
Mau Beli Mobil di GIIAS 2019? Jangan Keburu Nafsu!
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
19 July 2019 11:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada pagelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, mobil dan motor dari berbagai merek dipamerkan kepada khalayak umum.
Tidak jarang agen penjualan kendaraan bermotor memanfaatkan momen tersebut untuk meningkatkan performa. Biasanya, ada bermacam promo menarik yang bisa membuat calon pelanggan kepincut. Karenanya, tidak jarang konsumen Indonesia menahan pembelian mobil dan menunggu sampai datangnya momen GIIAS.
Kepemilikan mobil juga kerap kali menjadi salah satu capaian seseorang. Banyak pihak menilai mobil sebagai simbol 'kemapanan'. Namun, ada kesalahan fatal yang kerap kali dilakukan oleh pembeli mobil. Terutama yang baru pertama kali.
Kesalahan tersebut adalah tidak memperhitungkan total biaya yang diperlukan untuk memiliki sebuah mobil.
Biasanya perhitungan biaya kepemilikan mobil hanya terhenti pada down payment (DP), pokok cicilan, dan bunga cicilan saja. Maklum, biaya tersebut memang yang paling terlihat besar di awal. Orang perlu menabung untuk beberapa waktu untuk dapat menutupi biaya tersebut. Konsumen juga harus benar-benar memperhatikan penawaran yang diberikan sales produsen mobil, apakah DP atau total DP, karena keduanya berbeda. Total DP tak hanya uang muka yang biasanya 20-30% tapi ada biaya asuransi dan lainnya.
Namun, sejatinya ada biaya-biaya lain yang seharusnya masuk ke dalam perhitungan. Pasalnya, biaya-biaya tersebut mau tidak mau harus dikeluarkan pada waktunya.
Berikut adalah biaya-biaya yang harus masuk dalam perhitungan jika akan membeli mobil.
1. Bensin
Ini sih sudah pasti. Tanpa beli bensin, mobil yang telah dibeli tidak lebih hanya sebuah pajangan. Untuk pemakaian sehari-hari di Kota Jakarta, pemilik mobil biasanya akan mengeluarkan ongkos bensin sekitar Rp 100-200 ribu tiap minggu.
Itu artinya, biaya bensin tiap bulan bisa mencapai Rp 866 ribu (asumsi 1 tahun = 52 minggu)
2. Asuransi
Bagi pembeli mobil yang menggunakan program cicilan dari dealer, biasanya biaya asuransi sudah termasuk ke dalam perhitungan pembayaran.
Namun bila yang membeli tunai atau pinjaman dari pihak lain, asuransi seringkali diambil. Baik asuransi total, atau sekedar kerusakan ringan atau kehilangan.
Maklum saja, pemilik mobil baru cenderung main aman saja soal kepemilikan barang yang tak setiap hari dibeli ini. Bila mengambil asuransi all risk untuk mobil seharga Rp 200-500 juta, biayanya saat ini berada di kisaran Rp 5 juta-an per tahun.
3. Pajak Kendaraan
Biaya pajak kendaraan juga jangan dilupakan. Biaya ini merupakan syarat jika mobil mau dikendarai melalui jalan-jalan umum.
Jumlahnya jumlahnya juga tidak bisa dianggap sedikit. Untuk mobil-mobil baru kelas menengah, pajak kendaraan sekarang sekitar Rp 1,5 juta-an per tahun.
4. Biaya Perawatan
Untuk mobil-mobil kelas menengah, biaya perawatan biasanya tidak termasuk ke dalam paket pembelian. Berbeda dengan beberapa merk mobil mewah yang menawarkan Rp 0 biaya perawatan.
Biaya perawatan ini termasuk service berkala, penggantian baterai (accu), penggantian ban, dan penggantian oli kendaraan.
Biaya perawatan masing-masing merek mobil dapat berbeda. Namun secara rata-rata, pemilik mobil akan mengeluarkan biaya sekitar Rp 1,5 juta/tahun untuk menutupi biaya ini.
Simulasi
Nah, coba dihitung-hitung.
Jika saja pokok cicilan mobil yang dihitung bersama penjual hanya sebesar Rp 4 juta/bulan, maka biaya sesungguhnya adalah Rp 5,55 juta/bulan.
Tentu saja perhitungan ini dapat berbeda untuk setiap kasus pembelian mobil.
Biaya Tersembunyi
Sebenarnya ada satu lagi biaya tersembunyi yang biasanya tidak diperhitungkan oleh pembeli pribadi, yaitu biaya depresiasi (depreciation cost).
Biasanya perusahaan yang memasukkan komponen depreciation cost ke dalam perhitungan pembelian mobil.
Hal itu dikarenakan mobil memiliki usia pakai yang terbatas. Secara umum, batas usia pakai mobil yang dipakai adalah 5 tahun. dengan menggunakan metode perhitungan linear, maka biaya depresiasi untuk mobil seharga Rp 200 juta adalah Rp 40 juta/tahun atau Rp 3,3 juta/bulan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/taa) Next Article Mau Beli Mobil di GIIAS 2019, Hitung Dulu Biaya-biaya Ini
Tidak jarang agen penjualan kendaraan bermotor memanfaatkan momen tersebut untuk meningkatkan performa. Biasanya, ada bermacam promo menarik yang bisa membuat calon pelanggan kepincut. Karenanya, tidak jarang konsumen Indonesia menahan pembelian mobil dan menunggu sampai datangnya momen GIIAS.
Kepemilikan mobil juga kerap kali menjadi salah satu capaian seseorang. Banyak pihak menilai mobil sebagai simbol 'kemapanan'. Namun, ada kesalahan fatal yang kerap kali dilakukan oleh pembeli mobil. Terutama yang baru pertama kali.
Biasanya perhitungan biaya kepemilikan mobil hanya terhenti pada down payment (DP), pokok cicilan, dan bunga cicilan saja. Maklum, biaya tersebut memang yang paling terlihat besar di awal. Orang perlu menabung untuk beberapa waktu untuk dapat menutupi biaya tersebut. Konsumen juga harus benar-benar memperhatikan penawaran yang diberikan sales produsen mobil, apakah DP atau total DP, karena keduanya berbeda. Total DP tak hanya uang muka yang biasanya 20-30% tapi ada biaya asuransi dan lainnya.
Namun, sejatinya ada biaya-biaya lain yang seharusnya masuk ke dalam perhitungan. Pasalnya, biaya-biaya tersebut mau tidak mau harus dikeluarkan pada waktunya.
Berikut adalah biaya-biaya yang harus masuk dalam perhitungan jika akan membeli mobil.
1. Bensin
Ini sih sudah pasti. Tanpa beli bensin, mobil yang telah dibeli tidak lebih hanya sebuah pajangan. Untuk pemakaian sehari-hari di Kota Jakarta, pemilik mobil biasanya akan mengeluarkan ongkos bensin sekitar Rp 100-200 ribu tiap minggu.
Itu artinya, biaya bensin tiap bulan bisa mencapai Rp 866 ribu (asumsi 1 tahun = 52 minggu)
2. Asuransi
Bagi pembeli mobil yang menggunakan program cicilan dari dealer, biasanya biaya asuransi sudah termasuk ke dalam perhitungan pembayaran.
Namun bila yang membeli tunai atau pinjaman dari pihak lain, asuransi seringkali diambil. Baik asuransi total, atau sekedar kerusakan ringan atau kehilangan.
Maklum saja, pemilik mobil baru cenderung main aman saja soal kepemilikan barang yang tak setiap hari dibeli ini. Bila mengambil asuransi all risk untuk mobil seharga Rp 200-500 juta, biayanya saat ini berada di kisaran Rp 5 juta-an per tahun.
3. Pajak Kendaraan
Biaya pajak kendaraan juga jangan dilupakan. Biaya ini merupakan syarat jika mobil mau dikendarai melalui jalan-jalan umum.
Jumlahnya jumlahnya juga tidak bisa dianggap sedikit. Untuk mobil-mobil baru kelas menengah, pajak kendaraan sekarang sekitar Rp 1,5 juta-an per tahun.
4. Biaya Perawatan
Untuk mobil-mobil kelas menengah, biaya perawatan biasanya tidak termasuk ke dalam paket pembelian. Berbeda dengan beberapa merk mobil mewah yang menawarkan Rp 0 biaya perawatan.
Biaya perawatan ini termasuk service berkala, penggantian baterai (accu), penggantian ban, dan penggantian oli kendaraan.
Biaya perawatan masing-masing merek mobil dapat berbeda. Namun secara rata-rata, pemilik mobil akan mengeluarkan biaya sekitar Rp 1,5 juta/tahun untuk menutupi biaya ini.
Simulasi
Nah, coba dihitung-hitung.
- Bensin: Rp 866 ribu/bulan
- Asuransi: Rp 416 ribu/bulan
- Pajak Kendaraan: Rp 125 ribu/bulan
- Biaya Perawatan: Rp 125 ribu/bulan
Jika saja pokok cicilan mobil yang dihitung bersama penjual hanya sebesar Rp 4 juta/bulan, maka biaya sesungguhnya adalah Rp 5,55 juta/bulan.
Tentu saja perhitungan ini dapat berbeda untuk setiap kasus pembelian mobil.
Biaya Tersembunyi
Sebenarnya ada satu lagi biaya tersembunyi yang biasanya tidak diperhitungkan oleh pembeli pribadi, yaitu biaya depresiasi (depreciation cost).
Biasanya perusahaan yang memasukkan komponen depreciation cost ke dalam perhitungan pembelian mobil.
Hal itu dikarenakan mobil memiliki usia pakai yang terbatas. Secara umum, batas usia pakai mobil yang dipakai adalah 5 tahun. dengan menggunakan metode perhitungan linear, maka biaya depresiasi untuk mobil seharga Rp 200 juta adalah Rp 40 juta/tahun atau Rp 3,3 juta/bulan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/taa) Next Article Mau Beli Mobil di GIIAS 2019, Hitung Dulu Biaya-biaya Ini
Most Popular