujar JK, sapaan akrab Jusuf Kalla.
Ihwal Gerindra bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Kerja yang sukses mengantarkan Jokowi-Ma'ruf menjadi presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024, JK mengatakan semua tergantung kepada tiga pihak. Mereka adalah Jokowi, Prabowo, dan petinggi Koalisi Indonesioa Kerja.
"Karena kalau mau kawin harus ada persetujuan yang mau kawin dan keluarga dekat. Anggaplah partai itu keluarga dekat. Kalau partai gak setuju, susah juga dia kawin," kata JK.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Prabowo Sowan ke Teuku Umar, Megawati Siapkan Makanan Khusus
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular