Mengintip Rencana Jokowi untuk Orang Miskin di Periode II
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 July 2019 18:23

Kunci untuk memperbaiki situasi ini adalah pendidikan. Dengan pendidikan yang memadai, seseorang bisa mencari nafkah dengan layak. Misalnya lulusan perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia, bisa mencari pekerjaan dengan gaji di atas Rp 8 juta per bulan.
Masalah pendidikan ini tercermin dari proporsi pengangguran di Indonesia. Pengangguran paling sedikit adalah yang berasal dari kelompok berpendidikan SD ke bawah. Mereka ini yang kemudian mengisi sebagian besar pekerja di Indonesia yang mayoritas berada di sektor pertanian dengan upah rendah.
Namun, harus diakui menempuh jenjang pendidikan formal butuh biaya yang kadang tidak murah. Oleh karena itu, harus ada solusi bagaimana mencetak tenaga kerja terampil tetapi tidak melulu lahir dari pendidikan formal.
Inilah pentingnya pendidikan dan pelatihan vokasi. Dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah menargetkan jumlah lulusan pendidikan vokasi pada 2020 adalah 1,82 juta orang dan pada 2024 naik menjadi 2,16 juta orang. Sementara jumlah lulusan pelatihan vokasi pada 2020 ditargetkan sebanyak 2 juta orang dan naik menjadi 3,8 juta pada 2024. Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan posisi 2017 yaitu 472.089 orang.
Melalui pendidikan dan pelatihan vokasi, peserta didik dapat mengetahui secara langsung keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Dengan keterampilan yang mumpuni, maka pekerja akan 'naik kelas' dan mendapatkan upah lebih layak.
Membangun pendidikan dan pelatihan vokasi akan sulit jika hanya menjadi tugas pemerintah. Dunia usaha juga harus ikut serta, mengingat mereka juga berkepentingan untuk mendapatkan tenaga kerja terampil.
Untuk merangsang keterlibatan industri membangun vokasi, sudah ada Peraturan Pemerintah (PP) No 45/2019 yang sering disebut sebagai insentif super deductible tax. Bagi perusahaan yang mengembangkan sumber daya manusia, termasuk pendidikan dan pelatihan vokasi, maka bisa mendapat insentif pengurangan penghasilan kena pajak sampai 300%.
Baca:
Di Balik Terbitnya Aturan Insentif 'Super' A La Jokowi
Semoga insentif ini, yang masih harus menunggu peraturan pelaksanaan, membuat korporasi terdorong untuk ikut mengembangkan pendidikan dan pelatihan vokasi. Dampaknya, pekerja di Indonesia akan semakin berkualitas dan kesejahteraannya meningkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/dru)
Masalah pendidikan ini tercermin dari proporsi pengangguran di Indonesia. Pengangguran paling sedikit adalah yang berasal dari kelompok berpendidikan SD ke bawah. Mereka ini yang kemudian mengisi sebagian besar pekerja di Indonesia yang mayoritas berada di sektor pertanian dengan upah rendah.
Inilah pentingnya pendidikan dan pelatihan vokasi. Dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah menargetkan jumlah lulusan pendidikan vokasi pada 2020 adalah 1,82 juta orang dan pada 2024 naik menjadi 2,16 juta orang. Sementara jumlah lulusan pelatihan vokasi pada 2020 ditargetkan sebanyak 2 juta orang dan naik menjadi 3,8 juta pada 2024. Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan posisi 2017 yaitu 472.089 orang.
Melalui pendidikan dan pelatihan vokasi, peserta didik dapat mengetahui secara langsung keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Dengan keterampilan yang mumpuni, maka pekerja akan 'naik kelas' dan mendapatkan upah lebih layak.
Membangun pendidikan dan pelatihan vokasi akan sulit jika hanya menjadi tugas pemerintah. Dunia usaha juga harus ikut serta, mengingat mereka juga berkepentingan untuk mendapatkan tenaga kerja terampil.
Untuk merangsang keterlibatan industri membangun vokasi, sudah ada Peraturan Pemerintah (PP) No 45/2019 yang sering disebut sebagai insentif super deductible tax. Bagi perusahaan yang mengembangkan sumber daya manusia, termasuk pendidikan dan pelatihan vokasi, maka bisa mendapat insentif pengurangan penghasilan kena pajak sampai 300%.
Baca:
Di Balik Terbitnya Aturan Insentif 'Super' A La Jokowi
Semoga insentif ini, yang masih harus menunggu peraturan pelaksanaan, membuat korporasi terdorong untuk ikut mengembangkan pendidikan dan pelatihan vokasi. Dampaknya, pekerja di Indonesia akan semakin berkualitas dan kesejahteraannya meningkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/dru)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular