Bicara Soal Air, Anies Tegaskan Tak Lanjutkan Reklamasi

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 July 2019 13:01
Anies kembali menegaskan soal kebijakannya tak melanjutkan reklamasi.
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara CNBC Indonesia Conference
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menegaskan soal kebijakan tak melanjutkan reklamasi di Teluk Jakarta. Salah satu hal yang krusial bila reklamasi dilanjutkan adalah soal penurunan permukaan tanah di Jakarta karena eksploitasi air tanah.

Ia mengatakan akibat penurunan permukaan tanah maka air laut lebih tinggi dari daratan. Upaya pemerintah daerah dan pusat membangun tanggul laut setinggi 1,5 meter hingga 3 meter di pesisir Teluk Jakarta terutama di daerah yang penurunan permukaan tanahnya ekstrem terjadi seperti Kamal Muara, dan lainnya.

"Menunjukkan ada penurunan tanah ekstrem. Tanggulnya bukan tinggi, tapi tanahnya terlalu dalam," kata Anies dalam acara CNBC Indonesia Conference Water Security and Sustainability di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (23/7/2019).


Hal inilah yang menjadi dasarnya tak melanjutkan reklamasi.

"Mengapa reklamasi tak diteruskan, tanah turun, daratan ditambah 3-4 km ke depan. Maka air yang turun ke Jakarta, lahan sudah rendah, sampai pantai harus mendaki yang panjangnya 3-4 meter," kata Anies.

Ia bilang strategi untuk manajemen air di Jakarta adalah mengamankan volume pasokan dari selatan Jakarta bisa dikendalikan dan yang utara dengan tanggul di pesisir. Pemerintah pusat memang sedang membangun dua waduk di hulu Sungai Ciliwung. Selain itu, perlu strategi agar air hujan bisa langsung diserap ke dalam tanah.

"Air hujan yang datang, cukup tinggi. Strategi kita adalah Zero Run-Off; air hujan yang turun di kawasan ini tak dialirkan ke luar tapi dimasukkan ke dalam tanah," kata Anies.


Anies bilang strategi ini bisa dilakukan mulai dari rumah-rumah hingga gedung-gedung tinggi di Jakarta seperti perkantoran.

"Kalau ini dilakukan, kita tak menyumbang air keluar," katanya.



(hoi/hoi) Next Article Ini Kronologi Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Teluk Jakarta!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular