
Jangan Kaget, Investasi Semester I Diramal Tak Sesuai Target
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
29 July 2019 09:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan segera merilis data investasi kuartal II dan semester I-2019. Pengusaha pun meramal bahwa investasi tidak akan tumbuh signifikan jika melihat kinerja sejak awal tahun.
"Kalau melihat kinerja kita sejak awal tahun, kemungkinan besar investasi akan tetap tumbuh tetapi tidak akan ada lonjakan investasi yang berarti baik dari dalam maupun luar negeri," ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani kepada CNBC Indonesia, Jakarta, Senin (29/7/2019).
Menurutnya, sejak awal tahun para pengusaha atau investor masih memilih wait and see karena dinamika politik nasional. Dimana pada semester I masih menunggu kepastian hasil pemenang pemilihan presiden yang akan memimpin 5 tahun mendatang.
Selain dinamika politik, ia melihat bahwa pemerintah pada paruh awal tahun lebih hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan. Pemerintah dirasa tidak berani mengeluarkan kebijakan secara substansial yang bisa mempengaruhi iklim kegiatan ekonomi.
"Apalagi karena adanya kemungkinan pergantian kepemimpinan," jelas Shinta.
Sementara itu, rating layak investasi yang diterima Indonesia pada awal tahun dari lembaga pemeringkat dunia seperti Moody's atau S&P dinilai belum memberikan pengaruh pada semester I ini.
"Belum cukup lama untuk memberikan confidence terhadap stabilitas kita sebagai tempat untuk menanamkan investasi dibanding negara lain. Situasi ini juga yang menyebabkan investor dalam dan luar negeri ekstra hati-hati untuk berinvestasi di Indonesia," kata dia.
Lanjut Shinta, dampak dari kehati-hatian para pelaku pasar adalah lambatnya keputusan dan realisasi investasi sehingga tidak akan terlihat pada semester I ini. Ia pun berharap dampak dari langkah yang saat ini dilakukan pemerintah untuk menggenjot investasi bisa terlihat di semester II-2019.
"Yang kita harapkan adalah meskipun di semester I-2019 pertumbuhan investasi tidak seperti yang kita harapkan, di semester II-2019 arus investasi menjadi lebih baik. Namun, ini driver utamanya adalah pemerintah," tegasnya.
BKPM akan melaporkan angka realisasi investasi semester I-2019 pada Selasa (30/7/2019).
(dru) Next Article Now! Ketua Apindo Buka-Bukaan Nasib Bisnis di Tahun Politik
"Kalau melihat kinerja kita sejak awal tahun, kemungkinan besar investasi akan tetap tumbuh tetapi tidak akan ada lonjakan investasi yang berarti baik dari dalam maupun luar negeri," ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani kepada CNBC Indonesia, Jakarta, Senin (29/7/2019).
Menurutnya, sejak awal tahun para pengusaha atau investor masih memilih wait and see karena dinamika politik nasional. Dimana pada semester I masih menunggu kepastian hasil pemenang pemilihan presiden yang akan memimpin 5 tahun mendatang.
![]() |
"Apalagi karena adanya kemungkinan pergantian kepemimpinan," jelas Shinta.
Sementara itu, rating layak investasi yang diterima Indonesia pada awal tahun dari lembaga pemeringkat dunia seperti Moody's atau S&P dinilai belum memberikan pengaruh pada semester I ini.
"Belum cukup lama untuk memberikan confidence terhadap stabilitas kita sebagai tempat untuk menanamkan investasi dibanding negara lain. Situasi ini juga yang menyebabkan investor dalam dan luar negeri ekstra hati-hati untuk berinvestasi di Indonesia," kata dia.
Lanjut Shinta, dampak dari kehati-hatian para pelaku pasar adalah lambatnya keputusan dan realisasi investasi sehingga tidak akan terlihat pada semester I ini. Ia pun berharap dampak dari langkah yang saat ini dilakukan pemerintah untuk menggenjot investasi bisa terlihat di semester II-2019.
"Yang kita harapkan adalah meskipun di semester I-2019 pertumbuhan investasi tidak seperti yang kita harapkan, di semester II-2019 arus investasi menjadi lebih baik. Namun, ini driver utamanya adalah pemerintah," tegasnya.
BKPM akan melaporkan angka realisasi investasi semester I-2019 pada Selasa (30/7/2019).
(dru) Next Article Now! Ketua Apindo Buka-Bukaan Nasib Bisnis di Tahun Politik
Most Popular