
Pendapatan Negara Loyo Gegara Komoditas yang Menyedihkan
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
17 July 2019 07:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga akhir semester I-2019 baru sebesar Rp 209,08 triliun atau 55,3% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Capaian tersebut lebih rendah ketimbang tahun sebelumnya, di mana pada akhir semester I-2018 pemerintah berhasil merealisasi PNBP hingga 64,2% dari target.
Hal tersebut disebabkan harga sejumlah komoditas andalan Indonesia yang terus berada dalam tren pelemahan.
Dalam laporan APBN Kita edisi Juli 2019, rata-rata Indonesia Crude Price (ICP) pada semester I-2019 sebesar US$ 63,14/barel yang mana lebih renah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (US$ 66,55/barel).
Ada pula rata-rata Harga Batubara Acuan (HBA) yang hanya US$ 87,83/ton pada semester I-2019 atau lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar US$ 96,50/ton.
Alhasil, PNBP pada pos Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) di semester I-2019 tercatat sebesar Rp 70,72 triliun dan mengalami kontraksi sebesar 5,83% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Rinciannya, PNBP Migas terkontraksi 7,11% YoY, sementara nonmigas anjlok 7,79% YoY.
Perlambatan ekonomi global disebut-sebut sebagai penyebab turunnya harga-harga komoditas.
Eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China telah membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 dipangkas 0,3 persen poin menjadi 2,6% oleh Bank Dunia (World Bank/WB).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/dru) Next Article PNBP Naik 8,6%, Terima Kasih BI!
Hal tersebut disebabkan harga sejumlah komoditas andalan Indonesia yang terus berada dalam tren pelemahan.
![]() |
Ada pula rata-rata Harga Batubara Acuan (HBA) yang hanya US$ 87,83/ton pada semester I-2019 atau lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar US$ 96,50/ton.
Alhasil, PNBP pada pos Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) di semester I-2019 tercatat sebesar Rp 70,72 triliun dan mengalami kontraksi sebesar 5,83% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Rinciannya, PNBP Migas terkontraksi 7,11% YoY, sementara nonmigas anjlok 7,79% YoY.
![]() |
Perlambatan ekonomi global disebut-sebut sebagai penyebab turunnya harga-harga komoditas.
Eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China telah membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 dipangkas 0,3 persen poin menjadi 2,6% oleh Bank Dunia (World Bank/WB).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/dru) Next Article PNBP Naik 8,6%, Terima Kasih BI!
Most Popular