
CT: RI Sempat Disorot Soal Pencemaran Laut Akibat Plastik
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
23 July 2019 11:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari 26 persen penduduk Indonesia belum memiliki akses air bersih dan layak. Padahal, kebutuhan air semakin meningkat setiap tahunnya.
Hal ini disampaikan oleh Chairman & Founder CT Corp, Chairul Tanjung (CT) dalam sambutannya pada pembukaan CNBC Conference yang digagas oleh CNBC Indonesia bersama Asian Development Bank (ADB) dengan tema "Water Security and Sustainability" di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Meski tak bisa bertatap langsung dengan peserta yang hadir hari ini, CT berharap jika seminar ini akan melahirkan solusi dalam mewujudkan ketahanan air yang bermanfaat bagi negara dan dunia.
"Upaya ini harus dilakukan berkelanjutan, melalui infrastruktur serta Sumber Daya Manusia (SDM) target ini mustahil dilakukan, jika tak ada kerja sama. Salah satu caranya dengan green teknologi," katanya lagi.
Dia juga mengatakan air adalah kebutuhan utama yang manfaatnya tidak terbatas. Saat ini air menjadi komoditas langka dengan nilai ekonomis makin tinggi, sebagaimana Sumber Daya Alam (SDA) lainnya. Ketersediaan air yang semakin terbatas salah satunya dikarenakan penggunaannya dan pencemaran air itu sendiri.
"Hal ini diperparah dengan perubahan iklim dan pemanasan global. Indonesia sempat menjadi sorotan, karena kontribusi pencemaran laut akibat limbah plastik," jelasnya.
Perhelatan CNBC Indonesia hari ini merupakan yang keempat kalinya di mana CNBC Indonesia menghadirkan sebuah acara bertaraf internasional. Dimana konferensi kali ini mengangkat topik water security and sustainability.
Tujuan dari seminar ini adalah memberikan kontribusi kepada komitmen dan usaha Indonesia dalam memperbaiki keamanan air. Selain itu juga untuk memperbaiki kesejahteraan dan manajemen dalam ketahanan dan pemulihan bencana akibat air.
Guna mendukung seminar kali ini, hadir sebagai keynote speech adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Sementara itu, selain CT ada pula welcome remarks yang disampaikan oleh Vice President Asian Development Bank, Bambang Susantono dan Chair of High-level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP), Han Seung Soo.
Seminar yang dibagi menjadi dua panel ini akan di antaranya akan membahas terkait peran pemerintah dan regulator dalam memperkuat ketahanan bencana air.
Pembahasan lainnya adalah mengenai peran sektor swasta dalam ketahanan air dari segi inovasi, teknologi dan usaha ketahanan dan keberlanjutan bencana air dalam tema Business and Environment Sustainability: How Companies are Transforming for a better future.
(hoi/hoi) Next Article Ishadi S.K: CNBC Indonesia Award Apresiasi di Tengah Pandemi
Hal ini disampaikan oleh Chairman & Founder CT Corp, Chairul Tanjung (CT) dalam sambutannya pada pembukaan CNBC Conference yang digagas oleh CNBC Indonesia bersama Asian Development Bank (ADB) dengan tema "Water Security and Sustainability" di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Meski tak bisa bertatap langsung dengan peserta yang hadir hari ini, CT berharap jika seminar ini akan melahirkan solusi dalam mewujudkan ketahanan air yang bermanfaat bagi negara dan dunia.
"Upaya ini harus dilakukan berkelanjutan, melalui infrastruktur serta Sumber Daya Manusia (SDM) target ini mustahil dilakukan, jika tak ada kerja sama. Salah satu caranya dengan green teknologi," katanya lagi.
Dia juga mengatakan air adalah kebutuhan utama yang manfaatnya tidak terbatas. Saat ini air menjadi komoditas langka dengan nilai ekonomis makin tinggi, sebagaimana Sumber Daya Alam (SDA) lainnya. Ketersediaan air yang semakin terbatas salah satunya dikarenakan penggunaannya dan pencemaran air itu sendiri.
"Hal ini diperparah dengan perubahan iklim dan pemanasan global. Indonesia sempat menjadi sorotan, karena kontribusi pencemaran laut akibat limbah plastik," jelasnya.
Perhelatan CNBC Indonesia hari ini merupakan yang keempat kalinya di mana CNBC Indonesia menghadirkan sebuah acara bertaraf internasional. Dimana konferensi kali ini mengangkat topik water security and sustainability.
Tujuan dari seminar ini adalah memberikan kontribusi kepada komitmen dan usaha Indonesia dalam memperbaiki keamanan air. Selain itu juga untuk memperbaiki kesejahteraan dan manajemen dalam ketahanan dan pemulihan bencana akibat air.
Guna mendukung seminar kali ini, hadir sebagai keynote speech adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Sementara itu, selain CT ada pula welcome remarks yang disampaikan oleh Vice President Asian Development Bank, Bambang Susantono dan Chair of High-level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP), Han Seung Soo.
Seminar yang dibagi menjadi dua panel ini akan di antaranya akan membahas terkait peran pemerintah dan regulator dalam memperkuat ketahanan bencana air.
Pembahasan lainnya adalah mengenai peran sektor swasta dalam ketahanan air dari segi inovasi, teknologi dan usaha ketahanan dan keberlanjutan bencana air dalam tema Business and Environment Sustainability: How Companies are Transforming for a better future.
(hoi/hoi) Next Article Ishadi S.K: CNBC Indonesia Award Apresiasi di Tengah Pandemi
Most Popular