Kumpulkan 61 Wakil Negara, RI Ingin Terpilih Dewan Maritim

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
08 July 2019 21:58
Menhub Budi Karya pede Indonesia terpilih lagi sebagai dewan maritim internasional.
Foto: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (CNBC Indonesia/Yanurisa Ananta)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pihak pemerintah Indonesia mengundang para perwakilan negara sahabat untuk mendukung Indonesia sebagai anggota Dewan International Maritim Organization (IMO) kategori C periode 2020-2021.

Ada 61 perwakilan negara sahabat hadir dalam resepsi ini. Acara dikemas dengan menampilkan kesenian Indonesia berupa tarian Maumere, pemutara pencapaian transportasi laut Indonesia dan makan malam bersama.

Menteri Perhubungan Budi Karya menjelaskan, pencalonan sebagai anggota Dewan IMO dilakukan mengingat Indonesia mempunyai peran strategis di kemaritiman.

"Kita selalu bersahabat dengan negara-negara yang hadir. Rata-rata mereka mendukung, meskipun belum saatnya. Pengalaman saya dua tahun lalu, bentuk support itu dilakukan baik dan saya yakin kesempatan kita terpilih kembali akan besar sekali," ucap Budi Karya di Ruang Mataram, Gedung Karya, Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (8/7/2019) malam. 

Menurut Budi, IMO merupakan organisasi internasional yang mengamanatkan safety, security, dan pembangunan berkelanjutan di bidang maritim. Pada intinya, IMO berhubungan dengan kemajuan di bidang maritim dan pengelolaan kelautan sehingga dapat memberikan manfaat kepada Indonesia.

Keyakinan Budi bahwa Indonesia akan terpilih kembali sebagai dewan anggota tidak terlepas dari prestasi Indonesia saat menjadi anggota IMO.

Hal itu dijelaskan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut R Agus H Purnomo mengatakan, Indonesia telah menetapkan dan mengadopsi Bagan Pemisahan Alur Laut atau Traffic Seperation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok. Indonesia juga menjadi penghasil pelaut terbesar kedua di dunia dan mempelopori pembentukan Archipelagic and Island States (AIS) Forum.

Pada periode 2018-2019, Indonesia masuk dalam Kategori C. Artinya negara yang tergabung merupakan perwakilan negara-negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis.

Selain Indonesia, kategori C diikuti juga oleh Singapura, Turki, Cyprus, Malta, Moroko, Mesir, Meksiko, Malaysia, Peru, Belgia, Chile, Philipina, Denmark, Afrika Selatan, Jamaika, Kenya, Thailand, Liberia dan Bahama. Indonesia sudah menjadi anggota IMO sejak tahun 1961.


(hoi/hoi) Next Article Penerbangan Mulai Pulih, Tapi Jumlah Pesawat Terbang Melorot

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular