Gegara Perang Dagang, Harta Orang Tajir Korea Anjlok Rp 308 T

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
10 July 2019 19:50
Jumlah orang-orang terkaya di Korea Selatan turun tajam akibat perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Jakarta, CNBC Indonesia- Jumlah orang-orang terkaya di Korea Selatan turun tajam akibat perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China. Padahal pada tahun 2018 lalu jumlah orang-orang terkaya di Negeri Ginseng itu mencatatkan rekor kenaikan, yaitu naik sebanyak 45 miliarder.

Perang dagang AS-China sangat mempengaruhi Korea Selatan sebab negara itu sangat bergantung pada ekspor. Perang dagang telah menyebabkan jumlah pengiriman uang dari luar negeri Korea Selatan turun tajam, mendorong Indeks Harga Saham Gabungan Korea turun hampir 14% dan menghantam mata uang won.


Mengutip Forbes, dampak perang dagang itu telah menyebabkan 37 orang dalam daftar orang terkaya Korea Selatan versi Forbes, kehilangan kekayaan bersihnya. Sementara kekayaan bersih gabungan 50 orang kaya Korea Selatan turun 17%, atau US$ 22 miliar setara dengan Rp 308 triliun (kurs Rp 14.000). Kekayaan 50 orang kaya Korea tersisa US$ 110 miliar, dari US$ 132 miliar pada tahun sebelumnya.

Dalam daftar 50 orang terkaya Korea Selatan tahun 2019 ini juga terdapat banyak perubahan peringkat akibat perang dagang yang menghantam berbagai sektor.

Di sektor semikonduktor, yang menyumbang sekitar seperlima dari ekspor Korea, ada tiga orang terkaya yang merugi di negara itu. Kekayaan Lee Kun-hee dan putranya Jay Y. Lee masing-masing merosot US$ 3,8 miliar dan US$ 1,8 miliar, karena kepemilikan utama saham mereka di Samsung Electronics turun 13%. Sementara kekayaan Chey Tae-won yang memiliki saham di perusahaan pembuat chip SK Hynix, anjlok 40% menjadi US$ 2,8 miliar.

Orang terkaya yang mencatatkan penurunan jumlah kekayaan bersih terbesar adalah adalah Suh Kyung-bae, pemilik perusahaan kosmetik terbesar Korea Amorepacific. Kekayaan bersihnya lenyap 50% lebih. Itu membuatnya yang berada di posisi 4 orang terkaya Korea Selatan tahun lalu, turun ke posisi 6 dalam daftar orang terkaya tahun ini. Kekayaannya kini hanya US$ 3,5 miliar, disebabkan oleh penurunan penjualan di China.

Sementara orang terkaya Korea Selatan tahun lalu, harus lengser ke posisi kedua dalam daftar tahun ini karena kekayaan bersihnya turun sepertiganya, menjadi US$ 7,4 miliar. Hal ini disebabkan penurunan laba di perusahaan farmasinya, Celltrion.

Namun, ada juga beberapa orang yang kekayaan bersihnya malah naik di tengah perang dagang AS-China yang sudah berlangsung setahun lebih ini. Salah satu yang mencatatkan kenaikan kekayaan adalah Park Yeon-cha dari Taekwang Industrial. Hal ini disebabkan naiknya permintaan global akan sepatu Nike yang diproduksi perusahaan. Selain itu, biaya rendah produksi di Vietnam juga membuat produsen sepatu Sneaker ini membukukan rekor penjualan dan kenaikan laba bersih sebesar 20%.

Selanjutnya ada taipan game online Kim Taek-jin yang kekayaannya naik 11%. Ini membuat posisinya yang ada di urutan 24 daftar orang terkaya Forbes tahun lalu, naik ke posisi 18 tahun ini. Kekayaannya sebagian dihasilkan dari melejitnya game Lineage M, dan kenaikan sepertiga harga saham di NCSoft. Sejak diluncurkan pada Juni 2017, game Lineage M telah menghasilkan penjualan 2 triliun won (US$ 1,7 miliar) dan memegang posisi teratas di Google Play Store.

Selain itu, ada tiga daftar nama baru yang masuk dalam daftar orang terkaya Korea Selatan tahun ini. Mereka adalah Kim Sang-yeol yang berhasil masuk daftar setelah perusahaannya Hoban Construction melakukan merger dengan perusahaan cabang dan dikabarkan akan melakukan penawaran publik perdana (IPO). Putra Kim Sang-yeol, Kim Dae-heon yang berusia 31 tahun juga masuk dalam daftar. Dae-heon memegang 55% Hoban Construction.

Selanjutnya ada Kim Jung-woong, dari perusahaan pembuat kosmetik GP Club, yang berhasil meraup untung dari bisnis masker wajah di China. Lalu ada Chang Byung-gyu. Ia berhasil mendapat suntikan dana dari Tencent, memberi valuasi pada game fesyen onlinenya, Krafton senilai US$ 5 miliar.


Pemilik LG, Koo Kwang-mo, telah kembali masuk ke daftar setelah mewarisi saham ayahnya Koo Bon-moo, yang meninggal Mei lalu. Koo yang berusia 41 tahun, sekarang menjadi ketua termuda di antara lima chaebol (konglomerat) utama negara itu.

Bertolak belakang dengan Kwang-mo, Kenny Park pemilik Simone Accessory malah keluar dari daftar setelah keuntungan di pabriknya turun lebih dari 50% akibat perlambatan penjualan di China dan Vietnam.


(dob/dob) Next Article Memanas, Korea Selatan Tangkap Tentara Korut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular