
Karpet Merah Jokowi untuk Turis Bali, Seperti Apa?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 July 2019 15:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar memberikan karpet merah bagi wisawatan mancanegara yang melancong ke sejumlah destinasi wisata yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan penerbangan internasional akan diberikan prioritas untuk take off maupun landing pada waktu-waktu yang banyak disukai (golden time) di Bandara Ngurah Rai, Bali.
"Golden time mereka itu kan pukul 23.00 sampai pukul 7. Oleh karena itu prioritas akan diberikan pada penerbangan dari turis-turis itu," kata Budi Karya seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (27/7/2019).
Budi Karya mengatakan, otoritas perhubungan akan menambah jumlah slot penerbangan untuk rute internasional sebagai upaya meningkatkan turis ke Indonesia.
Bahkan, mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu menegaskan akan membatasi penerbangan dengan pesawat sekelas ATR - 72 yang mendarat di Bandara Ngurah Rai.
"Kita akan buat cluster yang menuju Bali. Dari beberapa kota kecil, tidak masuk ke sini. Kecuali kota-kota itu memang hanya dijangkau dengan pesawat sekelas ATR - 72," kata Budi.
Tak hanya membatasi pesawat kelas ATR - 72, pemerintah juga akan membatasi waktu naik turun atau ground time penumpang menjadi tidak lebih dari 3 jam.
.
"Melalui upaya-upaya itu kami berharap ke depan kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dapat bertambah 30% dan diperioritaskan bagi penerbangan internasional," katanya.
Budi Karya mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 9 maskapai asing yang ingin terbang ke Bali, diantaranya yaitu dari Jepang, Taipei, Bangladesh, Kamboja, Australia, Singapura, Abu Dhabi, dan Malaysia.
"Dengan adanya 9 flight ini jika di rata-rata antara 200-300 orang penumpang per flight, maka paling tidak ada tambahan 2000 orang setiap hari. Jadi kurang lebih 30% kenaikannya," jelasnya.
"Oleh karenanya saya minta kepada Jajaran Kemenhub, Otoritas Bandara, Angkasa Pura 1, juga Pemerintah Daerah, Kadishub secara sinergi melakukan optimalisasi upaya ini," kata Budi.
Sebagai informasi, saat ini terdapat 34 maskapai asing dengan 47 rute penerbangan di Ngurah Rai. Untuk penerbangan domestik sendiri saat ini ada 8 maskapai domestik dengan 22 rute penerbangan.
(dru) Next Article Geser China, Turis Asing Terbanyak ke RI dari Malaysia
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan penerbangan internasional akan diberikan prioritas untuk take off maupun landing pada waktu-waktu yang banyak disukai (golden time) di Bandara Ngurah Rai, Bali.
"Golden time mereka itu kan pukul 23.00 sampai pukul 7. Oleh karena itu prioritas akan diberikan pada penerbangan dari turis-turis itu," kata Budi Karya seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (27/7/2019).
Bahkan, mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu menegaskan akan membatasi penerbangan dengan pesawat sekelas ATR - 72 yang mendarat di Bandara Ngurah Rai.
"Kita akan buat cluster yang menuju Bali. Dari beberapa kota kecil, tidak masuk ke sini. Kecuali kota-kota itu memang hanya dijangkau dengan pesawat sekelas ATR - 72," kata Budi.
Tak hanya membatasi pesawat kelas ATR - 72, pemerintah juga akan membatasi waktu naik turun atau ground time penumpang menjadi tidak lebih dari 3 jam.
.
"Melalui upaya-upaya itu kami berharap ke depan kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dapat bertambah 30% dan diperioritaskan bagi penerbangan internasional," katanya.
Budi Karya mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 9 maskapai asing yang ingin terbang ke Bali, diantaranya yaitu dari Jepang, Taipei, Bangladesh, Kamboja, Australia, Singapura, Abu Dhabi, dan Malaysia.
"Dengan adanya 9 flight ini jika di rata-rata antara 200-300 orang penumpang per flight, maka paling tidak ada tambahan 2000 orang setiap hari. Jadi kurang lebih 30% kenaikannya," jelasnya.
"Oleh karenanya saya minta kepada Jajaran Kemenhub, Otoritas Bandara, Angkasa Pura 1, juga Pemerintah Daerah, Kadishub secara sinergi melakukan optimalisasi upaya ini," kata Budi.
Sebagai informasi, saat ini terdapat 34 maskapai asing dengan 47 rute penerbangan di Ngurah Rai. Untuk penerbangan domestik sendiri saat ini ada 8 maskapai domestik dengan 22 rute penerbangan.
(dru) Next Article Geser China, Turis Asing Terbanyak ke RI dari Malaysia
Most Popular