Apakah AS Sudah Tahu Korut Tembakkan Rudal ke Arah Jepang?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
25 July 2019 12:47
Angkatan Bersenjata Korea Utara menembakkan rudal yang jatuh di luar perairan Jepang, Kamis (25/07/2019).
Foto: Peluncuran Roket Korea Utara (AP Photo/Ahn Young-joon)
Seoul, CNBC Indonesia - Angkatan Bersenjata Korea Utara menembakkan rudal yang jatuh di luar perairan Jepang, Kamis (25/07/2019). Kabar itu telah dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya. Seperti dilansir kantor berita AFP, Iwaya sangat menyayangkan langkah Korea Utara tersebut.

"Kami telah mengonfirmasi bahwa rudal itu tidak mencapai wilayah negara kami atau zona ekonomi eksklusif," ujar Iwaya.

Mengutip CNN, dua rudal itu diluncurkan dari wilayah Wonson pada Kamis pagi pukul 5:34 dan pukul 5:57 waktu setempat. Jarak peluncuran kedua rudal itu sekitar 430 kilometer jauhnya.

Seorang pejabat di Kantor Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) menambahkan Amerika Serikat (AS) mengetahui hal ini.

"AS dan Korea Selatan sedang dalam proses menganalisis rincian sehubungan dengan peluncuran tersebut," ujarnya.

Di sisi lain, seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan kepada CNN bahwa mereka mengetahui laporan tentang rudal jarak pendek yang diluncurkan dari Korea Utara tetapi menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan Negeri Paman yakin Korea Utara meluncurkan setidaknya satu rudal jarak pendek dan mirip penembakan dua rudal jarak pendek pada Mei 2019. Kedua rudal itu menempuh jarak sekitar 260 mil. Itu merupakan tes rudal pertama sejak 2017, yang ditujukan sebagai peringatan atas rasa frustrasi Kim pada perkembangan pembicaraan mengenai denuklirisasi dengan AS.



Vipin Narang, seorang profesor ilmu politik di MIT mengatakan kepada CNN bahwa berdasarkan uraian pejabat AS itu, setidaknya satu dari rudal itu kemungkinan adalah rudal balistik berbahan bakar padat.

Peluncuran rudal ke wilayah Wonson itu dilakukan setelah penasihat keamanan nasional AS John Bolton mengunjungi Korea Selatan, Rabu. Tujuannya untuk membahas masalah-masalah strategis bilateral. Peluncuran itu hanya beberapa hari setelah Korea Utara mempublikasikan foto-foto pemimpin mereka, Kim Jong Un, yang sedang memeriksa kapal selam.

Kapal selam itu sedang dalam tahap pembangunan. Pada Selasa, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa Kim sedang diberi pengarahan tentang data operasional dan taktis kapal selam dan sistem senjata tempur saat difoto.

Joel Wit, seorang rekan senior di Stimson Center dan direktur 38 North, sebuah situs web yang melacak Korea Utara, menganggap langkah peluncuran rudal terbaru sebagai bentuk peringatan Korea Utara terhadap AS. Hal ini dilakukan karena kedua negara gagal membuat kemajuan dalam perundingan denuklirisasi mereka.

Kim terakhir kali bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di zona demiliterisasi saat Trump melakukan kunjungan singkat ke Korea Utara pada Juni lalu. Pertemuan keduanya gagal melahirkan kemajuan diplomatik terkait denuklirisasi.

"Bukan kebetulan bahwa seseorang mengambil foto Kim berdiri di depan sebuah kapal selam. (Foto) itu untuk menunjukkan bahwa mereka (Korea Utara) orang yang tangguh, mereka kuat, mereka tidak akan menyerah pada siapa pun," kata Kim.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Panas! AS Kritik Keras Korut yang Tembakkan Rudal 1500 Km

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular