JK Sayangkan Krakatau Steel Punya Utang Sampai Rp 30 Triliun
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 July 2019 10:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla blak-blakan soal kondisi PT Krakatau Steel TBk (KRAS) yang sejak lama memang bermasalah. JK menyebut utang KS yang mencapai puluhan triliun rupiah hingga KS kalah dengan baja China.
JK sempat menanggapi soal kabar dari salah satu komisaris PT Krakatau Steel (KS) yang mengundrkan diri. Roy Maningkas, komisaris independen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengundurkan diri.
"Memang KS itu seperti yang kita ketahui memiliki kesulitan keuangan yang berat dan utang yang begitu besar hingga Rp30 triliun dan kita menyayangkan itu. Ini kan persoalan lama bukan persoalan baru, persoalan sejak beberapa puluhan tahun masalahnya," katanya di Jakarta, Selasa (23/7).
Berdasarkan laporan keuangan KRAS 2018, tercatat utang mencapai US$ 2,49 miliar, naik 10,45% dibandingkan 2017 sebesar US$ 2,26 miliar.
JK mengatakan masalah pokoknya KS teknologinya terlalu lama dan mendapat saingan baja dari China yang lebih murah impor makin banyak hingga tidak bisa bersaing harganya, akibatnya arus kasnya kesulitan.
"Setiap kali produksi ada masalah," katanya.
Ia mengatakan KS harus secara fundamental mengubah manajemen dan memperbaiki teknologi baru agar bisa bersaing, termasuk dengan menggandeng investor
"Kalau Join venture nya seperti KS-Posco dan Nipon Steel lainnya jalan, tetapi KS-nya sendiri diwarisi utang yang begitu besar," katanya.
JK menegaskan pemerintah tidak bisa membayar utang semua BUMN bermasalah, tapi pemerintah pasti mendukung untuk membantu nasib KS.
(hoi/hoi) Next Article Bos KRAS Pimpin Asosiasi Industri Besi-Baja se-Asia Tenggara
JK sempat menanggapi soal kabar dari salah satu komisaris PT Krakatau Steel (KS) yang mengundrkan diri. Roy Maningkas, komisaris independen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengundurkan diri.
"Memang KS itu seperti yang kita ketahui memiliki kesulitan keuangan yang berat dan utang yang begitu besar hingga Rp30 triliun dan kita menyayangkan itu. Ini kan persoalan lama bukan persoalan baru, persoalan sejak beberapa puluhan tahun masalahnya," katanya di Jakarta, Selasa (23/7).
JK mengatakan masalah pokoknya KS teknologinya terlalu lama dan mendapat saingan baja dari China yang lebih murah impor makin banyak hingga tidak bisa bersaing harganya, akibatnya arus kasnya kesulitan.
"Setiap kali produksi ada masalah," katanya.
Ia mengatakan KS harus secara fundamental mengubah manajemen dan memperbaiki teknologi baru agar bisa bersaing, termasuk dengan menggandeng investor
"Kalau Join venture nya seperti KS-Posco dan Nipon Steel lainnya jalan, tetapi KS-nya sendiri diwarisi utang yang begitu besar," katanya.
JK menegaskan pemerintah tidak bisa membayar utang semua BUMN bermasalah, tapi pemerintah pasti mendukung untuk membantu nasib KS.
(hoi/hoi) Next Article Bos KRAS Pimpin Asosiasi Industri Besi-Baja se-Asia Tenggara
Most Popular